Permusuhan

2 0 0
                                    

     Waktu istirahat telah tiba. Semua siswa keluar dari kelas tidak terkecuali dengan Kinara. Gadis itu sedang merapikan semua bukunya saat tiba-tiba seseorang menghampirinya.

     "Oh sebuah kejutan, dia datang lebih dulu." Batinnya saat mendapati siapa sosok yang menghampirinya.

     "Oh Jazelynn, ada apa?" Tanya Audry begitu mendapati teman sekelasnya Jazelynn berdiri di depan meja teman sekelas baru mereka.

     Jazelynn tersenyum tipis kepada Audry, namun ia tidak mengatakan apapun. Hingga saat Kinara selesai mengemas semua bukunya, gadis itu menatap Jazelynn di depannya dengan sebuah senyum penuh makna menghias wajah cantiknya.

     "Kamu mau kenalan sama aku?" Tanyanya penuh percaya diri. "Oh, tapi aku kira kamu udah tau siapa aku?" Lanjutnya.

     Mendengar ucapan Kinara darah di sekujur tubuh Jazelynn memanas. Tangannya mengepal dan ia memutar bola matanya kesal. Gadis itu kemudian menatap Kinara tajam dan penuh makna. Dari yang Kinara lihat, ia dapat membaca arti dari tatapan itu kira-kira; "Lu mau mati, ya?"

     Tapi itu tidak berarti apa-apa bagi Kinara. Seharusnya ia yang menanyakan hal itu kepada Jazelynn.

     "Ikut gue!"

     Kinara tersenyum dan hendak mengikuti Jazelynn saat tiba-tiba Audry menggenggam pergelangan tangannya. Audry tentu bisa merasakan tatapan permusuhan dari Jazelynn dan juga Kinara. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia dapat mengkonfirmasi bahwa hubungan keduanya tidak baik.

     "Ga papa," Kinara melepaskan tangan Audry perlahan dari tangannya. "Kamu duluan, nanti aku nyusul."

     Audry mencoba mengerti. Gadis itu mengangguk. "Kamu hati-hati."

     Audry berjalan dengan langkah kecil, ia merasa tidak nyaman meninggalkan Kinara bersama Jazelynn. Meskipun mereka baru berteman hari ini, ya justru itulah masalahnya. Audry sangat menyukai Kinara yang menurutnya terlihat sangat cantik dan keren. Sementara itu, ia juga tahu bahwa Jazelynn adalah siswi baru juga yang baru pindah sebulan lalu dan sudah terkenal manipulatif.

     "Hei!"  Ameta yang entah datang dari mana menepuk pundak Audry yang saat itu sedang sibuk dengan isi kepalanya. Sontak saja Audry terperanjat. Ia terkejut saat Ameta dengan tiba-tiba menyapanya dan menepuk pundaknya.

     "Ngagetin aja lu, am!"

     Ameta mengerutkan keningnya bingung. "Tumben lu kaget, lagi mikirin apaan lu?"

     Menghembuskan nafas lelah, akhirnya Audry menceritakan kepada Ameta soal teman barunya dan salah satu anak baru lain di kelasnya.

     "Udah tenang ajah, palingan juga mereka pernah rebutan cowok." Celetuk Ameta santai.

     Ucapan Ameta sontak membuat Audry tertawa. Namun ia tidak berpikir bahwa permusuhan yang ia lihat antara Kinara dan Jazelynn itu hanya permusuhan biasa yang disebabkan oleh persaingan cinta.

     Tanpa sadar keduanya sudah berada di dalam kantin. Mereka mengambil nampan dan memilih makanan masih sambil bercerita. Lalu mata Ameta teralihkan oleh sosok Ali yang sedang duduk santai bersama dengan Aksa dan teman-teman lainnya.

     "Kesana, kesana. Duduk sama mereka." Pintanya menunjuk kearah Aksa dan kawan-kawan.

     Audry yang sudah hafal betul isi kepala temannya itu hanya mengikutinya saja. Yah, kalaupun ia menolak Ameta akan bersikeras duduk disana ujungnya mereka akan beradu mulut.

     "Nah bidadarinya Ali dateng." Ledek Pandu, Halid, Aksa, Nathan tersenyum menanggapi celetukan Pandu terkecuali Ali yang hanya bisa terdiam sembari menghembuskan nafas lelah. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang