Mereka berkumpul pada saat jam kosong di kelas untuk membicarakan jadwal kerja kelompok kapan dan dimana akan mengerjakan tugas kelompok.Laura : “Mau dimana kerkomnya?”
Yulis : “Di rumah lu aja”
Laura : “Serius ni?rumah gua jauh lo”
Jefri : “Dua riusss”
Laura : “Yaudah kalau mau di rumah gua”
Rian : “Kapan?”
Yulis : “Abis pulang sekolah aja”
Rian : “Oke”Yumna pun hanya menyimak tanpa ikut bergabung dalam percakapan mereka.
°°°
sepulang sekolah mereka kembali berkumpul untuk membicarakan kembali rencana kerja kelompok.Laura : “Jadi kan hari ini?”
Jefri : “Jadilah, kan mau cepet selesai ini”
Yulis : “Ayolah jangan buang buang waktu”
Laura : “ Rian, gua bareng ya”
Yulis : “Jef gua bareng juga ya”
Jefri : “Oke lis”
Rian : “Ok”
Jefri : “ Eh, Yumna sama siapa ?”
Laura : “ Lu ga bawa motor?”
Yumna : “ Aku ga bawa motor “
Yumna : “ Gapapa ko aku bisa naik ojek online”
Yulis : “ Oh yaudah “Yumna pun memesan ojek online untuk menuju rumah laura di campuri dengan perasaan sedih dan dia mencoba untuk terlihat baik-baik saja.
°°°
Selesai mengerjakan tugas di rumah Laura, Yumna langsung pulang kerumah dengan perasaan yang lapar .
Yumna : "Assalamualikum "
Bunda : "Waalaikumssalam, Sore banget pulangnya, dari mana aja?"
Yumna : "Dari kerkom bun, maaf ga ngabarin ya bun"
Bunda : "Lain kali kabarin kalau ada kegiatan lain sepulang sekolah"
Yumna : "Iya bun, maaf ya bun”Yumna menuju kamar, kemudian mandi dan yumna turun untuk makan malam. Di meja makan sudah ada Ayah, Bunda, Kaka, dan Aji.
Yumna : " Maaf ya aku telat"
Ayah : "Gapapa, lain kali jangan di ulang lagi ya"
Ayah : "Kasihan adik kamu menunggu"
Aji : "Gapapa yah"
Bunda : "Sudah sudah ayo makan"(Bunda mengambilkan lauk untuk Ayah dan Aji)
Bunda : "Aji mau makan ayam yang mana?"
Aji : "Paha bunn"
Bunda : "Oke, paha untuk Aji"
Yumna : "Aku juga mau paha dong bun"
Bunda : "Kamu bagian ayam yang lain aja"
Yumna : "Tapi kan aku suka paha bun"
Ayah : "Ngalah yum sama ade kamu"Yumna hanya diam dan tidak mengatakan apapun lalu melanjutkan makan, setelah makan Yumna kembali ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
second choice
Teen FictionSelalu dijadikan opsi kedua itu membuat Yumna berfikir bahwa dunia ini tidak adil, tidak hanya teman-temannya bahkan keluarganya pun bersikap demikian. Hari-harinya berjalan tanpa ada perubahan apapun, ia berharap ini hanya sementara, nyatanya pe...