Ch 2: Pergi tanpa bilang?

98 15 3
                                    


  Seminggu setelah meninggalnya Ilham, David dan keluarganya itu kembali mengunjungi makam Ilham. Namun sesampainya dimakam Ilham, mereka justru melihat acara pemakaman tepat dimakam Ilham.

  "Apa-apaan ini?" Ucap David tak percaya.

  "Coba aku tanya dulu ke tukang pembersih makam mas" ucap Olivia yg pergi menemui tukang pembersih makam ditemani oleh Selly.

  Tak lama, Olivia dan Selly kembali dengan raut wajah yg terlihat perasaan campur aduk.

  "Kenapa? Apa kata tukang pembersih makam?" Tanya David menggenggam tangan Olivia dan menatap menuntut Olivia.

  Olivia nampak tak sanggup memberitahu, jadi Selly yg memberitahu.

  "Katanya makam itu sebenarnya emang kosong, belum ada yg dimakamin disana sebelumnya David" jawab Selly yg membuat semua tak percaya.

  "Apa?" Ucap Dani tak percaya.

  "Iya. Waktu itu ada seorang remaja laki-laki yg ngajak kerja sama beberapa pembersih makam itu biar dibikinin makam palsu. Kayaknya anak itu Zidan" Jelas Selly yg merasa sesak pada dadanya. Siapa yg tidak terkejut dan kecewa?

  "Jadi... ini semua sandiwara yg dibuat Zidan? Jadi... Ilham masih hidup tan?" Tanya Alwi girang. Ia berharap jika yg Ia harapkan itu benar.

  "Kita masih belum tau wi. Entah Ilham masih dirawat dirumah sakit atau udah meninggal tapi dimakamin dimakam lain" ucap Dani mengelus pundak Alwi, Ia tau Alwi masih terluka.

  "Anak itu. Kita harus cari dia sampai ketemu, paksa dia kasih tau dimana Ilham dirawat, atau.. dimana Ilham dimakamin" ucap David geram dengan decitan lirih diakhir kalimatnya.

 

  Olivia nampak termenung dengan pulpen yg dimainkannya diruang kerjanya. Zidan, Ia harus mencari anak itu. Guna memastikan apakah Ilham masih ada atau memang sudah meninggal.

  Namun entah mengapa perasaannya mengatakan jika Ilham masih hidup, namun anak itu berusaha menghindar dari keluarganya.

  "Zidan. Aku harus ketemu sama anak itu" gumam Olivia.

  "Tapi dimana aku bisa nemuin anak itu? Dia ngilang sejak kejadian 'itu' dan sampai sekarang ga ada jejaknya" gumamnya lagi sebelum menghela nafas.

  "Ilham. Kamu dimana nak? Kalo kamu memang udah ga ada, setidaknya kasih tau mamah lewat mimpi" ucapnya sendu menatap figura foto yg terpajang dimejanya, tepat dihadapannya sekarang.

  "Tapi kalo kamu masih ada, kenapa kamu ga mau nemuin mamah ataupun keluarga ini?" Ucapnya lagi dengan lirih.

  Ia mengusap foto yg ada dihadapannya itu. Foto itu adalah foto dirinya bersama Ilham, David dan Gilang dimana Ilham dan Gilang masih kecil.

•••

  David menatap tak percaya kedua pengawal rahasianya yg dulu pernah mencari Alwi.

  "Sampai saat ini ga ada satupun informasi yg kalian dapat?" Tanya David tak percaya.

  "Maaf bos. Kami bakal berusaha keras lagi kedepannya" ucap salah satu pengawalnya.

  David menghela nafas, lalu menyandera pada kursi kerjanya. "Kalian boleh keluar" ucapnya yg membuat kedua pengawalnya segera menunduk hormat dan meninggalkan ruangan itu.

Antara Senja Dan Hujan || HYR S2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang