[END] Cepat, Hubby, Semua Naik

17-18

Bab 17: Yang Kita Miliki Sekarang Adalah Waktu

Dia tiba-tiba menghampirinya dan menyapunya dengan gendongan putri. Xue Dongting berteriak kaget dan mencengkeram lengan yang melingkari pinggangnya. Dia menatap nelayan itu. "Apa yang sedang kamu lakukan?"

Mata Song Yuming tertuju pada garis lehernya di mana dia bisa melihat sesuatu yang samar-samar terlihat. "Kau tidak memakai cukup," katanya dengan suara rendah.

Xue Dongting baru saja menyadari bahwa dia masih mengenakan baju tidurnya. Dia secara naluriah mencengkeram dadanya untuk menutupi, wajahnya terbakar.

Song Yuming menggendongnya kembali ke tempat tidur dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Hari ini dingin dan kamu tidak sehat. Anda harus tetap di tempat tidur. Aku akan pergi memasak."

"Tidak," katanya cepat. "Saya sudah lebih baik sekarang. Bagaimana aku bisa selalu membuatmu memasak untukku, itu juga..."

Dia memotongnya dengan, "Tidak apa-apa. Aku memasak untuk diriku sendiri sebelum kamu datang. Ini hanya masalah menambahkan mangkuk dan sumpit lagi."

"Tapi, kita sudah menikah sekarang," katanya lembut. "Aku seharusnya melakukan hal-hal itu sekarang."

Song Yuming tersenyum. "Apa yang kita miliki sekarang adalah waktu."

Xue Dongting menatapnya, merasakan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan. Dia tersenyum. "Jadi kamu tidak keluar hari ini?"

Dia memperhatikan bulu matanya yang panjang dan bergetar. "Apakah kamu berharap aku keluar?"

Dia tersenyum dan memberinya pandangan ke samping tetapi tidak mengatakan apa-apa. Song Yuming tersenyum tak berdaya. Ada banyak godaan yang terkandung dalam senyuman istri kecil di pelukannya.

Dia menghela nafas dengan lembut. "Aku juga telah melihat bagianku. Saya datang ke tempat ini hanya berharap untuk menghabiskan sisa hari-hari saya dengan pemandangan yang indah ini. Aku tidak pernah membayangkan akan menikah dengan gadis secantik dirimu."

Xue Dongting membaringkan kepalanya di dadanya. "Saya cantik?"

Dia mengangguk. "Sangat."

"Mama Qiao berkata bahwa dengan seorang gadis cantik seseorang harus selalu siap membayar harga untuk kecantikannya." Xue Dongting agak sedih. Dia sudah mengalami berapa harga itu.

Song Yuming tertawa. "Kamu datang untuk menyiksaku. Menikah denganmu akan benar-benar sulit bagiku."

Xue Dongting tidak begitu mengerti. Dia menatapnya dan melihat mata tegas itu namun mengandung sedikit senyuman. Lalu dia tiba-tiba tahu apa maksud nelayan itu. Dia memukul dadanya dengan marah. "Apa yang kamu pikirkan di tengah hari? Saya lapar!"

Pukulannya ke dada Song Yuming baginya hanya menggelitik. Dia menggenggam tangan kecilnya dan tertawa. "Baiklah, apa yang ingin kamu makan?"