-HAPPY READING-
"Haahh"
Seorang lelaki berusia 25 tahun mendesah kasar untuk ke sekian kalinya. Setelah mengurusi berkas berkas dan karyawan yang bermasalah. Kini dihadapi notifikasi keluarganya yang meminta dirinya pulang.
Kata pulang berarti pulang ke kediaman keluarga. Dirinya selalu menghabiskan waktunya di kantor atau tidak pulang ke apartemen pribadinya.
Semenjak dirinya mulai terjun mengurus perusahaan keluarga di umur 23 tahun membuatnya terlihat seperti orang gila kerja. Lupa pulang ke rumah, lupa makan, dll yang ada di pikirannya hanya pekerjaan.
"Kapan kau akan pergi ke mansion, Sasuke?" Ucap Shikamaru tangan kanan Sasuke. Shikamaru merupakan teman dari SD jadi ia mengerti posisi Sasuke. Meski dia bisa terbilang tak sopan kepada atasannya namun Sasuke tak masalah dengan itu mengingat Shikamaru telah menemaninya sejak kecil.
"Entahlah" Sasuke menyenderkan tubuhnya ke kursi kebanggaannya dan menutup mata.
"Lebih cepat lebih baik" ucap Shikamaru melihat jadwal meeting selanjutnya.
"Aku pergi sekarang" Sasuke berdiri dan keluar dari ruangannya meninggalkan Shikamaru yang menghela napas.
💌💌💌
Sasuke telah memasuki halaman mansion dan telah disambut satpam dan maid yang berada diluar rumah. Sasuke segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke mansion.
"Dimana Ayah?" Tanya Sasuke kepada maid yang sedang menyapu ruang tamu.
"Tuan Besar berada di kamarnya, Tuan Sasuke"
Sasuke bergegas menuju kamar Ayahnya yang masih berada di lantai yang sama. Semenjak Ayah sakit jantung kamarnya dipindah ke lantai bawah agar memudahkan segala aktivitasnya.
Sasuke membuka pintu kamar Ayahnya dan disambut Ayah dan Ibunya yang sedang menonton televisi berdua. Tentu saja melihat berita bisnis terkini.
"Duduklah Sasuke" ucap Mikoto Ibu Sasuke. Sasuke duduk di sofa kamar tersebut.
"Bagaimana kesehatan Ayah?" Tanya Sasuke basa basi. Tidak sepenuhnya basa basi dia juga mengkhawatirkan kesehatan Ayahnya.
"Masih sama" jawab Mikoto
"Kau tak perlu khawatir Sasuke, kau akan dapat bagian" jawab Fugaku sambil tersenyum tipis membuat Sasuke mendengus kesal.
"Berhentilah bercanda, Suamiku"
"Hmm"
"Apa yang Ayah inginkan?" Tanya Sasuke mulai memasuki inti pembicaraan.
"Kau menikah-"
"Ayah tau aku tidak-"
"Jangan memotong pembicaraan orang Sasuke!" Decak Mikoto. Melihat kediaman Sasuke membuat Fugaku membuka mulut kembali.
"Setidaknya bawa gadis kemari"
"Akan aku bawakan, aku pamit Ayah Ibu" Sasuke langsung melenggang pergi.
"Hati hati Sasuke!" Teriak Mikoto
"Aku harap Sasuke benar benar membawa gadis" lirih Fugaku
"Kau yakin Sasuke akan membawa seorang gadis, suamiku?" Tanya Mikoto
"Entahlah" Fugaku menatap televisi dengan tatapan kosong.
Sasuke menjalankan mobilnya keluar dari mansion Uchiha. Tujuan Sasuke kali ini adalah Club. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 waktu yang pas menurut Sasuke.
Jangan memikirkan yang aneh aneh. Sasuke belum pernah menyentuh wanita. Dia hanya menghabiskan waktu disana dengan minum. Wanita tidak berani mendekatinya setelah diperingati oleh pemilik Club. Wanita disana pun memilih main aman.
"Baru kemarin kesini, ada masalah apalagi?" Tanya Kiba bekerja menjadi bartender di Club tersebut.
"Aku harus membawa gadis ke hadapan keluarga"
"Woww itu bagus Sasuke" tiba tiba seseorang datang merespon ucapan Sasuke, yakni pemilik Club (Naruto).
"Kau tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan, apa kau sudah ada?" Tanya Kiba
"Tidak" Sasuke menegak habis sebotol.
"Kau mau aku carikan?" Tanya Naruto yang ahli mendapatkan wanita ( ͡° ͜ʖ ͡°) sudah memiliki mantan 50+. Paling lama bertahan hanya sampai 1 bulan.
"Jangan percaya Naruto, Sasuke. Kau nanti diberi jal*ng olehnya" ucap Kiba sambil tertawa
"Hei kau jangan meremehkanku. Aku juga bisa cari yang perawan, manis, putih-"
"Diamlah aku hanya ingin minum" ucapan Sasuke membuat Naruto membungkam mulutnya jika tidak bisa bisanya bisnisnya akan hilang. Benar, bisnis Naruto juga ada pertolongan Sasuke.
"Baiklah aku pamit dulu, semangat" sebagai teman Naruto tak pernah lupa menyemangati Sasuke. Di setiap Sasuke bertemu dengannya ia akan memberi semangat mengetahui Sasuke berada di keluarga Uchiha yang sangat mengerikan di mata orang yang paham.
Sasuke menghabiskan waktu disana sampai pukul 9 malam. Dikarenakan Sasuke sudah mabuk berat dan merasa pusing dirinya memilih keluar Club tanpa menemui Kiba dan Naruto kembali. Biasanya Kiba dan Naruto akan datang untuk meminta tolong supir datang mengemudikan mobil Sasuke.
Sasuke yang merasa pusing dan pandangan kabur bingung dimana letak mobilnya. Orang-orang di sekitarnya pun tak berani mendekatinya. Sasuke pun malas bertanya. Namun tiba tiba seseorang perempuan datang menanyainya.
"Tuan butuh bantuan?" Ucap perempuan tersebut.
Sasuke yang melihat perempuan depannya terlihat sangat cantik, manis, membuatnya terpaku. Meski pandangan Sasuke kabur, Sasuke masih bisa melihat samar samar raut perempuan tersebut terlihat khawatir. Membuat Sasuke tersenyum tanpa sadarnya.
"Mobilku" Sasuke tetap berbicara dingin meski kondisinya sebenarnya tidak terlalu mendukung.
"Ah platnya?"
"XXXXXXX"
"Saya bantu carikan"
Sasuke mengikuti kemana jalannya perempuan tersebut. Perempuan tersebut terlihat lucu di mata Sasuke. Kesana kemari mencarikan mobil Sasuke, dengan mata yang menyipit. Mereka terlihat seperti 2 detektif yang sedang menjalankan misi sulit.
"Apakah ini mobil anda?" Perempuan tersebut membalikkan badannya menghadap Sasuke. Tentu perlu mendongak karena tinggi Hinata hanya sampai leher Sasuke.
"Hm" Sasuke hanya bergumam.
"Saya izin pamit" mendengar itu Sasuke reflek menahan lengan perempuan tersebut.
"Aku mabuk" ucap Sasuke
"Ya?" Perempuan tersebut terlihat bingung
"Sopir"
Sejenak perempuan itu terdiam namun akhirnya mengeluarkan suara.
"Ah anda perlu sopir? Saya carikan terlebih dahulu"
"Kau"
"Hah"
"Aku ingin dirimu"
TBC
halo haloo gimana awalannya??
jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
SASUKE'S ADDICT
Romansa"Aku tidak mencintaimu, jangan mimpi" "Kau yakin?" "Hm, kau hanya alatku" --- "Jika kau meninggalkanku, aku akan mematahkan kakimu" "Dasar Uchiha" Pair: Sasuhina Disclaimer: Mashashi Kishimoto Cover: Pinterest
