14

1.7K 127 4
                                    

♪•♪•♪•♪•♪•♪•♪•♪





⚡🌪️

Dimalam dimana sehari sebelum Taufan menemui halilintar, Taufan termenung di kamarnya ia merasa tidak yakin untuk menemui kakak kelasnya itu besok, bagaimana jika besok Halilintar akan membahas tentang dirinya dan pacarnya? Apakah Taufan siap untuk menahan sakit hati besok? Entahlah dia sendiri sedang binggung.

"Huh... Apa aku batalin aja ya buat ketemuan besok? Aku kayaknya belum siap buat denger apa yang mau dibilang kak hali" gumamnya. Tak lama setelahnya datanglah beliung membuka pintu kamar Taufan bertujuan ingin memanggil Taufan untuk makan malam.

"HALO ADEK ABANG YANG MANIEZ INI UDAH WAKTUNYA MAKAN MA-"
Beliung menghentikan kalimatnya karena melihat adiknya sedang termenung, tidak biasanya dia begitu.
"Loh? Kenapa lo?" Tanya beliung. "Eh? Gapapa bang" elak Taufan sembari tersenyum canggung. Beliung memutar bola matanya malas, demi apapun adiknya ini sangat payah dalam berbohong.

"Gausah sok gitu lo, kenapa? Bilang sama Abang" ucap beliung seraya duduk disebelah Taufan dan mengelus pucuk kepala sang adik.
Pada awalnya taufan ragu untuk menceritakan ini pada kakaknya, hanya saja perlakuan beliung tadi merubuhkan keraguannya dan memutuskan untuk memberitahu sang kakak. "Jadi gini bang, aku kan ada suka sama orang terus orang yang aku suka ini juga nge Treat aku dengan baik, ya aku baper lah" ucap Taufan.  Beliung masih setia menyimak cerita sang adik, walau tadi sempat terkejut karna adiknya ini sedang menyukai seseorang. "Hooo terus terus gimana?" Tanya beliung pada sang adik. "Ternyata dia ada pacar bang, ada tuh di base yang ngeliat dia lagi berduaan sama pacarnya" lanjut Taufan dengan raut wajah sedih, dan agak mengecil kan volume suaranya diakhir kalimat. Beliung yang mendengar itupun tampak sedang berfikir "hmm lo percaya kalo itu ceweknya?" Beliung mengajukan pertanyaan, entah mengapa ia merasa sedikit tidak yakin akan hal itu. Taufan yang di beri pertanyaan seperti itu dengan cepat menjawab "iyalah!" Sang kakak mengangguk tanda paham, beliung kembali melontarkan pertanyaan pada adiknya. "Terus gimana? Udah sempet ngobrolin itu?" Tanya nya.
"Hmmm belum sih... Besok dia ngajakin ketemuan, Karna itu aku kepikiran terus".
"Yasudah kalo gitu obrolin besok aja sekarang jangan dipikirin dulu, lo makan habis itu istirahat" ucap beliung mengusap kepala sang adik sebelum beranjak pergi dari kamar Taufan. Taufan mengangguk dan segera menyusul sang kakak ke bawah.


♪•♪•♪•⚡🌪️•♪•♪•♪

Hari ini adalah hari dimana Taufan akan bertemu Halilintar, gugup? Jelas... taufan sangat gugup hari ini.

Kini Taufan tengah bersiap-siap untuk menemui halilintar. "Uhhh se enggaknya aku harus wangi semerbak buat hari ini" dia menyemprotkan parfum di leher, tangan, baju, celana hingga jaketnya. "Oke... Sekarang tinggal berangkat, calm down Taufan... You can do it..." Taufan menarik nafas nya panjang kemudian dihembuskan lalu ia segera menyambar dompet dan ponselnya sebelum turun dari kamar.

Taufan turun dan menghampiri beliung untuk berpamitan, "Abang aku pamit ya, Bilang juga sama mamah aku keluar ya" izin Taufan pada sang kakak. Beliung hanya mengangguk-angguk dan mengelus pucuk kepala Taufan, sungguh selain suka menjahili adiknya beliung juga suka mengelus-elus kepalanya. "Ho'oh ntar gua bilang, semangat ya patah hatinya wkwk" ucap beliung diselingi ledekan.

Taufan yang mendengar itu menggembungkan pipinya "ABANG AH! MALESIN BANGET!!" Taufan keluar dan menghidupkan mesin motornya dengan perasaan kesal, yup dia masih kesal dengan ucapan beliung.

--------------------------

A/N : yahoo hehehehehe maaf ngegantung dikit dan agak nyeleneh :b, bentar lagi tamat nih cuma kayaknya lama deh soalnya author nulis kalo mood aja :v see ya next time reader's

Halitau as anak SMA Au  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang