"Losing you leaves me feeling adrift in an ocean of despair."
"Kau sendiri yang pergi tanpa bilang, bagai ditelan lautan."
"Aku punya alasan, tolong dengarkan aku."
"Setelah kudengarkan, lalu kau bisa pergi lagi? Benar?"
Start : Feb, 2024
Without...
Sudah beberapa hari ini aku dan Bayu tidak menghubungi satu sama lain bahkan interaksi. Tapi aku yang menghindar dari Bayu. Aku tahu ini bukan salah Bayu, hanya saja aku belum siap karena kejadian tempo hari.
Telpon Bayu pun tidak pernah aku haraukan, bahkan pesan satu pun belum aku jawab. Tidak tahu kenapa aku semakin takut kedepannya seperti apa. Mungkin jika tidak ada Sisi dan yang lain membantu aku pasti sudah seperti ikan pepes.
"Kak itu hp bunyi terus dari tadi. Gak di angkat siapa tau penting" tanya bunda
"Gak lagi males nerima telpon" jawabku sedikit ketus
"Kenapa sih kak? Ada masalah di sekolah? Atau masalah sama pacar kakak? ledek bunda
"Apa sih bunda, udah atuh aku lagi gak bagus mood nya sekarang" celetukku pada bunda
"Apa salahnya bunda nanya siapa tau bisa jadi teman curhat kakak, atau nanya tips bisa bunda bantu"
"Bunda Gia pusing, boleh tinggalin Gia sendiri?" mohonku ke bunda
"Oke oke nanti kalau butuh kasih tau bunda ya" pinta bunda dan ku balas dengan agukan
"cape meding buka Facebook biar tenang" ucapku seraya menatap komputerku di meja belajar.
"Eehhh! Apa ini" "Apa sih Bayu bikin ginian. Makin gak aman" ucapku agak khawatir
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bayu tau ya masalah tempo hari? Ya tau lah bego pasti Agusta ngasih tau" kesalku
"aaaa tapi gak gini juga, sukaaa tapi takut" tepisku
***
* Di Sekolah *
"Sial Ngapain Bayu pagi-pagi gini udah di depan kelasku?" kagetku menatap Bayu sedang berdiri depan pintu kelasku
"Gak gak, belum sekarang belum siap" gerutu ku melangkah mundur dan berbalik untuk menghidar namun tidak, ornag yang dihindari malah mengejar
"GIAA!" panggil Bayu dengan lantang dan nahas Bayu menarik tasku
"Gia, aku tau kamu menghindar. Tapi jangan gini dong. Maafin aku ya gak ada pas disaat itu" ucap Bayu memohon
"Gak bang, kamu gak salah, aku menghindar karena masih cuma untuk mencerna kejadian tempo hari" jawabku
"Liat aku Gia, jangan membelakangi gini" pintanya
Aku pun membalikan badan menghadap lawan bicaraku dan penglihatan ku mengarah ke bawah
"Maaf ya sayang bikin kejadian kemaren membuat kamu trauma dan takut" mohon Bayu seraya mengangkat sedikit wajahku meminta untuk melihat dirinya
