Ch 3: Luka itu masih berbekas

120 19 12
                                    

  Halloooo, maafkeun author ya baru up 😓 karna adalah pokoknya.. 😅

  Happy reading~



  Ilham menatap benci Alwi, Ia tau jika Alwi ingin membawa dirinya kembali agar keluarga David memujinya, membanggakannya dan semakin menyayanginya. Cih, melihat wajahnya saja Ilham sudah ingin menonjok rasanya.

  "Jangan mimpi!" Sinis Ilham, Ia menginjak kaki Alwi yg membuat Alwi meringis. Ilham pun memanfaatkan kesempatan untuk melepas tangannya dan segera berlari.

  Alwi menatap kepergian Ilham, Ia gagal membawa Ilham kembali. Namun ia tidak akan menyerah.

•••

  Alwi kembali menghampirinya dengan wajah muram, yg membuat keluarganya bingung.

  "Lo kenapa? Gua tau lo ga ikhlas gua tinggalin keluar negeri, tapi jangan muram terus tuh muka" ucap Ridho dengan percaya diri.

  "Mau lo pergi ke luar angkasa juga gua ga peduli" sinis Alwi, ia memang sejujurnya tidak ikhlas jika Ridho pergi keluar negeri, namun mau bagaimana lagi?

  "Ridho cuma mau lanjutin pendidikan S2 nya nak, kalau udah selesai dia bakal pulang kok" ucap Olivia mengusap punggung Alwi sembari tersenyum.

  Alwi menatap Olivia dengan tatapan sedihnya yg berhasil disembunyikan, haruskah ia memberitahu ibunya dan keluarganya?

  "Kapan pesawat lu take off? Gua mau pulang" ucap Alwi malas.

  "Ck, bentar lagi" ucap Ridho mendengus kesal.

  'Kalo gua kasih tau sekarang, nanti ka Ridho malah ga fokus kuliahnya' batin Alwi yg memilih untuk tidak memberitahu sekarang.

•••

  Ilham mendengus kesal, ia ke bandara berniat menjemput Zidan namun takdir justru mempertemukannya dengan orang yg ia benci?

  Ia melirik jam tangannya yg menunjukkan pukul 10 tepat, dimana itu adalah waktu berdaratnya Zidan. Ia pun setia menunggu sampai yg ditunggu nya nampak.

  Ilham pun menghampiri Zidan yg bersama satu orang lainnya yg asing baginya. Siapa itu? Pikir Ilham, namun ia tidak peduli.

  "Hai adek gua paling ganteng, gimana kabar lo? Gua kangen banget sama lo" ucap Zidan yg tiba-tiba memeluk Ilham dengan erat.

  "Lebay" ucap Ilham yg membuat Zidan melepas pelukannya.

  "Ck. Gua tau lo kangen sama gua, ga usah malu gitu deh" ucap Zidan tersenyum jahil.

  Ilham memutar bola matanya dengan malas, "Gua udah gede" ucapnya malas yg membuat Zidan tertawa puas.

  Ilham pun mengalihkan pandangannya pada seseorang yg datang bersama Zidan. Zidan yg melihatnya pun mengerti dan tersenyum, "Dia Andy, anak tante Amelia" ucap Zidan memperkenalkan adik sepupunya. Ilham mengangguk mengerti.

  "Dan Andy..." Zidan merangkul pundak Ilham dengan senyum narsisnya ".. dia adek gua yg paling ganteng walaupun masih gantengan gua" ucapnya dengan bangga dan percaya diri.

  "Narsis" desis Ilham namun Zidan memilih bodoamat.

  Andy mengangkat sebelah alisnya, lalu menggendikkan bahunya dan berjalan melongos begitu saja.

  "Gua cape. Ayo pulang" ucap Andy yg berjalan mendahului Zidan dan Ilham.

  "Dia emang begitu ham. Lo harus punya kesabaran ekstra buat hadapin dia" ucap Zidan yg menatap raut bingung Ilham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Senja Dan Hujan || HYR S2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang