8

31.3K 680 38
                                    

"Kalau begitu, anda tidak keberatan untuk memberikan dansa kedua anda pada saya bukan nona" ajakan itu lebih terdengar sebagai perintah di telinga Seira, membuatnya menjawab dengan cepat ajakannya.

"Tentu saja yang mulia, tentu saja aku tidak keberatan untuk berdansa dengan pria tampan dan gagah sepertimu yang mulia Eric" lanjutnya dalam hati dengan seringai kecil di wajahnya yang tidak disadari siapapun.

****

Setelah menerima ajakan dansa dari putra mahkota eric, seira berjalan kembali menuju ketengah aula bersama eric. Banyak pasang mata yang memandang mereka, terdengar pula bisikan yang mengatakan betapa beruntungnya seira karena bisa berdansa bersama putra mahkota eric. Namun, tidak sedikit juga yang memandang iri padanya bahkan mengatakan bahwa seira memanfaatkan kedudukan pamannya agar bisa berdansa bersama eric. Diantara banyak pasang mata yang melihat mereka, ada sepasang mata yang menatap Eric Dan seira dengan pandangan kecewa sekaligus marah.

'seharusnya malam ini aku yang jadi pusat perhatian, bukan gadis sialan itu'

Baik Eric maupun Seira tidak peduli dengan tatapan yang ditujukan pada mereka. Musik yang dimainkan pemusik istana mengiringi dansa mereka, jalinan jari yang begitu erat Dan dekapan hangat Dari tangan Eric di pinggang Seira semakin membuat keduanya seperti pasangan yang sesungguhnya.

Setelah musik selesai dimainkan, Eric tak kunjung melepaskan dekapannya di pinggang Seira. Hal itu menimbulkan keheranan di benak para bangsawan yang hadir di istana.

"Yang mulia, musiknya sudah berhenti dimainkan" ucap Seira sambil berusaha melepaskan tangan Eric di pinggangnya.

"Apakah kau tidak nyaman berada di dekapanku, hmm?" pandangannya tidak lepas dari paras Seira, Eric seakan terhipnotis olehnya sehingga tidak ingin melepaskan pandangannya seditik pun. 

"Bukan begitu yang mulia, tapi para bangsawan menatap kemari" lirih Seira, begitu pelan hampir saja tak terdengar jika jarak mereka lebih jauh lagi. 

"Haruskah kucabut bola mata mereka yang menganggumu itu?" balas Eric dengan ekspresi datar. (yakkkkk, kau ini baru muncul udah mau cabut mata orang aja mentang2 putra mahkota huhhhh)

"Jangan yang mulia, itu terlalu kejam" Seira menundukkan wajahnya menghindari pandangan Eric. 'tidak kusangka putra mahkota ini begitu kejam, kukira hanya sikapnya yang dingin. Namun tak apa aku tetap menyukainya'

"Jangan tundukkan wajahmu, aku tidak suka kau menghindari tatapanku" ucap Eric.

Setelah mengatakan itu Eric melepas tangannya dari pinggang Seira, namun beralih menahan tangannya dan tidak membiarkan gadis itu pergi.

"Jangan menghindar dari pandanganku lain kali, sekarang aku harus pergi karna ada janji. Nanti aku akan mengundangmu ke istana dan kau harus datang"

"Baik yang mulia" setelah itu mereka berpiisah dan Seira kembali menuju keluarganya yang menatapnya dengan tajam karena tidak suka dengan kedekatannya dengan putra mahkota kecuali bibinya yang menatapnya dengan mata berbinar.

"Lain kali kau tidak perlu menerima ajakannya jika kau tidak suka, ayah akan melindungimu jika dia memaksa"  raja alex menatap Seira dengan pandangan meneliti, memastikan keadaan putri kesayangannya itu.

"Tidak ada yang memaksa ayah, aku menerima ajakan yang mulia putra mahkota dengan senang hati"

"Lalu apa yang kalian bicarakan setelah berdansa tadi, ibu lihat pandangan putra mahkota tidak lepas sedetikpun darimu" goda ratu theresa.

Break The PlotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang