ITPC||11

403 12 1
                                    

Galang mengerjakan matanya berulang kali melihat tingkah Nadira yang aneh, Nadira tengah bermain ponsel sembari melakukan sikap setengah lilin.

-Jadi posisinya Nadira itu kakinya ngangkat semua ke atas tapi badannya tuh tetep tiduran gituloh mana kadang senyum-senyum, ketawa-ketawa sendiri bahkan sampe nangis, ya walau nangisnya bentar sih.

"Lo ngapain?" Tanya Galang yang ikut merebahkan diri di sebelah Nadira.

"Baca wp," jawab Nadira seadanya.

"Wp apaan?" Sepertinya Galang ini sangat kepo ya kawan-kawan.

Nadira mengubah posisinya menjadi duduk bersila dan Galang pun ikut merubah posisinya seperti Nadira.

"Nah jadi, wattpad tuh semacam aplikasi buat baca novel, terkenal banget loh! Banyak banget diminati sama kalangan remaja, di sini juga banyak genre, misalnya fantasi, spiritual, komedi, romance, sejarah, bahkan pengetahuan juga ada loh! Pokoknya komplitnya hampir 100% deh. Nah buat yang halunya lancar banget dan pengen khayalan kalian di baca atau cuma sekedar di abadikan buat diri sendiri itu bisa banget!" Jelas Nadira panjang kali lebar kali tinggi seperti rumus IPA dan MTK

"Udah stop, mereka juga tau kali makanya mereka download terus baca cerita kita,"

"Oh iya juga," akhirnya Nadira kembali ke posisi berbaring.

Ali : Terus kenapa tadi harus duduk Oneng ^-^

Nadira menatap author datar, "kan di naskah yang Lo buat emang kek gitu,"

"Tau tuh author ga jelas," ucap Galang ikut-ikutan.

Ali : emang pasutri kurang ajar, gue buat kalian jadi duda sama janda baru mampus.

"Jangan elah gue belom pecah telor nih sama Nadira," protes Galang.

Ali : bodoamat.

"Author baperan ya nad," ucap Galang pada Nadira.

"Emang," yup, Nadira menyetujui itu.

"Udahlah, mending tidur,"lanjut Nadira.

"Ck, bangun," ucap Galang menarik tangan Nadira agar duduk.

"Apasi Lang, mending Lo keluar deh," Galang mengerutkan keningnya, ini adalah kamarnya, kenapa malah Nadira yang mengusir dirinya?

"Ini kamar gue o'on, sebelum Lo pindah ke sini juga ini kamar gue," Nadira tak peduli dan langsung saja merebahkan tubuhnya kembali.

"Geser," pinta Galang pada Nadira, sebab Nadira berada di tengah kasur.

"Engga," tolak Nadira.

"Geser!"

"Engga!"

"Geser Nadira!"

"Engga mau!"

"Geser atau kita pecah telor, sekarang.." ucap Galang dengan senyum miringnya, ralat maksudnya senyum smrik nya.

"Ck, iye-iyeee, nih geser nih," Nadira menggeser tubuhnya sampai mentok, membuat Galang yang melihat itu terkekeh pelan.

"Gak gitu juga," Galang membawa Nadira agar tidur di sampingnya.

"Dih tadi suruh geser, udah geser malah di tarik ke sini lagi, dasar orgil," protes Nadira.

"Gak boleh gitu sama suami," Galang meletakkan jari telunjuknya di bibir mungil Nadira agar Nadira berhenti berbicara.

Nadira menyingkirkan tangan Galang, "Apasi Lo, mending Lo pergi keluar kek, gue mau sendirian di sini, mo nonton drakor, gue gamau nonton sama orgil, Lo pegi sana," cerocos Nadira

"Diem, atau pecah telor?" Nadira yang mendengar itu langsung saja menjauh dan turun dari kasur, ia menatap tajam Galang sebelum ia keluar dari kamar dan pindah ke kamar tamu yang ada di depan kamar Galang.

Setidaknya dia akan tenang tak ada Galang di sini bukan?

Namun tanpa Nadira duga Galang justru mengikutinya ke kamar tamu dan ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Nadira.

"Ck, Lo ngapain sih?" Tanya Nadira sewot.

"Ayo pecah telor,"

"Ga mau,"

"Ck, yang bener heh?" Nadira mengangguk dengan mantap.

"Hahh, yaudah ayo malmingan," Nadira dengan sembagat langsung menerima ajakan Galang.

"Ayo, gue juga denger dari temen gue kalo ada pasar malem di deket sini,"

"Yaudah sono siap-siap,"

"Siap pak bos," Nadira melangkah turun dari kasurnya dan segera melenggang pergi meninggalkan Galang yang hanya menatap Nadira heran.

"Gue pikir dia bakal bilang kalo mau pergi ke mall," gumam Galang pelan, ia tidak mengira bahwa istrinya ah maksudnya Nadira akan mengajak dirinya ke pasar malam bukannya ke mall untuk shopping seperti kebanyakan perempuan jaman sekarang, ya walaupun sebagian besar juga tidak sih.

Galang segera turun dari kasur dan berjalan ke kamarnya untuk mengganti pakaian, tidak mungkin bukan jika ia pergi hanya dengan menggunakan kaos oblong dan celana pendek seperti ini?

Jika itu benar pasti Nadira akan segera menyuruh Galang mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih layak.

Mungkin, itu hanya mungkin ya kawan, bukan berarti akan benar-benar terjadi.

•••

Hehe

Gimana?

Ini aku update karena akhirnya setelah sekian lama menunggu kepastian dari dokter yang bahkan lamanya melebihi menunggu kepastian doi aku pulang dari rumah sakit, ya walau belum sembuh total sih.

Doain semoga cepet sembuh ya, mwheheh.

Btw-btw, menurut kalian konfliknya bakal gimana?

Dateng beres Dateng beres.

Atau di tumpuk dulu baru selesai blass?

Komen napa diem-diem bae ente.

:)

ISTRI Tengil Pilihan CEO -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang