"Han SooYoung?" DokJa mengangkat sebelah alisnya, "anak jurnalistik itu?"
Lee Jihye, sang adik tingkat mengangguk mantap, "iya! Han SooYoung yang itu! Masa' ya di event kemarin, dia ngaku-ngaku sebagai penulisnya ORV:Hero Survival. Tahu kan novel yang lagi terkenal itu? Maksudnya kek, halunya realistis dikit. Sekalipun dia salah satu anggota tim jurnalistik kampus, ngga berarti dia bisa buat novel sekeren itu. Bukannya mustahil, tapi kau tau orangnya, kan?"
DokJa bergumam, diam-diam memikirkan perkataan Jihye.
'ORV:Hero Survival' adalah novel action-fantasy yang selama dua tahun terakhir menempati posisi tertinggi sebagai buku cetak terlaris. Awalnya cerita itu hanya disebar melalui media sosial, sebelum akhirnya diterbitkan karena ketenarannya.
Sang penulis hanya mencantumkan nama 'Forgotten God' sebagai identitas, tak ada yang lain. Jadi Han SooYoung itu, punya apa dia sampai mengaku-ngaku?
"Terus dia bilang, dia tahu terjemahan bab terakhir." Lee Jihye menggerutu lagi, "padahal kan bab terakhir diketik dengan tulisan Mesir kuno. Memang dia Cleopatra apa?"
Mendengarnya, Kim DokJa tertawa,
"Positive Thinking, Jihye. Dia sudah lahir sejak masa Ramses 2 menjadi firaun."Menarik.
Bab terakhir. DokJa tidak akan tertarik bila kata itu tidak disebut. Epilog terpisah yang sampai sekarang belum ada terjemahan resminya. Beberapa penggemar mencoba dan semua berakhir buntu. DokJa memang bukan anak dari fakultas bahasa, tapi dia cukup yakin nama 'Kim DokJa' tertera di sana.
Nama pemuda itu ada di bab terakhir sebuah novel terkenal.
Han Sooyoung, dia perlu menanyai gadis ini.
###
Begitulah awal kisah mereka bertiga dimulai. Kim DokJa, Han SooYoung, dan Yoo JungHyuk si ketua BEM galak.
"Woi, cewek gila! Apa yang kau pegang, sialan?!"
"Anjay, ciwit ketua Bem kita bergambar Naruto! Ini bakal jadi berita panas."
"Menjijikkan, dasar bodoh! Letakkan kembali!"
"No! Aku bakal dapat uang kalau menjual ini. Iya kan, DokJa-ya?"
"Gila! Kim DokJa! Kendalikan temanmu ini!"
Entah bagaimana mereka bisa sedekat ini. DokJa saat itu hanya berniat mencari tahu tentang Han SooYoung. Ternyata gadis itu adalah kawan JungHyuk --- yang adalah rival Dokja--- sejak SMA. Jadilah mereka trio kampus yang bahkan liburan musim panas pun menyewa villa yang sama.
Ketiganya demikian dekat. Untuk dikatakan, memiliki ikatan kuat yang entah bagaimana mulanya.
"Hei, Kim DokJa!" Han SooYoung memukul kepala si pemuda yang sejak tadi hanya memperhatikan, "apa-apaan tatapanmu itu? Kau juga tertarik dengan ciwit naruto milik JungHyuk?"
"Ew, itu menjijikkan, Han SooYoung."
Yoo JungHyuk mendengus kasar, merebut dalamannya dari genggaman si gadis. Lelaki rupawan itu membereskan barang-barangnya tanpa mengacuhkan dua manusia absurd yang terikat tali pertemanan dengannya.
"Hei, gadis gila. Kembali ke kamarmu dan tidurlah. Besok kita sudah akan pulang." Ucap JungHyuk dengan wajah yang masih fokus pada koper.
Han SooYoung tersenyum miring,
"No, i won't. We'll sleep together tonight.""KAU GILA?!" Dua lelaki di sana menyahut kompak, menatap tak percaya pada sang gadis. Wait, mereka tahu kalau SooYoung itu sudah tak punya kewarasan, tapi akalnya juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
<endless>
Short StoryKim DokJa bukan anak bahasa, tapi epilog buku itu serta merta membuatnya tak punya pilihan selain mencari tahu. Hanya untuk membawanya kembali pada kehidupan di mana Kim DokJa merasa hidup. Dengan Yoo JungHyuk, Han SooYoung, dan anggota company nya...