Hari begitu gelap membuat perempuan itu semakin mengeratkan selimutnya,hawa dingin menusuk kulit membuat ia sesekali menggigil apalagi dengan rumah panggung bertembok anyaman bambu yang sudah usang dan berlobang ini.
Suara ketukan pintu membuat ia menoleh kearah pintu dan melihat ibunya sedang menatap nyalang kearahnya.
"Bangun kamu enak sekali bangun siang seperti ini seperti tuan putri!". Teriak ibunya kencang
"Iya,bu cia sudah bangun kok". Ucap cia sambil bangun beranjak dari kasur
Sebenarnya cia sudah bangun dari sebelum matahari terbit lalu mengerjakan pekerjaan rumah dari halaman depan hingga di dalam rumah namun setelah mengerjakan itu semua ia memilih untuk kembali tidur tiduran saja diranjangnya.
"Kamu tuh pemalas sekali seperti bapakmu itu untung saja suami baru saya sangat rajin dan memiliki banyak harta". Ucapan ibunya sangat menyakiti hati cia di pagi hari ini namun cia tetap bungkam memilih tidak menjawab
Terlihat ibunya yang sudah pergi menjauh dan di ambilnya nafas panjang oleh cia karena setiap hari tinggal dirumah ini sangat menyiksa dirinya, keluarga cia sudah rusak dari ia masih kecil dan waktu bapak meninggalkan rumah ia ingat betul bahwa dirinya tidak ingin tinggal bersama dengan ibunya namun ini semua sudah disahkan oleh hakim. Ibunya menikah kembali dengan pria tua yang kaya hanya untuk memeras hartanya dan membeli semua kemauannya.
"Aku kangen banget ke bapak".Ujar cia didalam hati
Ia langsung bergegas mandi dan bersiap untuk pergi kerja meskipun wajah dan perawakannya seperti anak kecil umur 17tahun namun kalian salah umur cia sudah beranjak 23 tahun.
Beberapa menit kemudian
"Bu cia berangkat kerja dulu". Ucap cia sambil berpamitan dengan ibunya
"Kamu sangat cantik anakku namun sayang wajahmu sangat mirip dengan bapakmu itu".
"Sebaiknya ibu jangan seperti itu kepada bapak,aku sayang kalian semua namun jangan seperti ini". Sepertinya cia sudah kehilangan kesabarannya dari pagi tadi
"Cia duduk dulu dan minumlah jus buatan ibu". Ucap ibunya
Cia tentunya merasa janggal apa lagi setelah ia mengungkapkan isi hatinya malah ibunya menjawab dengan santai dan rileks tidak seperti biasanya yang mungkin akan langsung marah dan menampar dirinya.
"Tenangkanlah dirimu nak dan sekarang minumlah jus itu agar kamu bertenaga". Ucap ibunya sambil menyodorkan segelas jus orange itu
"Ibu kenapa begitu berbeda dari biasanya?". Tanya cia pelan
"Ibu hanya ingin menikmati waktu bersama anakku ini". Senyuman manis yang sudah lama tidak dilihat cia mulai merekah sempurna diwajahnya
Cia mulai meminum semua jus dalam gelas itu namun tidak butuh waktu lama ia merasakan pening dan kantuk yang teramat dan tertidur di atas meja makan.
"Akhirnya kamu tertidur juga berarti obat tidurnya sangat manjur, betapa beruntungnya saya bisa menemukan selembar kertas ini". Ucap ibu
"Kamu seriusan bu ingin menjual cia ke pelelangan?". Kata ayah
"Tentu saja, setelah kita mendapatkan uangnya sudah pasti hidup kita terjamin dan saya ingin pergi ke luar negeri dan tinggal menetap disana".
"Ayah ikut pilihan ibu saja, yasudah ayah bantu gendong dulu cia kedalam mobil". Ayah cia itu mulai
menggendong cia dan mereka berdua mulai pergi meninggalkan perkarangan rumah
Suara dentuman kencang dan lampu kelap kelip sangat menyilaukan mata tentunya namun tidak memudarkan niat ibu untuk menjual cia,setelah bernegosiasi akhirnya cia dibeli oleh pihak tersebut dan langsung menyerahkan anaknya tanpa perasaan iba sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE UNTUK BADBOY [TAMAT]
RandomMalam penuh kesunyian membuat cia merasakan apa arti kesepian yang sebenarnya dan sebagai anak broken home membuat cia semakin enggan berdekatan dengan pria. kemalangan harus cia teguk kembali saat ibunya dengan tega menjual dirinya ke sebuah pelela...