Chapter 1 : Kendall

1.6K 107 4
                                    

Dentuman musik terdengar jelas saat aku memasuki salah satu club besar di Los Angles ini. Pun aku segera duduk dan segera memesan minuman.
"One vodka please?" Ujarku kepada bartender di hadapanku. Kemudian ia berbalik dan menuangkan cairan itu ke dalam gelas kecil.
"Here for you." Ujarnya seraya menyodorkan segelas vodka padaku.
Kuteguk dengan cepat.
"One more please."
Kulihat ia berbalik dan melakukan kegiatan yang sama."
"Here for you."
Aku memesan minum berkali-kali, tak peduli akan seperti apa nantinya.
Empat gelas vodka telah kuteguk dan aku mulai merasa pusing.
Aku butuh mabuk hari ini, i'm tired of everything. Persetan dengan Julian Fucking Brook!
"One more vodka please." Ujarku memesan lagi dan lagi.
Seorang bartender menyodorkan segelas vodka padaku lagi.
Kuteguk vodka itu dan rasa pusing itu menjadi sangat terasa. Pun aku memegangi keningku dengan sebelah tanganku.
"One whiskey please." Aku menoleh kesisi kananku dan kudapati seorang pria keriting yang sedang menunggu pesanannya.
Ia menoleh kearahku dan dia mengernyitkan keningnya.
"Are you Kendall Jenner?" Siapa dia? Mengapa mengenaliku? Oh bodohnya kau Kendall, semua orang mengenalimu. Kuamati pria keriting di sebelahku ini, ya aku tahu, dia Harry Styles.
Rasa pusing ini lama kelamaan sangat menyiksaku.
"Hmm, yes i am, ahhh" Gumanku sedikit mendesah. Oh tuhan, rasa pusing ini menyiksaku.
Ku lihat pria keriting itu, uh Harry maksudku meneguk whiskey yang telah dipesannya, lalu ia menoleh ke arahku lagi.
"Are you okay? Hey kau terlihat mabuk sekali, apakah kau kemari seorang diri?"
Uh, mengapa pria ini cerewet sekali. Sial. Rasa pusing ini semakin menyiksaku dan lama kelamaan pandanganku buram lalu semuanya berubah menjadi gelap.

*****

Sinar matahari menembus tipis jendela kamarku dan perlahan ku membuka mataku. Kudapati diriku masih mengenakan pakaian yang kupakai semalam. But, hey tunggu! Ini bukan kamarku! Dimana aku?
Mataku menyusuri ruangan yang tengah ku tempati, mataku terbelalak kaget ketika kudapati seorang pria keriting berada disebelahku wajahnya tak terlihat karena rambut nya menutupi wajahnya itu dan ia shirtless. What the fuck?!
"Oh my god! Who are you? Dimana aku ini? Apa yang telah kau lakukan terhadapku? Hey wake up!" Aku berteriak seraya mengguncang-guncangkan badan pria disebelahku ini.
"Hmmm, calm, Kendall, it's me Harry. Tidak perlu kawatir aku tidak melakukan apa-apa padamu sama sekali." Ujar pria keriting di sebelahku, oh ya tuhan aku ingat, semalam aku mabuk dan dia Harry Styles.
"Aku yang membopongmu kemari, karena aku tak tahu dimana rumahmu, so aku bawa saja kau ke hotel, bersamaku." Jelasnya.
"Serius kau tidak menyentuhku? Jangan macam-macam denganku Styles." Ujarku mengancam seraya menatapnya dengan tatapan membunuh. Aku sungguh tidak percaya bahwa pria ini, tidak berbuat macam-macam denganku, mengingat seorang Styles ini terkenal makhluk yang mesum, dan kurang ajar.
"Ohhh i'm scared! I'm scared!" Ujarnya dengan nada dibuat-buat.
"Bukannya berterima kasih malah menuduhku yang tidak-tidak, dasar Kardashian." Ujarnya sarkastik.
"Hey, i'm a Jenner not a Kardashian what the fuck?"
"Aku tidak peduli, kalian sama saja." Ujarnya mencibir.
"Fuck, i hate you Styles." Ujarku seraya bangkit dan beranjak pergi dari kamar sialan ini.
"Hey tunggu, kau harus berterima kasih dulu, untung saja semalam aku menolongmu jika tidak, mungkin kau telah disetubuhi pria bajingan."
"Oh whatever, by the way, thankyou Styles. Aku permisi." Ujarku meninggalkannya.
Tetapi tangan besar menggenggam tanganku dan menarikku kasar hingga aku berhadapan dengannya lagi.
Oh sialan! Apa maunya sih?
"Tidak segampang itu, aku telah menolongmu, dan kau malah membangunkan tidur nyenyakku lalu menuduhku macam-macam. Aku tidak terima itu Kardashian." Ujarnya sarkastik.
"Hey, i'm not a Kardashi--"
Tiba-tiba sebuah benda kenyal, nan lembab menyentuh bibirku, sentuhannya sangat lembut. Aku berusaha melepaskan ciuman kami tetapi aku gagal. Tangan Harry bajingan Styles itu memegangi pinggangku dan menariknya, dan itu membuat ciuman kami semakin dalam. Fuck you Styles.
Tiba-tiba saja aku mengingat kejadian tempo hari saat aku mendapati Julian Fuckin' Brook itu sedang menyetubuhi wanita lain.
Aku tertampar kedunia nyata setelah Harry menggigit bibir bawahku dan lidahnya berhasil memasuki mulutku. Brengsek berani-beraninya si Styles ini. Pun aku berusaha sekuat tenaga melepaskan ciumannya, mendorongnya menjauh.
Akhirnya usahaku berhasil.
"Apa-apaan kau ini Styles, mencari kesempatan dalam kesempitan huh? Dasar kurang ajar!"
"Aku belum selesai menciummu Ken, kau harus berteraima kasih dengan cara menciumku."
"Fuck!" Ujarku berteriak dihadapan mukanya. Kulihat ia menyeringai puas. Aku segera pergi dari hadapannya. Persetan denganmu Styles.

Hello guys! New story yay! And this is Hendall fanfiction for sure.
Are you excited about the next chapter?
10++ vote for next please? And don't forget for leaving some comment too.
#QOTD : What do you think about this cover? Do you love it?

My Fake BoyfriendWhere stories live. Discover now