IV 💌

698 91 1
                                    

،  ꞌ ໒₍ ⸝⸝› ⤙ ‹ ⸝⸝ ₎ა   ̫ · ⸼ ׂ ֪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

،  ꞌ ໒₍ ⸝⸝› ⤙ ‹ ⸝⸝ ₎ა   ̫ · ⸼ ׂ ֪

𓆸 the main cast Lisa & Jungkook
𓆸 pict from Pinterest
𓆸 i hope you like this-!! happy reading 𓆷


"CACA" Jendra mengetuk pintu rumah caca sambil meneriakkan namanya. Melihat tidak ada jawaban, Jendra mencoba mengintip dari kaca jendela rumah caca. Dari kaca itu, dia melihat Caca yang sepertinya akan membukakan pintu untuknya, jadi saat itu juga dia kembali ke depan pintu menunggu Caca membukakan pintunya.

*cklekk

"ngapain kesini sih"

Jendra tersenyum menanggapi itu, lalu menyerahkan bingkisan plastik berlogo Indomaret itu ke Caca, "nih ca, gue mau ngasih ini"

"lu niatan mau ngasih ini doang atau emang lu lagi pengen kesini?" Caca mengambil bingkisan itu, lalu membuka pintunya lebih lebar agar Jendra bisa masuk ke rumahnya itu.

"dua duanya hehe" melihat cengiran Jendra, dia hanya bisa menghela nafas pasrah.

"ayo masuk dulu"

Jendra pun menuruti perkataan caca untuk masuk ke dalam rumahnya yang langsung diikuti oleh Caca setelah dia menutup pintu rumahnya terlebih dahulu, jika dihitung hitung sudah 5 kali Jendra berkunjung ke rumah Caca ini. Yang pertama, saat dia mengantar pulang Caca ke rumahnya, yang kedua alasannya juga sama, dan untuk yang ketiga dan yang sekarang lebih ke dia saja yang ingin berkunjung dan bermain dirumah caca ini.

Jendra mendudukkan dirinya disalah satu sofa empuk yang ada diruang tamu milik keluarga Caca ini, sedangkan Caca dia berjalan menuju dapur untuk meletakkan pemberian Jendra tadi di lemari es dan tidak lupa mengambil beberapa camilan dan 2 ice cream yang Jendra belikan tadi keruang tamu.

Caca langsung meletakkan cemilan dan ice cream tadi di meja yang ada didepan mereka berdua.

"lu dateng kesini kenapa? mau ngajak gue tengkal lagi?"

"jangan suudzon dulu ca, gue kesini tuh cuman mau main doang kok" Caca yang mendengar itu sempat tidak percaya, karena dia tau Jendra itu orang seperti apa, tapi akhirnya caca memilih untuk percaya saja.

"ca?" Caca menoleh ke arah dengan pandangan bertanya

"gue heran deh.."

"helan kenapa? please kalau ngomong tuh jangan setengah setengah" kesel Caca tuh sama kebiasaan Jendra yang satu ini, kalau ngomong tuh setengah setengah gak mau langsung tudep.

"cewe cadel tuh pasti kebanyakan punya sifat yang kalem, pendiem, murah senyum, tapi kok lo kagak sih ca?" Caca yang mendengar itu jadi tambah kesel, lalu dia mengambil cemilan yang masih utuh dan memukulkannya ke Jendra, "telus kenapa? emang masalah buat lu?"

"ya gak ada masalah sih, tetap heran aja gitu. emang sih lu murah senyum, tapi kalau diliat liat lu tuh gak ada kalem kalemnya lebih ke galak" setelah berkata begitu, Jendra dihadiahi pukulan lagi oleh Caca.

"tuhkan bener" Lagi lagi Jendra memancing kekesalan Caca

"lu ngeselin banget tau gak sih jendla" Caca melempar cemilan yang dia pakai buat mukul Jendra tadi ke wajahnya.

Jendra tertawa pelan melihat itu, dia sangat suka menjahili Caca apalagi respon yang diberikanya itu, karena menurutnya amarah Caca itu tidak menyeramkan melainkan menggemaskan, yah meskipun kadang dia kena pukulan Caca karena keusilannya itu.


𓆸 So, did you like my story? Yes or nah?
𓆸 Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan cara vote dan comment ya
𓆸 and last, thankyou dah baca cerita aku

،  ꞌ ໒₍ ⸝⸝› ⤙ ‹ ⸝⸝ ₎ა   ̫ · ⸼ ׂ ֪

،  ꞌ ໒₍ ⸝⸝› ⤙ ‹ ⸝⸝ ₎ა   ̫ · ⸼ ׂ ֪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
my cadel girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang