Bab 1 sebuah janji suci ✨

10.2K 111 3
                                    

Jika waktu bisa diputar, aku ingin memilikimu lebih cepat, agar aku punya waktu yang cukup lama untuk mencintaimu.
~muhammad Attharrazka Al-Qhuwairy

Lambaian azan shubuh berkumandang keras. Jantung ini berdebar dengan hati yang tak karuan. Aku menatap diriku cermin "cantik sekali aku".dia adalah perempuan yang sanggup meluluhkan Seorang Attharrazka, bernama  Queenza humaira Al-Askar

Pagi hari kemudian
" Queenza,, yuk udah waktunya kita menuju ke masjid,, ucap bunda aurel

"Aku lihat dari jauh calon suami ku sudah duduk tegap dengan jas hitam +sarung abu abu + peci hitam. Yang sedang berhadapan dengan ayah aku . "

"Rakha sekaligus mertua Attharrazka. Dengan gagah menjabat tangan Athar. Hari ini gadis kecilnya akan menjadi seorang istri. "

"rakha bersiap ia menutup mata perlahan. "
"Aku nikahkan engkau dengan pinangan mu, putriku Queenza humaira Al-Askar dengan mahar hafalan surah al waqiah dan uang sebesar 100 juta dan emas gram senilai 55 gram dan emas batangan senilai 99.9gram 2 unit apartemen di bayar tunai.,, " ucap lantang. "Rakha mahendra Al askar "

Sekarang giliran Athar "saya Terima nikah dan kawinnya Queenza humaira Al-Askar binti Rakha mahendra Al askar dengan mahar tersebut dibayar tunai. " ucap tegas.

"Sah!" deru sang penghulu,, "sah!!!! "

Alhamdulillah,,, "seru para kerabat, jamaah dan seluruh tamu yang mengikuti sebuah acara sakral pagi ini. "

Skip dikamar Queenza
"Queen,, ayok kita kebawah" ucap bunda aurel
"Queenza menghampiri aurel memeluk manja " Queen malu,, bunda "*rengek*
" kenapa malu??,,, ada ada aja kamu tuh "ucap bunda aurel

Queenza dan athar menandatangi berkas terlebih dahulu,, sebelum bertukar cincin. ,,, ini cukup sulit untuk queenza karena ia terbiasa tidak bersentuhan fisik dengan laki laki selain abba dan abang nya. Dimulai dari athar  yang sudah memegang cincin. Menunggu queenza menyodorkan tangannya,, ragu ragu queenza mendekatkan tangannya pada athar
Ketika athar hendak menyambut queenza buru² menarik tangannya lagi.
   " bunda" queenza merengek ke bundany
Aurel tertawa kecil.. "Enggak apa apa, queenza, udah halal juga"

Queenza mencium tangan athar,, lalu athar mencium kening queenza sedikit lama karena hal yang sama.

Jantung queenza berdetak tak karuan ketika athar meletakkan tangan tepat di ubun ubun kepalanya. Athar menutup mata membacakan doa untuk sang istri, queenza tak dapat menahan senyum nya,, tak bisa di mungkiri ia sangat bahagia.

Skip jam 12:00 siang

"Dek shalat jamaah yuk! " ajak athar "adek udah ambil wudhu? " tanyanya sambil menutup pintu dan mengunci nya.

"Aku udah ambil wudhu mas, barusan banget soalnya habis mandi juga ini baru mau shalat. " jawab queenza  ,, sambil mencari sajadah yang entah kemana padahal tadi ada ditangan ku.

"Nahh cakep,, ayo kita shalat jamaah ya" ucap athar

"Ayok mass,, mas sudah wudhu?? " tanya queenza

"Allahu akbar" takbir mas athar disambut dengan takbir kecilku. Kami shalat berjamaah untuk pertama kalinya. Siang hari yang harusnya panas seolah berubah menjadi sangat sejuk.

Hatiku sungguh damai hingga aku merasakan nikmat nya shalat bersama suami dengan diakhiri salam. Salat berjamaah kami selesai. Lalu mas athar memutar badannya ke arah aku dan aku spontan untuk salim padanya. Mas athar menepuk paha nya mengisyaratkan untuk aku duduk dipangkuan nya.

"Sini dek! Duduk dipaha mas".ajaknya sambil menarik tangan ku halus setelah aku salim kepada nya.

Aku tersenyum dan menurut ajakannys, dengan hati hati aku duduk dipaha nya dengan posisi berhadapan. Ia memelukku cukup lama hingga detak jantung nya yang berdegup kencang seirama dengan detak jantung ku yang sama keras berirama nya..

"Yaallah, terimakasih banyak karena engkau memberikan queenza padaku. Yallah sehatkan queenza selalu, bahagiakan queenza bersama hamba. Yaallah, panjang kan umur queenza. Yallah, jadikanlah dia istri yang shaleha dan menjadi ibu yang baik untuk anak anak kami nanti. Yallah,, jaga kami selalu yaallah... " doa mas athar yang dia ucapkan dengan mengelus -ngelus kepalaku sesekali ia kecupkan kening ku singkat.

"Allhahuma jannib naasyyaithana WA jannib ni syaithona maarazaqtana"
~masyaallah malam yang sempurna.

Engkau mengajariku untuk lebih bisa menikmati doa dan mengajarkan aku untuk lebih bisa berkomunikasi mesra dengan sang pemilik semesta.
~Queenza Humaira Al-Askar

172 hari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang