Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholawat kepada nabi sallallahu alaihi wasallam
Sedangkan engkau mengetahui
Dialah yang memberimu nyafaat di hari kimat(Umar bin hafidz)
,,Tidak terasa adzan Maghrib dan isya berkumandang dengan cepat Aira mengambil wudhu dan sholat, berzikir,bersolawat kepada nabinya junjungannya yaitu Rasulullah Saw setelah melakukann semua itu Aira kelantai satu untuk sarapan malam,,
,
,Setelah makan Aira bersiap siap untuk pergi ketoko berbelanja bersama wia,,
Bund Aira pergi dulu yah sebentar assalamualaikum"Aira mencium punggung tangan sang bunda dan tersenyum dibalik cadarnya Aira pun keluar dari pintu ,mata yang berwarna abu abu itu sesekali menoleh kebelakang untuk melihat sang bunda
Iya hati hati sayang"teriak Azizah
"Yuk"
"Ayok cepet naik"
"Oke"
,,Sesampainya di toko, Aira dan wia masuk kedalam toko yang dipenuhi dengan alat perang untuk bersekolah,,
"Ra ini lucu yah"ucap Aira yang terseyum melihat pulpen dengan penutup yang di hiasi sebuah boneka beruang kecil yang ada di genggamannya
"Lucu apanya yang lucu tuh ini"wiah yang memperlihatkan pulpen dengan hiasan hello Kitty
"Yah kan selera kita beda gimana sih kamu wi"
,,Setelah membeli semua barang yang yang akan dipakai untuk bersekolah Aira dan wia keluar dari tokoh itu dan melihat Renata seorang diri yang sedang diganggu oleh beberapa preman yang bertubuh besar di tepi pinggir jalan raya,,
"Eh itu bukannya kak Renata"ucap Aira yg melihat intens perempuan yang akan di rampok sehingga kedua mata gadis itu menyipit
"Emang iya kenapa mau nolongin"ketus wia
"Wi tolongin ya kasian dia tuh liat"Aira yang menunjuk Renata
Wia berdecak kesal"is kamu ngapain sih nolongin dia"
"Ayolah wi jangan gitu, jika orang lain berperilaku buruk sama kita, kita jangan membalasnya dengan keburukan juga, itu tidak ada bedanya dia dgn kita kan" ucap aira yang menatap wia
"Ya udah gue tolongin, ini demi loh yah"wiah yang kesal menghampiri gadis yang di rampok itu sebenarnya wia sangat tidak suka dengan Renata mengapa setelah semua yg Renata lakukan padanya dia tetap ingin membantunya
"Makasih wia, Aira sayang Ama wiah, semangat huhu" ucap Aira yang menyemangati wia dengan mengangkat tangganya
"Woy"teriak wia menghampiri Renata dan kedua preman bertubuh besar
"Wia"Renata yang nampak ketakutan
"Lepasin dia"
"Eh neng mendingan neng pergi aja ngk usah ikut campur yeh" ucap preman yg berkepala botak