(💛.💜) 𝓢𝓾𝓷'𝓼 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽.

464 29 44
                                    

⫷――――·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙✩*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙✩*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ .――――⫸

𝐒𝐡𝐢𝐩 :: 𝐋𝐮𝐜𝐚 𝐊𝐚𝐧𝐞𝐬𝐡𝐢𝐫𝐨 𝐱 𝐒𝐡𝐮 𝐘𝐚𝐦𝐢𝐧𝐨.

𝐍𝐨𝐭𝐞 :: 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐫𝐞𝐟𝐫𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧
 𝐚𝐤𝐮-𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐧𝐠𝐨𝐦𝐨𝐧𝐠
 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐉𝐞𝐩𝐚𝐧𝐠. 𝐒𝐡𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐤𝐞 𝐩𝐚𝐤𝐞 "𝐛𝐨𝐤𝐮",
𝐋𝐮𝐜𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐤𝐞 "𝐨𝐫𝐞", 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐕𝐨𝐱
 𝐩𝐚𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐮𝐞-𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚... 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐮
𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 ;𝐮;

⫷――――·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙✩*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙✩*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ .――――⫸


sinar mentari menyilaukan mata Shu dan seketika membangunkannya dari mimpi yang hanya dia dan tuhan yang tahu. Lelaki itu mengerang, merasa terganggu karena ia masih tidak ingin terbangun.

"SHUUUU, HEEYY!" terdengar suara lelaki lain bersurai pirang tengah memanggil namanya dari luar jendela. Shu awalnya tidak menghiraukan, ia berniat untuk menutup tirai jendelanya untuk mencegah terganggunya tidur nyenyaknya itu. Namun saat hendak melakukannya, Shu malah mendapati temannya itu sedang menempel di jendela miliknya, seperti cicak saja.

Tetapi bukannya terkejut, Shu malah menatapnya seakan hal ini adalah hal yang biasa terjadi.

"Lucaa... ini lantai 2, jangan nyolong tangga orang..." Shu kembali menenggelamkan dirinya di dalam selimut bercorak pisang dan minion.

"tapi gue gak pake tangga, Shu! Jadi boleh, dong?"

"hhmm, serah kamu..." gumamnya. Butuh waktu 1 menit untuk Shu mencerna apa yang baru saja Luca katakan. Dia tidak memakai tangga, katanya? apa itu artinya.. dia memanjat?

Shu segera membuka matanya dan menoleh kearah Luca.

"KAMU MANJAT TEMBOK?!" tanyanya dengan nada terkejut. Si pemilik rambut pirang itu hanya terkekeh sembari meneriakkan kata "POOOG". Shu menghela nafasnya, kemudian kembali tertidur.

"OY SHUU, JANGAN TIDUR LAGII!! NANTI TELATT!! UNPOGGG" Teriak Luca, yang tentunya diabaikan oleh Shu.

....hening. apa Luca sudah menyerah membangunkan Shu?

yah, bagaimanapun juga, Shu tidak mempedulikannya dan tetap melanjutkan tidurnya itu. Sebelum kemudian, ia merasakan sesuatu menangkapnya dari belakang, kedua lengannya melingkari pinggang Shu, serta hembusan nafas lembut juga hangat yang membuat tengkuk Shu merasa geli. Ah, wajahnya mulai memerah.

Ia berniat untuk berbalik badan sembari mencoba melepas lilitan tangannya, namun sebuah suara deep voice tiba-tiba terdengar dengan jelas di telinganya.

"Whatchu gonna do now, hm?"

Jantung Shu serasa ingin meledak. Mulutnya ingin mengeluarkan suara, namun pita suaranya tidak mengizinkan, seakan ia tidak mendukung Shu untuk mengakhiri adegan ini.

.

.

.

Shu tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Yang pasti, saat ini ia mendapati dirinya tengah berjalan di trotoar sembari bergandengan tangan bersama lelaki bersurai pirang yang tubuhnya lebih tinggi darinya. Ia mengayun-ayunkan tangan mereka dengan gembira juga bangga.

𝐖𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 :: 𝘓𝘶𝘹𝘪𝘦𝘮 𝘴𝘩𝘪𝘱𝘴 𝘰𝘯𝘦𝘴𝘩𝘰𝘵𝘴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang