Mobil berhenti tepat berhenti di lampu merah di jalanan pusat kota membuat mereka merasakan kemacetan yang lumayan parah namun bima mulai melancarkan ide gilanya ia menurunkan kaca mobil itu membuat cia menoleh ke arah bima.
"Kenapa diturunin?". Tanya cia
"Gw mau lo diem aja gak usah banyak bacot".
Beberapa motor dan mobil mulai menatap ke arah cia dan terdengar suara gaduh dimana mana membuat cia menunduk malu dan mulai meneteskan air matanya kembali.
"Waduh jalangnya nih pak". Ucap salah satu mobil
"Coba dong remes pay*daranya". Teriak pemotor
"Lakuin yang mereka mau ini hukuman buat lo". Tegas bima
Cia tidak bisa menolak ia mulai meletakan tangannya di kedua payudaranya dan mulai meremasnya perlahan membuat suara gaduh mulai terdengar dari celaan bahkan hinaan harus ia terima.
"Seksi banget jalangnya pak".
"murahan banget lo hahaha".
"Cih jalang murah".
"Udah sering di pake tuh".
Cia tetap menundukkan kepalanya dan keberuntungan sedang datang kepadanya karena lampu sudah berubah menjadi hijau. Bima langsung menutup kaca mobil dan pergi membelah jalanan yang sedang ramai itu.
"Bagus juga aksi lo". Ucap bima
"Aku mohon jangan seperti ini bima". Kata cia sembari menatap mata elang bima itu
"Lo gw beli buat muasin hasrat gw dan lo gak ada hak buat ngeluh apapun". Cia langsung menunduk lesu dan memilih untuk menerima keadaannya sekarang
Mereka akhirnya tiba di kediaman bima dan bima tiba tiba saja membuka seatbelt dan mengendong cia ke dalam rumah namun anehnya bima malah menidurkan cia di sofa lalu tanpa basa basi langsung menarik masker di mulut cia dan melumat bibit ranum itu dengan agresif.
"eughhh bim,,ahhh". Cia berusaha memberontak namun dengan secepat kilat bima langsung memegangi kedua tangan cia dengan sangat kuat
"Hmmm,, eughh".
Plop
"Bibir lo lumayan juga tapi gw butuh yang lebih seru". Ucap bima yang langsung membuka celananya tergesa dan melemparnya sembarangan
"Bima sudah vaginaku sakit sekali". Cia berusaha mendorong tubuh bima yang sangat kekar itu namun teganya tentu saja kalah
"Jangan banyak mengeluh baby". Suara deep voice yang dominan itu membuat cia kembali bergedik ngeri
Bima langsung membuka celana yang satu satunya masih menempel di tubuh cia lalu membuangnya sembarangan arah.
Jleb
"Ahhhh sakit".
"keluarkan sakit hiks hiks".
Bima malah mempercepat genjotnya membuat suara decitan pada sofa yang tergolong berat itu.
Plok
plok
plok
plok
"Ahhh ahh bima udah ahhh".
"Gw mau keluar". Ucap bima yang semakin mengencangkan asetnya itu
"Oughhhh Bimahhhhhh". Mereka mendapatkan pelepasan secara bersamaan
"Sialan enak banget".Umpat bima
plop
Bima melepaskan asetnya dan membiarkan cia di atas sofa dengan keadaan lemas itu lalu ke dalam kamarnya namun beberapa menit kemudian terlihat bima yang sudah rapi itu meninggalkan rumah tanpa memperdulikan cia.
Cia bergerak tidak nyaman namun ia terkejut saat melihat sekarang dirinya sudah berada di kamar bukannya diruang tamu tetapi pandangannya jatuh kepada sosok pria yang sedang memunggunginya.
"Sudah bangun ya". Suara deep voice dan bau mint menguak indra penciuman cia
"Kamu siapa?".
"Dikta Kakak bima". Ucap dikta yang seperti sedang menyiapkan beberapa suntikan
"Aku mau pergi bisakah kamu membawaku pergi". Cia memegangi ujung baju dikta namun pria itu hanya menatapnya dingin
"Gak bisa". Jawab dikta dan mulai mendekati sebuah suntikan ke arah nipple cia membuat si empu membeku seketika
"Ouhhhh ahh apa ini"
"Itu biar lo selalu gatal". dikta mendekati suntikan baru ke arah payudara cia dan menyuntikkannya ke keduanya
"Dikta stophh". bukannya berhenti dikta malah menyuntikkan suntikan lagi ke arah bibit vaginanya dan dalam vagina yang terlihat membengkak itu
"Semua suntikkan itu bakal membuat lo sensitif dan gila sentuhan sama satu lagi itu udah gw buatin obat biar badan lo cepet pulih". Ucap dikta yang mulai membereskan barang barangnya
"Ahhh dikta tolonghh aku". Teriak cia sambil bergerak tidak nyaman karena rasa gatal dan panas yang tiba tiba saja menyerang dirinya
"Tolong apa?".
"Ini tolong gatal masukan sesuatu". Racau cia sambil menunjuk ke arah vaginanya yang mulai terlihat becek sekali
"Masukan punyamu". Mendengar itu seketika dikta membuka tasnya
"Nope itu kotor gw gak sudi".
"Lo bisa pake ini". Ucap dikta sambil memberikan sebuah dildo ukuran besar dan penuh gerigi itu
Tanpa pikir panjang cia langsung memasukkannya perlahan namun gagal karena jujur saja vaginanya begitu sakit namun rasa gatal itu membuat ia gila.
"Sakit ahh gak muat dikta". Ucap cia sesaat setengah dildo itu mulai tertelan abis
"muat". Jawab dikta
Cia langsung menekan dildo itu hingga semuanya tertelan abis membuat ia mendesah panjang dan dikta merasakan kepuasan karena efek suntikan sangat cepat.
plok
plok
plok
"Ouhh ahhh ahhh nikmat"
"Ahh ahhh ahhh"
"Iyahh sodok terush".
"Hancurkan m***k aku ahhhh".
Cia terus meracau tanpa memperlambat gerakan tangannya di dildo itu bahkan sesaat ia sudah mendapatkan pelepasan ia terus mengerakan dildonya dengan tangan kanan sedangkan tangab kirinya meremas payudaranya yang terlihat sekarang mengeluarkan asi itu.
"Bima minta gw buat memperkuat obat di bagian nipple lo karna dia ingin payudaranya lo makin besar dan ada asi, mungkin dalam tiga hari kedepan payudaranya lo bakal empat kali lebih besar dan berisi". Ucap dikta dan mulai meninggalkan cia yang masih melanjutkan aksinya itu
"ahhh tolong ahh gatal".
plok
plok
plok
"Ouhhh ahhh kurang besar ahh".
Syurrr
Pelepasan ke empat sudah ia dapatkan membuat cia langsung tergulai lemas dan tertidur dengan dildo yang masih menempel sempurna serta kedua payudaranya yang terlihat mulai memerah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE UNTUK BADBOY [TAMAT]
RandomMalam penuh kesunyian membuat cia merasakan apa arti kesepian yang sebenarnya dan sebagai anak broken home membuat cia semakin enggan berdekatan dengan pria. kemalangan harus cia teguk kembali saat ibunya dengan tega menjual dirinya ke sebuah pelela...