Amily Winter

37 5 0
                                    

setelah beberapa saat amily melepas pelukan pada ayahnya . ia meneliti setiap centi wajah ayahnya. perawakan yang tegas. rahang yang semakin kokoh. dan mata hazel yang tajam namun sangat terlihat sorot lelah.


*FLASHBACK*

mungkin semua orang tak menyadari hal ini . namun tidak amily. ia sangat menyadari itu. ayahnya bekerja keras dan harus mengurusi amily setelah kepergian ibunya. amily yang waktu itu baru berumur empat tahun harus bertahan melewati masa kecilnya tanpa sosok seorang ibu. namun ayahnya selalu memberi support sehingga amily tidak terlalu memikirkan hal itu.


walaupun ayahnya dibantu oleh seorang babysitter tetapi hal itu bukanlah perkara mudah, mengingat ayahnya harus mengurus amily juga kepindahannya ke indonesia karena dipindah tugaskan setelah seminggu ditinggal pergi oleh seorang yang telah mengisi hari-harinya. seorang yang hanya dengannya tidak pernah terlihat tatapan tajam dari kedua mata hazel itu melainkan sorot lembut dan penuh cinta.


ayahnya sempat terguncang setelah kepergian sang ibu. ia sempat mengalami collapse setelah beberapa hari. ia juga harus menjelaskan pada amily kecil tentang ibunya yang sudah tenang dan damai disana. ibunya telah menjadi bintang paling terang seperti yang setiap malam amily lihat. ayahnya menggantikan seluruh posisi ibunya dalam setiap kegiatan amily .. hanya agar amily kecil tidak kesepian. ia sekejap melupakan seluruh kepedihan di dirinya. melupakan betapa hancurnya ia saat itu. melupakan tentang seberapa pupusnya harapan ia saat itu.


but life is life . and time is time . life and time goes on . just like us . we must goes on . no matter what happen . no matter how hard we wanna stay on de memory just like a picture on the wall.


*FLASHBACK END*


"honey .. are you okay?"


sayup-sayup terdengar suara ayahnya yang kebingungan melihat amily tiba-tiba saja bungkam.


amily beberapa kali mengerjapkan matanya sebelum benar-benar fokus kembali pada ayahnya. tak ia sadari setetes air mata telah jatuh dari sudut mata amily.


melihat itu tuan winter terkejut. matanya membulat sempurna.


"gosh! are you crying? what happened? ..... hey look at me."


tuan winter menyeka ujung mata amily dengan lembut. seolah-olah jika ia salah sedikit maka amily akan rapuh.


amily pun mendengus pasrah lalu menggelengkan kepalanya "no.. i'm good. i'll be just fine , dad . and .... i love you .... really love you"


amily kembali mengetatkan pelukannya pada sang ayah. ayahnya lah sumber kebahagiaan amily. ia akan melakukan segalanya demi sang ayah. apapun . dalam diam amily mengikrarkan itu di hatinya.


"yes, i love you more , sugar. and well be just fine. i promise" ayah amily yang sempat terkejut lantas membalas pelukan amily, dan melamatkan kata kata magis itu berulang kali.


we'll be just fine.


we'll be just fine.


everything is gonna be allright , and we'll be just fine.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Piece of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang