Gefahrlich Lineal: Non-Human

2 0 0
                                    

Sebuah pengalaman dari pemuda bernama Cedric, nama belakang tidak ditemukan, akan kehidupannya setelah bertemu dengan non-human bernama Michael.

Cedric sudah melihat banyak hal, mengetahui banyak hal. Dari rahasia umum, tabu, top secret, Cedric berpapasan dengan hal-hal yang kononnya berada di film lagak aksi itu setiap hari. Mereka bilang kau berpapasan dengan pembunuh setiap harinya, Cedric bisa menebak secara akurat siapa pembunuh di antara sekian banyaknya kerumunan. Semua itu tidak lain ialah efek samping hidup dalam lingkup pekerjaan di mana kematian bukanlah orang asing bagi mereka.

Matanya menatap awas satu truk sampah berlalu di depan jendela kedai kecil itu. Setengah jam lagi sebelum tutup, deretan pelanggan semakin surut seiring meluncurnya waktu. Tapi keberadaan truk sampah itu menjadi pertanda dia harus bergerak. Bergerak sebelum targetnya lepas.

Lelaki itu melenggang di gelapnya malam, langkah kaki menyergah sunyi di trotoar lembab. Cedric bergerak dalam bayangan, hanya di pandu lampu neon dari rentetan kios yang sudah lama tutup. Ia sampai pada gang sempit, sama kumuhnya dengan sepanjang jalan telusurannya. Mobil truk sampah sebelumnya terparkir tidak jauh, rentetan pekeeja pengangkut sampah dengan sigap menganggut bongkahan plastik hitam itu.

Tidak butuh pemeriksaan detail, tepat setelah aroma busuk bercampur besi menusuk inderanya, Cedric tahu apa itu. Tahu apa yang mereka angkut ke dalam truk sampah. Salah satu petugas menyadari keberadaannya, dalam diam, mereka mengangguk. Seolah menyapa, memberi ucapan selamat malam.

Mereka kembali kepada mobil yang masih menyala, kembali melakukan patroli. Setelah tahu tugas mereka selesai, dan Cedric sudah mengkonfirmasi itu. Sudah memastikan lewat tato di leher, lewat ketukan morse dari sepatu hitam mereka. Membunyikan kode G dan L.

Tempat itu sepi seketika, Cedric memantau truk tersebut menjauh, hingga berbelok dan suaranya tidak terdengar lagi. Namun gema lain menyapa telinga, ia menoreh, mendapati seseorang berjalan dibalik kegelapan. Mendekat.

Cedric tidak berpaling, matanya fokus memperhatikan sepasang sepatu membiarkan dirinya tersinari biasan cahaya, di ikuti tubuh lalu wajah yang dia kenal.

Ya... Kenal merupakan sebuah kebohongan. Pasalnya orang itu sendiri tidak mengenal Cedric. Tapi Cedric tahu namanya, umurnya, apartemennya, tempat dia bekerja, ataupun rutinitasnya dengan rekan kerjanya.

“Yo, datang juga rupanya.” Bibir orang asing itu terbuka, mengudarakan sekedar ucapan basa-basi. Dia bergerak seperti orang biasa, berbicara seperti orang biasa, walau terdengar terlalu mulus dan berkarisma. Tapi Cedric melihat kedutan aneh di matanya, bekas merah di pergelangan tangan seolah dia di ikat dengan kuat.

“Janji adalah janji.” Cedric kenal betul orang di depannya, melebihi orang lain bahkan orang itu sendiri. Tapi instingnya berkata kalau orang di depannya ini berbeda. Sesuatu darinya memberikan kesan jauh, asing.

Mungkin karena Cedric tahu orang itu bukan lagi manusia.

Mungkin karena dia tahu orang itu tidak akan  melewati kedai itu lagi malam berikutnya. Kecuali pria di depannya memutuskan untuk kecanduan alkohol. Yang di mana tidak akan pernah terjadi. Seingat pengetahuannya tentang pemilik tubuh baru itu.

Lawan bicaranya menarik seutas senyum, kulit berkerut seperti tanah liat di mrentangkan. “Ya, kau sedikit terlambat, aku rasa kau sedikit kecewa karena tidak melihat prosesnya secara langsung, hm? ” Dia menaikan alis, kini telah sepenuhnya keluar dari gang dan berdiri di depan Cedric. Di bawah sinar sepenuhnya. Seperti manusia pada umumnya.

“Tn.Michael, nampaknya ada miskomunikasi dari perjanjian kita. Sesuai syarat saya memberikanmu tubuh baru sebagai ganjaran agar saya bisa memperluas informasi.” Cedric memacu jalannya, ‘Michael’ mengekori di belakang. Tidak repot-repot menyusul dan membiarkan dirinya tertinggal beberapa langkah.

“Benar memang,” Michael tertarik menanggapi. “Tapi aku tidak menjamin akan ‘menunggumu’ bukan? Waktu adalah uang! Dan hey, aku hanya bilang kau boleh ikut.” Cedric tahu Michael tengah tersenyum, memprovokasi dan memancingnya seperti biasa. Dia tidak tahu kenapa Abigail dan Maddison bisa betah berjam-jam di sisinya. Hm, kini dia bisa mendapat pencerahan akan perspektif Gebi dan kekesalannya.

Jika ‘Michael’ memiliki wajah korbannya, suaranya, sifatnya, juga ingatannya. Secara teknis, bagi orang luar, bukankah itu berarti dia tidak mati? Secara teknis, Cedric tidak pernah membunuhnya. Darahnya tidak ada di tangan Cedric ketika Michael memutuskan untuk mengenakan wajahnya.

“Ew. Bau alkohol.” Cedric mendengar Michael meringis, seperti anak kecil disuguhi sayuran. Dia mengendus pakaiannya sendiri, mukanya makin runyam. “Ced, kau benar-benar mencarikanku tubuh seorang pemabuk, serius?” Katanya tidak percaya.

Cedric menahan untuk memutar bola mata, memutuskan menganggapnya angin lalu. Lagipula, Cedric bisa pura-pura peduli dengan protes seniornya, pura-pura peduli juga bersimpati dengan pria malang yang hidupnya berakhir malam ini karena ia seret, pura-pura peduli kalau sang alasan kematian itu kini berparade dengan kulit dan wajahnya.  Tapi ia tahu untuk tidak membohongi diri sendiri, karena dirinya juga tidak pernah peduli.

Lagipula, dia hanya perlu menganggap ini suatu hal normal. Dan dia bisa kembali ke kehidupan normal barunya di mana betapa banyaknya pembunuh serta makhluk bukan manusia berkeliaran di komplek sekitaran rumahnya.

“Baiklah, kau mau bantu aku membereskan sisanya? Akan repot kalau ada yang mengenal wajah baru ini nanti.” Cedric sudah mempercepat langkahnya, bergegas melarikan diri dari dijadikan budak oleh Michael. “Hei, hei! Ayolah dong, berbaik hatilah pada seniormu ini. Cedric!

Yap. Tidak. Dia tidak akan terlibat lebih jauh dari ini lagi. Dia hanya akan pulang, mandi, lalu tidur yang nyenyak. Semua ini hal normal dalam lingkup pekerjaannya di mana kematian serta tipu muslihat bukanlah orang asing maupun musuh.

—End.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Grave Archive Where stories live. Discover now