BL || Marshal's Cannon Fodder Spouse [END]

126

Dari kecil hingga besar, dari awal hingga akhir, Duan Hengye tidak pernah mengaitkan kata "pemanfaatan" dengan Shen Yiyu.

Jika itu ditempatkan dua tahun lalu, Duan Hengye pasti akan merasa sedikit menghina di dalam hatinya ketika dia mendengar ayahnya mengatakan ini. Tapi masalahnya adalah Duan Hengye mendengar kalimat ini dua tahun kemudian. Sekarang Duan Hengye bukan lagi otaku di bumi. Dia telah melalui dua tahun pengalaman yang sulit di zaman antarbintang dan telah mengalami beberapa tahun. Ini adalah situasi berbahaya yang tidak pernah bisa dibayangkan orang biasa dalam hidup mereka.

Harus diakui bahwa cara pandang Duan Hengye dalam melihat dan memikirkan sesuatu tidak lagi sesederhana dulu.

Terutama ketika Duan Hengye melihat bahwa setelah suara ayahnya jatuh, Shen Yiyu, yang berlutut di tanah tidak jauh, tidak membantahnya, tetapi tetap diam. Melihat situasi ini, hati Duan Hengye tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh. Dalam kesan Duan Hengye, Shen Yiyu bukanlah orang yang mau menderita. Bahkan jika orang yang dihadapi Shen Yiyu adalah ayah dari Duan Hengye, yang merupakan kepala keluarga, jika kata-kata pihak lain tidak benar, Shen Yiyu pasti akan membantah, daripada berkompromi karena identitas pembicara.

... Karena Shen Yiyu tetap diam, itu membuktikan bahwa dia memang menggunakan dirinya sendiri seperti yang dikatakan ayahnya.

Duan Hengye tidak dapat melihat dirinya sendiri sekarang, tetapi dia tahu bahwa wajahnya pasti tidak begitu baik.

Duan Hengye dua tahun lalu mungkin tidak bisa memahaminya, tapi sekarang dia mengerti bahwa Shen Yiyu mungkin memang mendekatinya dengan sengaja dan menggunakannya. Meskipun Duan Hengye hanyalah sosok marginal yang tidak memiliki kekuatan nyata dalam keluarga, dan masih sangat "tidak menjalankan bisnis dengan benar", hubungan dalam keluarga Duan sangat harmonis, dan keluarga mencintainya sejak muda dan tua.

Hubungan baik antara Shen Yiyu dan dirinya sendiri adalah sesuatu yang diketahui semua orang, dan tingkat hubungan ini juga dapat membantu Shen Yiyu menempati posisi yang menguntungkan dalam perebutan kekuasaan di keluarganya sendiri. Bagaimanapun, di bawah prasyarat bahwa seluruh keluarga Duan dan keluarga Shen Yiyu tidak terlibat secara mendalam, hubungan antara Duan Hengye dan Shen Yiyu mewakili makna keluarga Duan sampai batas tertentu.

...

Duan Hengye memandang Shen Yiyu, tiba-tiba bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan.

Ketika dia melihat Shen Yiyu dengan bingung, ayahnya sudah berada di lantai dua. Di aula sekarang selain berlutut Shen Yiyu, ada juga sepupu Duan Hengye. Meski bisa dilihat dari ekspresinya, sepupu Duan Hengye sama sekali tidak ingin melihat Shen Yiyu di sini. Tapi identitas pihak lain itu spesial. Melihat dia masih berlutut di sana tanpa bergerak, setelah beberapa saat, salah satu sepupu Duan Hengye akhirnya berjalan, dan berdiri di seberang Shen Yiyu dan berkata, "Tuan Shen, sudah Ini malam, kamu harus segera kembali. "

Ada banyak rumpun seni bela diri kuno di Tiongkok, yang masing-masing memiliki genre dan sejarah yang berbeda, dan juga berasal dari temperamen anggotanya yang berbeda. Sering dikatakan bahwa keluarga Duan memiliki temperamen yang halus. Dapat dilihat bahwa meskipun hatinya sudah sangat tidak sabar, sepupu Duan Hengye masih sangat sopan setelah berjalan ke sisi Shen Yiyu, dan dia belum secara jelas mengungkapkan ketidaknyamanan batinnya.

Entah bagaimana, Shen Yiyu tampak linglung sejak ayah Duan Hengye naik ke atas. Sekarang dia mendengar sepupu Duan Hengye berbicara, dia perlahan mengangkat kepalanya dan meliriknya.

Shen Yiyu adalah orang yang sangat baik, terlepas dari apakah dia dirugikan, dia selalu tidak ingin membuat dirinya terlihat malu. Setelah membaca emosi yang tersembunyi di balik mata yang lain, Shen Yiyu perlahan berdiri dari tanah. Menurut pemahaman Duan Hengye tentang Shen Yiyu, setelah hal seperti ini terjadi, dia harus segera meninggalkan rumahnya. Tetapi sesuatu yang tidak terduga, Shen Yiyu tidak berjalan ke pintu setelah bangun, malah membungkuk kepada orang lain dengan sangat sopan, dan kemudian bertanya, "Bolehkah saya pergi menemui Ah Heng sekarang?"