Chapter 5 : Kendall

1.4K 126 25
                                    

Song of this chap : Hate That I Love You - Rihanna ft. Ne-yo
This is full of hendall moment! So, enjoy! :)x

Sungguh aku tidak pernah merasa nyaman seperti ini. Pelukannya sangat hangat dan aku suka itu. Aku tak menyangka seorang Harry Styles tenyata memiliki sisi lembut juga. Ku kira dia hanyalah seorang pria yang mesum dan bajingan. Entah mengapa pelukan ini kelewat nyaman aku benar-benar ingin berada di posisi ini selamanya.

Ya, pelukan ini sangat membantu, aku mengangis sejadi-jadinya di dekapannya. Tak peduli bajunya telah basah karena air mataku. Aku teringat oleh Si Brengsek Julian itu setelah aku melihat fotonya dengan gadis lain. Sungguh aku sangat sulit untuk melupakannya mengingat hubungan kami telah berjalan satu tahun lebih. Dia juga yang telah merebut keperawananku lalu ia seenaknya meninggalkan ku. Oh Ya Tuhan...

"Apa kau merasa lebih baik?" Ujar seseorang yang sedang mendekapku.

"Uh-uhmm ya terima kasih Harry." Ujarku seraya menghapus air mataku dan otomatis aku melepaskan pelukan kami. Sebenarnya aku tidak ingin.

"Kau bisa menceritakan semua kepadaku, Kenny."

"Harry jangan memanggil ku dengan nama itu!" Ujarku seraya mendengus kesal.

"Baiklah kalau begitu.... Candy! Yah itu sangat cocok denganmu."

DEG.

Mengapa harus Candy? Tiba-tiba air mataku mengalir di pipiku.

"Ken, mengapa kau menangis lagi? Apa nama Candy terlalu buruk? Aku minta maaf." Ujarnya lalu dengan cepat ia mengusap air mataku dengan kedua tangannya.

"Jangan Candy, kumohon Ha-har-harry." Ujarku dengan suara bergetar.

Ya Tuhan, itu nama panggilan sayang dari Si Julian Fucking Brooks berikan padaku dahulu. Mengapa harus sama sih?

"Baiklah aku minta maaf, kalau begitu bagaimana dengan Sweetie?" Ujarnya penuh semangat.

Oh kurasa pipiku memerah sekarang, kurang ajar, ia selalu bisa membuatku memerah.

Kulirik wajahnya dan kutemukan seringai kemenangannya. Uh terkesan cabul, mungkin.

"Hey kau blushing! Apa kau suka, Sweetie?" Ujarnya lagi.

Seperdetik kemudian aku memukulnya dengan guling berulang kali.

"HEY HENTIKAN KENNY! OH, KENNY!" Ujarnya berteriak. Aku hanya bisa tertawa melihatnya seperti ini. Ia sangat lucu.

"APA KAU BILANG? KENNY? JANGAN MEMANGGILKU SEPERTI ITU, NAMA YANG BURUK KUBILANG ITU SEPERTI JALANG!" Ujarku ganti berteriak padanya.

"OH BAIKLAH SWEETIE, TOLONG HENTIKAN SWEETIE!" Ujarnya berteriak.

Kehilangan keseimbanganku saat memukuli Harry, pukulan ku meleset dan itu menyebabkan aku jatuh tersungkur di sebelah Harry. Sialan!

Kulihat Harry yang bangkit dan tiba-tiba ia berada di atasku. Mau apa dia?

Keheningan muncul diantar kami lalu seperdetik kemudian tubuhnya makin mendekat kearahku, memisahkan jarak diantara kita, sungguh jarak kami sangat dekat dan kurasakan hembusan nafasnya yang memburu di wajahku.

"Jangan main-main denganku, Sweetie. Kau kira itu tadi tidak sakit? Huh, kau harus kuberi pelajaran." Ujarnya berbisik.

Oh, aku bergidik ngeri dan bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan ya? Aku belum siap jika ia akan menggauliku detik ini.

"AHHH HARRY! OHH HENTIKAN KUMOHON! AHHH! KUMOHON HARRY! OH MY GOD EVERYONE PLEASE HELP MEHHH! AHHH HARRRYYYYYYYY!!!" Ujarku berteriak tidak karuan, oh ini sangat menyiksaku. Kurang ajar kau Styles.

"BERJANJILAH KAU AKAN MENCIUMKU LALU AKU AKAN MELEPASKANMU." Teriaknya dengan terus menggelitik perutku. Shit!

"YA HARRY AKU BERJANJI, OH!!! AHHHH!!!" Teriakku sekeras mungkin, aku tidak kuat ini sungguh terasa geli.

"AKU TIDAK MENDENGARNYA SWEETIE, KAU BILANG APA BARUSAN?" Teriaknya dengan seringaian cabul menghiasi wajahnya. Bajingan kau Styles!

"AKU BERJANJI HARRY!! OHH!! KUMOHON HENTIKAN!! AHHHH HARRYY!!! AKU AKAN MENCIUMMU AKU BERJANJI AKAN MENCIUMMU KUMOHON HENTIKAN AHHHHH!!" Teriakku sekeras mungkin, oh aku tidak kuat.

Seperdetik kemudian ia menyudahi kegiatan itu.

Nafasku memburu dan jantungku berdegub tak karuan. Sungguh aku tak berdaya dan tak mempunyai tenaga sama sekali saat ini.

"Cepat cium aku, Sweetie."

Kurang ajar! Apa ia tak melihat tubuhku yang tergeletak tidak berdaya setelah ia menggelitiki ku hingga seperti ini? Persetan denganmu Styles.

"Kemarilah aku tidak mempunyai tenaga." Ujarku berbisik.

Kulihat ia mencondongkan tubuhnya hingga tak ada jarak diantara kami.

Tak membuang waktu, pun aku melingkarkan tanganku di lehernya kemudian aku meletakkan bibirku di bibirnya. Oh bibirnya sangat seksi, ini sangat menggoda.

Mengecupnya perlahan dan setelah itu aku melepaskan ciuman kami. Aku tak mau jika ini akan berlanjut.

"Mengapa cepat sekali?"

"Yang penting aku telah menepati janji, bukan."

"Ya, terserahlah. By the way, desahanmu saat aku menghukummu tadi sungguh seksi Sweetie itu membuatku terangsang. Tetapi bagaimana jika aku menggaulimu nanti jika kugelitiki seperti ini saja kau sudah kehabisan tenaga. Lemah sekali." Ujarnya dengan nada meremehkan.

Shit! Kurang ajar sekali?

"Diamlah kau tak tahu apa-apa Styles. Aku bahkan bisa membuatmu tak berdaya saat di ranjang." Ujarku sarkastik.

"Oh aku tak percaya, kau gadis yang lemah Ken." Ujarnya meremehkan.

"Apa kau perlu bukti?" Ujarku menantang. Fuck! Apa yang barusan kau katakan Ken? Tidak-tidak aku tidak ingin. Ya Tuhan aku kelepasan bicara!

"Dengan senang hati. Anytime Sweetie, aku akan selalu siap untukmu." Ujarnya berbisik. Oh suara seraknya itu membuatku bergidik ngeri.

Apa yang harus akau lakukan?

Persetan dengan hari ini!

*****

HAII!!! Gimana menurut kalian chapter ini? Hayo hayo tadi pasti pada mikir gituan ya.. Padahal cuma di gelitikin hehe!
Btw, jangan lupa vote ya! Kalo misal kurang seru atau ngebosenin atau apalah kalian bisa komen aja. Itu sangaatt membantu.

Makasih yang udah vote dan comment selama ini, makasih juga udah naroh cerita abal ini di reading list/library kalian hehe.
25++ vote for next chap!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Fake BoyfriendWhere stories live. Discover now