Chapter 1

13 4 4
                                    

Holaaaa chingguyaaaa hari ini up perdana chap 1, tolong di koreksi ya kalo ada typo dalam penempatan tanda titik,koma dan sebagainya, ingat ngasih taunya gausah ngegas aing gampang tremor wkwkwkwk..

Pure dari otak aing inspirasinya ga ada ikut2an mana pun pure ketipure, kalo ada kesamaan nama tokoh dan tempat mohon di mengerti karena banyak namanya mirip tapi beda alurnya, azzeeekkk

***

Pagi yang cerah di hari Senin pagi ini, tapi tidak untuk gadis berumur 17 tahun pemilik nama Greetasha Alfa Canis yang saat ini menduduki bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas itu.

Di tengah cerahnya cuaca pagi ini yang seharusnya ceria, Greetasha sundah mendapatkan siraman kalbu dari sang ibunda yang amat sangat di cintai Greeta.

"Anak cewek itu bangunnya pagi, mau jadi apa kamu bangun siang terus, ini udah jam setengah 6, liat adek kamu dari jam 4 subuh udah bangun, mandi dandan, gak kayak kamu yang sering acak-acakan penampilannya" omelan di pagi hari yang selalu di dengar dari sang ibu sampai Greeta hafal dengan apa yang akan di ucapkan ibunya itu.

" Aku semalem ngerjain tugas sama bantu selesain tugas kerajinan adek, baru tidur jam 3 tadi mah"
Greeta berusaha menjelaskan kepada ibunya.

"Ya itu emang tugas kamu bantu adeknya, tapi ga usah di jadiin alasan buat bangun siang dong, perempuan itu bangunya harus pagi, mau malem begadang atau apapun paginya ya harus bangun tepat waktu, liat adek kamu itu. udah rapih jam segini, kamu yang lebih dewasa harusnya ngasih contoh yang baik dong buat adeknya bukanya malah memberi contoh buruk " omelan itu terus berlanjut hingga ke meja makan.

Yang di mana di sana sudah ada Hendra ayah Greeta dan adik Greeta yang selisih 2 tahun dari nya Giana Alfa Carinae yang saat ini menduduki bangku Smp kelas 3 itu, dan tanpa rasa bersalah dia tetap melanjutkan makanya sambil sesekali nimbrung di omelan ibunya.

" Lagian kakak tugas nya di tunda-tunda gak kayak punya aku yang langsung di kerjain "
ucapnya sambil sesekali cekikikan melihat kakaknya yang hanya menghela nafas.

Saat Greeta sudah mulai menduduki kursi makan sang ayah justru bangkit dari tempat duduknya dan mengajak sang adik untuk mengantarnya bersekolah dan berangkat ke kantor.

Bahkan Greeta belum sempat membalik piring makan di depannya, apakah serisih itu keluarga ini terhadap kehadiranya? Greeta terus mempertanyakan letak kesalahan pada dirinya tanpa berani bertanya sejak dulu.

Selain omelan hanya pengabaian yang selama ini di dapatkan Greeta di keluarganya, setiap dia bertanya semua mengabaikannya bahkan disaat dia bergabung di ruang keluarga untuk berkumpul dengan orang tua dan adiknya suasana yang awalnya penuh canda tiba-tiba berubah menjadi hening atau bahkan Greeta di anggap tak kasat mata.

Rasa tidak percaya diri Greeta mulai timbul di saat bersama keluarganya, Greeta bingung apa yang salah dengan dirinya.

Apakah karena tidak se anggun dan sepintar adiknya? Atau karena tidak seberprestasi adik dan saudaranya yang lain?.

Greeta menghela nafas dia ikut bangkit dari kursi makan dan berpamitan kepada ibunya yang akan mengantarkan ayah dan adiknya untuk berangkat.
Setelah berpamitan dengan Ibu serta ayahnya yg masih berada di depan pintu Greeta melajukan motor kesayangannya untuk menuju ke sekolah.

**

Sesampainya di Sekolah Nusantara High School jam masih menunjukkan pukul 06.00 Greeta memarkirkan motor kesayanganya di tempat parkir paling ujung di bawah pohon mangga.

Di karenakan saat ini masih terlalu pagi dan masih banyak siswa yang belum datang, greeta memanjat pohon mangga itu dan bertengger di dahan teratas.

Greeta mengambil headphone yg ada di tas nya dan mulai memasang headphone tersebut ke telinganya lalu memutar lagu 'Magic Hour' yang akhir-akhir ini sering di dengarnya, hingga dia merasakan kantuk menyerangnya dan diapun tertidur di atas pohon mangga tersebut.

Wish Me LuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang