× Oneshoot.

159 10 4
                                    

Disuatu malam, seorang pria kutubuku sedang berjalan jalan dikota... ia bernama Alhaitham. Dia melihat keseluruh arah dan tempat tempat dikota itu... Pada akhirnya pandangannya teralihkan kepada suatu bangunan Mansion yang ada dikota itu.

Perlahan lahan... Kakinya mulai melangkah masuk, lantunan nada mulai menariknya masuk sedikit demi sedikit kayaknya sebuah racun yang baru saja menusuk hati Alhaitham.

Ketika dia sampai di tengah tengah aula... Dia melihat pria yang anggun diatas balkon sedang berdiri dan memainkan biola ditangannya. Alhaitham terpesona melihat keanggunan pria itu, Raut wajahnya, Pakaian yang ia pakai... Dan bahkan rambutnya.... Semuanya membuat Alhaitham merasa ada sesuatu didalam Ruang Hatinya yang kosong dan hanya dipenuhi oleh ilmu dan buku.

"Ah...sudah berapa tahun aku tidak merasakan sensasi seperti ini...? Mengapa dia tidak memberitahuku bahwa dia sangat lihai bermain biola".

Ucap Alhaitham yang terpesona melihat kekasihnya Kaveh.

Tidak butuh waktu lama... Kaveh menyadari kehadiran Alhaitham yang sedang memperhatikannya diatas balkon dan sedang dipertontonkan orang orang karena keahliannya dalam bermain biola...

Kaveh berhenti sejenak dan menurunkan biolanya, lalu bergegas kebawah mencari Alhaitham...

"Alhaitham !!!". Teriakan itu membuat sang pria yang sedang menonton Kaveh Terdiam dan mencari kemana suara itu berasal...

Ketika mereka sudah menyadari keberadaan mereka yang dekat. Kaveh segera berlari kearah Alhaitham dan memeluknya... Bagaikan sebuah melodi biola yang menyanyi menginari moment itu...

Tangan Kaveh terjulur kearah wajah Alhaitham yang menatapnya dengan penuh ketulusan, harapan, dan cinta.

"Where have u been... Babe... Gw kangen sama lu, gw berharap terus berharap, gw berharap lo liat gw main biola... Gw terus berharap sampe hati gw bener bener gelisah... Lo kemana... Alhaitham." Kaveh mengeluarkan kata-kata nya dengan ekspresi dan nada yang seakan akan dia akan kehilangan sang Alhaitham disisinya.

Ekspresi Alhaitham berubah drastis ketika ia melihat kata kata yang diucapkan Kaveh saat itu juga dihadapannya. Lalu sebuah lantunan nada keluar dari mulut Alhaitham kearah Kaveh.

"I'm sorry sweet... I've been go out for too long... Gw ga ada niatan untuk ninggalin Lo... My sweet Kaveh."

"Ah... Don't cry... Jangan nangis sayang, i'm here for u." Ucap Alhaitham yang mulai tersentuh akibat Ekspresi, kata kata, nada suaranya... Benar benar membuat Alhaitham kehilangan kendali....

Kaveh yang menunduk didada Alhaitham mulai mengangkat wajahnya dan menatap kearah Alhaitham... Matanya yang penuh dengan harapan, bahkan tidak akan ada yang bisa menggantikan keindahan dari mata Kaveh yang sedang menatap kearah Alhaitham.

Kaveh tanpa berfikir panjang... Dia mencium Alhaitham saat itu juga.

Perasaan yang campur aduk... Suasana yang seketika hening, seakan akan dunia hanya milik mereka berdua, seakan akan semuanya hanya terpacu kearah mereka berdua.

Alhaitham yang terkejut dan mulai tersadar perlahan lahan... Luluh dalam Ciuman yang diberikan Kaveh kepadanya... Bahkan rasanya dia tidak ingin melepaskannya.

Alhaitham mengulurkan tangannya kearah kepala belakang Kaveh dan memegangnya dengan erat sembari membalas ciuman yang diberikan Kaveh.

Saat waktu sudah menghentikan mereka... Kaveh dan Alhaitham menatap kearah satu sama lain... Dengan tatapan yang penuh dengan harapan yang tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya...

Waktu benar benar memberikan mereka kesempatan untuk saling menatap satu sama lain. Bagaikan bulan yang tidak bisa bersinar tanpa adanya matahari yang menyinarinya.

"Ur eyes is beautiful as a sun... Kaveh." Sembari Alhaitham mengusap pipi Kaveh dan mendekatkan wajahnya kearah dahi Kaveh dan tersenyum dengan lembut lalu mencium dahi Kaveh dan mengusap perlahan lahan rambut Kaveh.

Wajah Kaveh perlahan lahan memerah, pipinya Semerah tomat yang sangat matang... Dan matanya yang berkaca kaca seindah matahari yang baru saja tenggelam dalam cinta yang diberikan Alhaitham kepadanya.

"A-Alhaitham... Kita sedang berada di tempat publik... B-bagaimana jika mereka melihat kita yang seperti ini...?". Kaveh mengeluarkan suaranya dengan perlahan lahan seakan akan dia benar benar terjatuh kedalam pelukan Alhaitham.

Alhaitham tersenyum dan tertawa kecil melihat kata kata itu keluar dari mulut Kaveh...

"Why...? Bukankah lebih baik jika mereka tahu tentang hubungan kita berdua?".

"Dan... Agar mereka tahu... Bahwa, you're mine... Kaveh" Alhaitham membisikkan kata kata itu kearah kuping Kaveh secara lembut.

Kaveh mulai merasa merinding sekujur tubuhnya setelah Alhaitham membisikkan hal tersebut kepadanya... Itu membuat jantungnya berdetak dengan kencang... Dia tidak tahu apa yang sedang dirasakannya... Seakan akan perasaan itu membuatnya nyaman...

"B-bagaimana j-jika kita melakukannya ditempat lain... Asalkan jangan disini... Itu membuatku sedikit kurang nyaman... Alhaitham." Suara lembutnya yang keluar secara perlahan lahan kearah Alhaitham. Membuat Alhaitham semakin menjadi jadi...

"Then... We'll do it in a more comfortable place... Gimana, sayang ?". Senyuman yang ada di wajah Alhaitham tidak bisa dibohongi lagi... Dia segera menggendong Kaveh ditangannya yang besar lalu membawanya kearah mobil milik Alhaitham.

Alhaitham membuka mobilnya lalu menurunkan Kaveh kedalam mobilnya, setelah itu dia mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi , dia tidak mengeluarkan kata kata sama sekali, pandangannya hanya fokus kedepan... Perasaan itu membuat Kaveh semakin gelisah tetapi disisi lain Kaveh... Merasakan bahwa Jantungnya berdetak dengan kencang menatap Alhaitham yang sangat tampan dimatanya... Tak akan ada yang bisa menggantikannya.

Tanpa butuh waktu lama Mereka sampai di sebuah rumah yang besar Dan megah milik Alhaitham seorang. Alhaitham menuntun Kaveh kearah kamarnya...

Alhaitham mengunci tangan Kaveh ditembok dan menatapnya dengan mata yang penuh dengan cinta dan hasrat yang tinggi untuk Kaveh... Matanya hanya terpacu kearah Kaveh, Nafasnya yang semakin lama semakin berat...

"Kaveh.... I want to hear ur moaning while u said my names every time."

"Gw pengen denger suara Lo yang selembut irama biola yang Lo mainin... Gw pengen denger... Kaveh..."

Perasaan yang campur aduk... Tak terkendali... Membuat Kaveh tidak bisa berkata apa apa... Seakan akan yang bisa memahami perasaannya hanyalah Alhaitham... Walaupun ia tidak tahu apa yang sedang dia lakukan ataupun dia rasakan... Semuanya benar benar hitam... Kaveh tidak tahu apa yang harus dia katakan.

Pandangan Alhaitham tidak bisa teralihkan oleh apapun... Dia hanya menatap kearah wajah , mata, tubuh , segalanya. Dia hanya menatap kearah Kaveh seorang.

Tidak tahu apa yang akan terjadi... Seakan akan segalanya hanya terpacu kepada mereka berdua... Waktu bahkan alam semesta mengizinkan mereka untuk saling berdua.... Bersama.


End.

Lanjut side story>

🎉 Kamu telah selesai membaca Violin's Melody. (Kaveh X Alhaitam) [Modern AU] 🎉
Violin's Melody. (Kaveh X Alhaitam) [Modern AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang