First Day of School

29 4 3
                                    

Di saat para sekolah baru saja kembali dalam masa aktif pembelajaran setelah libur panjang akhir tahun, siswa siswi SMA Tri Wiyata justru nampak begitu heboh dengan desas desus seorang siswa baru yang akan datang ke sekolah mereka.

Berbeda dengan kebanyakan warga sekolah lainnya, Arok enggan ikut serta dalam pembahasan tersebut. Meski begitu, telinganya sedikit banyak turut menerima informasi yang beredar di sekitarnya. Dari rumor yang tersebar, sepertinya siswa pindahan kali ini bukan dari kalangan biasa. Mengingat Sekolah Menengah Akhir yang ia tempati ini bukan sekolah sembarangan. Banyak sekali siswa siswi yang berlomba menyetorkan bukti prestasinya untuk bisa bersekolah di sini. Hampir tujuh puluh persen dari total siswa yang ada hanya mereka yang memiliki track record memukau yang bisa masuk kemari, selebihnya kekuatan uang dan jabatan orang tua yang juga tak kalah bekennya.

Saat lonceng tanda masuk jam pelajaran berbunyi, terdengar suara gemuruh dari tiap langkah siswa yang berlarian menuju kelasnya masing-masing. Namun berbeda dari yang biasa ia dengar, kali ini suaranya terdengar lebih ramai. Awalnya Arok bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi. Sampai akhirnya Bapak Ramli Wiyata selaku kepala sekolah dan pemilik yayasan masuk ke kelasnya bersama seorang siswa yang nampak belum mengenakan atribut seragam yang lengkap.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Pak Ramli pada seluruh warga kelas.

"Selamat pagi, Pak!" jawab siswa siswi dengan serempak.

"Saya yakin kalian pasti sudah dengar desas desus calon murid baru yang akan jadi teman kalian, jadi kedatangan saya kemari ingin mengenalkan teman baru kalian ini pada kalian semua," ucap Pak Ramli menjelaskan maksud dan tujuannya kemari. "Baik, silahkan perkenalkan diri nak." Pak Ramli lalu menepuk bahu siswa yang berdiri tepat di sampingnya.

"Uhm... hello everyone! I'm Tan Nohan Abiyasa, and you can call me Nohan. I hope we can be friends after this. Glad to know you, guys!" Nohan Abiyasa, memperkenalkan dirinya dan siap menyambut dunia baru yang sudah lama ia nanti-nantikan.

"Glad to know you too, Nohan!" Sorak siswa siswi lainnya menyambut kehadiran Nohan.

Sementara Nohan memperkenalkan dirinya barusan, Pak Ramli menuliskan seisi kelas mencari bangku kosong yang tersisa. Dan tepat di bangku paling belakang, terdapat satu kursi kosong dari satu meja yang ditempati Arok.

"Baik Nohan, silahkan duduk." Mendapat instruksi seperti itu, Nohan reflek mencari bangku kosong yang tersisa untuk ia duduki.

"Dipojok sana ada satu bangku kosong yang tersisa." Pak Ramli yang peka lalu menunjukan kemana Nohan harus duduk. Dan setelahnya Nohan langsung menghampiri bangku kosong tersebut agar bisa segera mengikuti pembelajaran.

"Be nice guys, bapak nggak mau ada denger berita perlakuan negatif kalian ke teman baru kalian."

"SIAP! AMAN!"

Tak berapa lama, Miss Ade selaku ketua kelas masuk ke kelas dan siap mengambil alih posisi Pak Ramli yang akan segera undur diri dari hadapan pada siswa siswi.

"Bagus kalau begitu, silahkan Miss Ade melanjutkan pembelajaran. Saya pamit duluan."

"Baik pak, terima kasih sudah datang ke kelas ini." Balas Miss Ade sembari sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Baik anak-anak, selamat datang di semester baru. Miss harap kalian bisa lebih optimal lagi belajarnya daripada semester sebelumnya."

Saat Miss Ade tengah sibuk menyampaikan kata pembuka untuk kelas pertama di awal semester, Nohan justru tengah berusaha menciptakan sedikit intraksi antara dirinya dan teman sebangkunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALOPSIA | Jake & Jay Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang