"Gia, abang boleh minta nomor HP sama akun facebook Gia" tanya Bayu
"Ha? buat apa bang?" tanyaku balik dengan bodohnya
"Ya biar biasa deket aja nambah-nambah teman" jawab Bayu
"ooohh gitu, boleh boleh" jawabku sambil mengangguk
***
Tidak cukup waktu lama untuk aku dan Bayu saling mengenal. Aku selalu berfikir apakah seorang Bayu ada rasa juga denganku jika dipikir kami yang setiap hari Bayu melirik ke kelasku begitu juga aku yang selalu ambil kesempatan mengarahkan atensinya ke kelas Bayu. Aku memang sudah saling bertukar sosial media dan nomor telpon. Tetapi kegiatan kami hanya sebatas memantau, menyukai, komentar belum pernah sekali pun bertukar pesan dan messenger. Setiap istirahat kami juga saling sapa dan mengobrol tetapi beda dari yang lain, tidak mengerti mengapa kami berdua berbicara tanpa suara dari kejauhan seperti garakan mulut kami menanyakan "gimana pelajaran tadi? mau makan apa?, mau makan dimana? dan lain-lainnya yang bisa di bilang berdua berdua malu-malu kucing.
- 3 bulan kemudian -
"Wah tinggal sebulan lagi ya ujian prakteknya" ucap Yura pada teman-teman
"Plis udah cape banget ini, tapi baru 75%. Kok Pola sama gerakan bikin mumet ya" tuturku sambil bersadar ke dinding
"Sabar, gak usah buru-buru yang penting jadi nantinya" balas Sisi
"Alah baru juga segitu dah ngeluh, Nih minum habis mampir warung tadi" ucap Bayu dengan suara khas beritone
"Erghm gua haus benget nih, gak ada gitu yang ngasih minum" sindir Wanda
"iya nih, mana yang cuma dapet minum seger cuma si Gia, gua iri" tambah yura
"kalian mau nih ambil aja, lagian gimana sih tuan rumah gak ngasih minum" balasku sambil menyodorkan minuman
"Gia, lu tu bego apa polos sih? disindir gitu gak peka. Gua pengen juga dong ada crush yang perhatian ke gua habis gua cape gini" ucap ketus Yura
"apaan sih, kalian cari sana Gih di sekolah banyak habis tu bawa mereka kesini tiap mau latihan" ucap Bayu sambil megang tanganku dan aku terkejut denagn tindakannya
"Ciee udah mulai pegang-pegang nih, jadian gak" sindir Wanda
"Hah!" kagetku dan jawaban itu mengundang galak tawa mereka.
***
"Sorry bang Bayu, Sisi aku harus pulang cepat kali ini. Kasian adikku Dewa dirumah lagi sakit jadi gak bisa ngobrol-ngobrol dulu" ucapku minta pamit dibalas angukan oleh Sisi tapi tidak dengan Bayu dilihat dari raut mukanya yang sedikit kecewa
"Lain kali ya bang" mohonku
"boleh aku telpon nanti? sebenarnya tadi itu aku sama Sisi punya rencana" tanya Bayu
"iya boleh, telpon aja nanti ya" jawabku
"SERIUSS? okee sampai ketemu nanti" ucapnya sambil melabaikan tangan dan berlari ke dalam rumahnya.
* Di rumah *
Aku tidak berharap banyak akan dihubungi oleh Bayu, tapi ia menepatkan janjinya untuk menelponku tentu saja ini sangat mengejutkanku karena selama ini tidak pernah dihubungi. Yap ini perdana banget buat aku selama ini dan ini membuat jantung aku berdebar saat mengangkat panggilan dari Bayu dan mengatakkan hal yang mengejutkan tanpa basa-basi.
"Aku suka sama kamu Gia, mau gak kita mulai hari ini jadian?" Ucapnya dari seberang sana. Aku belum bisa memberi jawaban pada hari itu karena bener-bener membuat jantung ini berhenti sesaat mendengar tutur dari Bayu. Tanpa berkata apapun, ku matikan panggilan dan melempar ponsel saking terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌻 Without You 🌻 (Choi Beomgyu)
Fanfiction"Losing you leaves me feeling adrift in an ocean of despair." "Kau sendiri yang pergi tanpa bilang, bagai ditelan lautan." "Aku punya alasan, tolong dengarkan aku." "Setelah kudengarkan, lalu kau bisa pergi lagi? Benar?" Start : Feb, 2024 Without...