Brave Enough
________________________________________
Chap : 1
Rencana
_________________________________________
Sae meneguk habis sodanya, lalu kaleng kosong itu ia lempar ke tong sampah yang berada di kamarnya.
Hiruk pikuk suara remaja memenuhi kamar sang Itoshi Sae.
Tiba-tiba saja di tengah suara tawa teman-teman Sae, ada seorang remaja berambut pirang di akhiri warna biru itu mengangkat suara,
"Guys ... Kalian bosen gak sih, liburan sekolah kali ini cuman nongkrong di rumah siapa gitu? Mau yang lebih menantang?~" ucap remaja yang di duga bernama Michael Kaiser. Di akhir kalimatnya, dia menambahkan seringai.
Remaja yang bernama Shidou Ryusei pun menjawab, "apa nih Nantang-nantang? Nyulik janda komplek sebelah?" Ucap Shidou ngawur.
Sontak saja, Karasu Tabito, Otoya Eita, Yukimiya Kenyu, Alexis Ness, Oliver Aiku, dan Michael Kaiser, tertawa terbahak-bahak, kecuali Sae.
"BAHAHAHA!! Bukan itu maksud gue, njing!!" Ucap Kaiser sambil berusaha mengendalikan tawanya, "maksud gue, gue mau nawarin kalian liburan ke kabin tua punya keluarga gue. Gak jauh kok dari sini. Tapi, tempatnya di tengah hutan. Nah, nanti di kabin tua itu gimana kalau kita main petak umpet? Tenang-tenang, gue siapin 10 juta buat yang gak ketemu sampai akhir~" ucap Kaiser dengan di ikuti seringai di akhir kalimatnya.
Sontak saja, semua orang yang ada di kamar Sae itu menelan ludah dengan kasar. Mereka langsung mengiyakan ajakan Kaiser. Tapi, Sae menolak keras permintaan itu,
"GUE TAU LO ITU ORANG KAYA, KAISER! TAPI, JANGAN PIKIR LU BISA BELI NYAWA ORANG LAIN PAKE DUIT SEPULUH JUTA!!" Ucap Sae sambil terlonjak dari lantai karena terlanjur emosi akibat ajakan Kaiser.
Tapi, Kaiser seolah dapat mengendalikan keadaan. Tidak ada orang yang setuju dengan pendapat Sae, mereka malah lebih membela Kaiser karena berdalih bermain petak umpet tidak akan membahayakan nyawa mereka.
Singkat cerita, Sae akhirnya setuju dengan ajakan Kaiser walau harus di paksa oleh teman-temannya. Mereka memutuskan untuk berangkat lusa, jam satu siang.
Setelah hanya sisa Kaiser di dalam kamar Sae, Kaiser mulai berdehem dan mulai berbicara,
"Wow, gue perhatiin, ada yang kesel karena suaranya gak di denger disini~" ucap Kaiser sambil menyeringai ke arah Sae.
"Kaiser ... Gue tau lu itu orang kaya. Tapi, bisa gak, belajar mana yang bisa di beli pake uang dan mana yang gak bisa di beli pake uang?" Ucap Sae sambil melirik sinis ke arah Kaiser. Tatapannya sudah seperti belati tajam yang siap mencabik-cabik perut Kaiser.
Namun, Kaiser hanya membalas lirikan itu dengan seringai. Kaiser perlahan bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Sae, dia pun mulai berbicara,
"Sae ... Dengerin gue baik-baik. Semuanya di dunia ini gak ada yang gak bisa di beli sama uang~" ucap Kaiser sambil menyeringai,
"Coba sekarang lu suruh adek lu bunuh pacarnya sendiri sambil janjiin duit dua puluh juta. Mana yang dia pilih? Pacar atau uang? Jelas uang," ucap Kaiser lalu terkekeh geli.
Sae sontak mendorong Kaiser menjauh dan berdiri dari duduknya, "Maksud lu apa bawa-bawa nama adek gue?!" Ucap Sae sambil mencengkram kerah baju Kaiser.
Namun, Kaiser hanya terkekeh geli seolah dia sedang bercanda, "Hey ... Gue cuman nyari perumpamaan," ucapnya dengan santai, "gue cuman mau kasih tau aja ke lu. Kalau ... Gue bisa bungkam semua suara dan tindakan lu pake uang," ucap Kaiser sambil melepaskan cengkraman tangan Sae dan meraih tas hitam kecilnya, "gue saranin, lu packing buat kita berangkat lusa. See you~" Kaiser mulai menekan kenop pintu kamar Sae dan berjalan keluar dari rumah Sae.
Sae hanya bisa mendengus kesal akibat perilaku Kaiser. Dia pun berbaring di kasurnya dan berusaha memejamkan mata agar emosinya tidak meluap dan dia tidak hilang kendali.
_________________________________________
Yahoo~
Chap satu selesai!!
Ini author nulis selang-seling ya sama athalasy
Dia nulis prolog jadi author nulis chap 1. Next, dia nulis chap 2.
Kalo emang ni book up nya lama, berarti antara ini athalasy sumber masalahnya atau authornya yang mager, hehe~
See you next chapter ( ꈍᴗꈍ)
-Author Bebek Tersayang-
KAMU SEDANG MEMBACA
Brave Enough | Ft. Blue Lock [ON-GOING]
HorrorSae awalnya menolak keras ajakan Kaiser tentang liburan mereka di kabin tua yang terletak di tengah hutan milik keluarga Kaiser. Namun, tak ada satupun teman mereka yang mendengar perkataan Sae. Mereka justru lebih setuju dengan Kaiser. Kaiser juga...