Chp 3.

1.2K 120 29
                                    

Itulah alasan mengapa Edgar menahan pinggang Nathan agar tidak terlalu bergerak.

Zelvan berdiri lalu menghampiri pemuda yang masih ngelamun di depan pintu.

"Dah sana, lu boleh pergi." Ujar Zelvan setelah menerima permen itu dan mengunci pintu.

Zelvan berjalan sambil membuka pembungkus permen itu lalu memberikan permen itu ke Nathan yang sedang di pangku Xavier.

Edgar? Dia sedang ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu.

Nathan yang diberi permen itu pun berucap "Terimakasih" Cicit Nathan.

"Hahaha iya, sama sama"

"Pffttt— kesian si Edgar" Ujar Xavier menahan tawa.

"Ho'oh njir" Balas Azrano.

Pluk, slrrpp, cup, nghhh!

Suara itu adalah suara Nathan yang sedang memakan dan memainkan permennya.

Agak ambigu memang :).

Mereka yang mendengarkan pun refleks memejamkan mata, dan tiba-tiba otak mereka membayangkan sesuatu yang membuat sesuatu di bawah sana bangun.

'Sialan!' Umpat mereka bertiga dalam hati.

Xavier yang sedang memangku Nathan pun Refleks menidurkan Nathan ke sofa lalu mengungkungnya.
Sungguh pemandangan yang indah!.

Nathan yang tiduran sambil memakan permen, rambut yang berantakan, baju yang sudah kusut, mata berair karena tadi digelitiki, dan juga keringat Nathan.

Ugh, sungguh, bolehkan mereka menerkam pak ketua mereka ini?!.

Xavier yang tidak tahan pun langsung menarik keluar permennya dan melumat bibir pink Nathan dengan kasar.

Nathan yang tiba-tiba diperlakukan seperti itu pun melotot kaget, dan mencoba memberontak, namun sia sia, pemuda yang di atasnya itu jauh lebih kuat dari dia!.

"Eumhhhh... Nghhhh... Ahhh..." Desah Nathan di sela sela ciuman.

Nathan mendesah karena lutut Xavier menekan miliknya dari bawah, juga Azrano yang sedang menyusu di dada Nathan, dan Zelvan yang sedang membuat tanda di leher Nathan.

Untung saja sofa itu spek spek kasur, lebar!.

Nathan memukul pelan dada bidang Xavier karena sudah mulai kehabisan oksigen.

"Nghh... Ahh hahhh hahhh..." Nathan meraup oksigen dengan rakus, Nathan tidak menyadari bahwa ia sudah tak berpakaian sama sekali.

Xavier mengambil permen yang masih di genggam Nathan lalu memasukkannya ke dalam lubang Nathan.

"AH!" Nathan merasa seperti ada yang masuk ke lubangnya dan itu membuatnya tak nyaman.

"Ahhh nghhhh Xavierhhhh janganhhh ughhhh" Desah Nathan ketika Xavier menjilati lubangnya.

Azrano, dan Zelvan saat ini sedang menyusu sekalian membuat tanda.

Edgar yang baru keluar dari kamar mandi terkejut dengan tindakan mereka, memang benar seharusnya ia tidak meninggalkan Nathan bersama mereka tadi!.

Tapi sudahlah, ia ingin bergabung sekarang!

Edgar langsung bergabung dan menggulum penis Nathan.

"AHHHH, SUHHH DAHHH JANGANHHHH" Saat ini keadaan Nathan sudah berantakan.

Nathan ingin menyudahinya takut kebablasan, karena Nathan jika sudah sange akut udah kayak orang mabuk deh.

Xavier langsung mengeluar masukkan permennya di dalam lubang Nathan dan itu membuat Nathan menggeliat.

"Ahhh cumhhh, cumhh!!" Nathan keluar sangat banyak, dan tentu itu di mulut Edgar.

Saat Edgar merasakan benda kental itu dimulutnya langsung ia telan.

"Kulum" Perintah Zelvan yang sudah tidak tahan lagi dan menyuruh Nathan mengulum penisnya yang memiliki panjang 31cm itu.

Nathan yang sudah kelewat sange pun  menggulumnya.

[Astaga tuann! Sepertinya anda melupakan misi anda!_-] Ujar sistem, namun Nathan tidak mendengarnya dan melanjutkan aktifitasnya.

Tbc.

Nihhh double up, maapkan pendek :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Boy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang