EMPAT

453 59 3
                                    

Usai makan siang di kantin, Seishiro kemudian mengantar (Name) ke kelasnya seperti biasa. Di depan pintu keduanya kini berdiri. Menundukkan kepala, Seishiro mempersilahkan (Name) untuk membelai surai putih kebanggaannya. Gadis itu sedikit berjinjit, berusaha mengimbangi tinggi badan yang tak sepadan. Alih-alih kasihan, Seishiro malah tersenyum sembari menikmati setiap afeksi yang (Name) berikan.

Dirasa cukup, gadis itu menarik tangan kembali. Bibirnya tersenyum melihat perubahan ekspresi pada wajah Nagi.

"Udah dulu, Sei. Nanti lagi." celetuk puan diiringi kekehan kecil.

"Iya, tahu." balas Seishiro sedikit merajuk.

"Yaudah, sana ke kelas. Keburu masuk."

Seishiro mengangguk. "Pulang nanti tunggu di sini, aku jemput." sambungnya lagi.

"Iya,"

Kemudian tuan pun berbalik sembari melambaikan tangan. Kedua kakinya berjalan kian menjauh. Sementara (Name) yang tak lagi melihat punggung lelaki itu, lantas masuk ke dalam kelas. Melangkah ke arah bangku seorang pria bersurai hijau tua. Menyodorkan buku bersampul biru, (Name) berhasil menyita atensi pria yang tengah sibuk memainkan ponsel pintarnya. Dia, Itoshi Rin.

"Dari Kak Sae." ujar gadis itu ramah.

Rin yang melihatnya lantas tertegun sesaat. Meraih buku biru tersebut, ia mengangguk sembari mengucapkan kata terimakasih.

"Sankyu." katanya.

(Name) tersenyum mengangguk, lalu berbalik pergi menuju bangkunya. Meninggalkan Rin yang masih menatap buku itu dengan alis yang tertaut bingung.

Perasaan bukuku nggak ada yang ketinggalan?

Gumamnya pelan.


•••

Sore ini Aiku-Sensei selaku Guru Biologi tengah menerangkan materi sistem reproduksi. Ia tampak berhati-hati dalam memberi penjelasan kepada para anak muridnya, hal itu dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman mengingat materi kali ini bisa dibilang sedikit porn*. Sampai ketika Beliau memutuskan untuk membagi kelompok guna tugas presentasi yang akan dilaksanakan Minggu depan. Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang. Dan sialnya di sini (Name) malah dipasangkan dengan manusia-manusia minus akhlak plus tidak tahu diri.

Bachira Meguru, Hyoma Chigiri, dan Itoshi Rin.

Membayangkannya saja sudah membuat (Name) pusing kepala.

Ya kalian bayangkan saja?

Meguru? Jangan ditanya lagi. Kalian pasti sudah tahu bagaimana watak bocah gendeng satu itu.

Hyoma? Oh shit! Lelaki yang dijuluki sang bintang kelas ini memiliki tingkat harga diri yang tinggi. Dia adalah tipikal orang yang sangat tidak bisa diajak kerja sama.

Rin? Hmmm, lumayan bisa diandalkan. Tetapi sayangnya minim komunikasi dan selalu menuntut jadi yang terbaik. Tidak menerima kesalahan sekecil apapun. Tidak ada kata 'Beri aku kesempatan ke-2' dalam kamusnya. Dingin, judes, galak, dan satu lagi, ganteng.y

Canda.

And yeah, di sini mungkin yang paling waras itu cuma (Name) sendiri. Selebihnya hanya sekumpulan manusia-manusia minim moral yang tak tahu aturan.

"Untuk tugasnya, silahkan kalian buat makalah tentang materi ini. Makalah dikumpulkan Minggu depan sebelum presentasi dilakukan. Untuk tempat dan waktu pembuatan silahkan kalian tentukan sendiri bersama anggota kelompok. Masing-masing kelompok diharuskan membuat dua buah makalah. Yang satu dikumpulkan pada Guru, dan yang satu untuk pegangan kalian saat presentasi. Sampai sini ada yang mau ditanyakan?"

𝗝𝗘𝗔𝗟𝗢𝗨𝗦╵ˢ.ⁿᵃᵍⁱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang