Happy reading guys 🌈 enjoy
"eughhhhhhhhh"
"Sudah bangun kitten?"
"Belum masih di alam mimpi"
"AKHHHHHHH kenapa ini sangat sakit dan perih sialan"
"Jangan banyak gerak nanti tambah sakit"
"Gw gak lumpuh ya makanya banyak gerak lagian ini gara gara Lo"
"Nattawin"
"Eh sorry phi" Mile terus menatap tajam ke arah Nattawin membuat sang empu ke limpungan.
"Eughhh maksudnya maaf phi" ucapnya sambil menunduk lalu Mile mengusap Surai hitam Nattawin dan mencium keningnya sambil tersenyum.
"Sekarang ayo pergi sarapan"
"Iya phi"
Setelah membersihkan diri mereka berdua pergi untuk sarapan pagi bersama kakek Shio.
"Duh prasaan gw ko gak enak ya" batin Nattawin yang sedari tadi gelisah ntah ada apa tapi seperti ada yang mengganjal di hatinya.
"Ada apa sayang?"
"Sayang matamu"
"Kalian romantis sekali" ucap kakek Shio
"Gak ya kek dih siapa juga yang mau romantisan sama bapak bapak ini"
"Saya masih muda sayang"
Drttt Drttt Drttt
"Ada apa nih si cantik nelpon gw pagi pagi" batin Nattawin lalu beranjak dan mengangkat telponnya.
"Ada apa can-" belum sempat Nattawin berbicara ia sudah di sambut dengan isakan di sebrang telepon.
"Eh eh ada apa Gulf? lo kenapa?"
"ZI hikss Zi hikss dia akhhhhhhh hikss hikss"
"ZI kenapa? Gulf bicara yang jelas"
"Zizi meninggal hikss Awin hikss dia ninggalin kita hikss"
Tut Tut
"Bangsat bisa bisanya gw baru tau" batin Nattawin lalu berlari keluar mension dan langsung menuju pemakaman Zizi, bahkan ia menghiraukan panggilan dari Mile.