160 21 0
                                    

Sebuah rumah yang terlihat bobrok dan usang ditambah suasana malam yang dingin membuat rumah tersebut terlihat sangat menyeramkan apalagi tanpa ada pencahayaan.

Terlihat sosok pemuda yang keluar dari rumah bobrok tersebut, lalu pergi meninggalkan rumah yang terbakar menyebabkan penerangan yang sedikit menyilaukan dengan asap yang berlarian dan api yang berkobaran.

Pemuda itu tersenyum tipis sangat tipis bahkan jika dilihat oleh pasang mata pun akan sulit untuk terlihat, pemuda itu menaiki sepea yang di letakan di samping pohon jauh dari rumah yang terbakar lalu menelusuri jalan setapak kecil dan menghilang di rimbunan pohon yang tumbuh.

-----------

Pemuda dengan MTB(Mountain Bike) atau dikenal dengan sebutan sepeda gunung, setelah meletakan sepeda milik nya pemuda itu lekas masuk kedalam rumah milik nya.

Ya, milik nya hasil dari kerjakeras nya sendiri, keluarganya, jangan katakan kalimat itu dia sangat membencinya, kata terlarang dalam kamus nya.

Setelah sampai di kamar milik nya pemuda yang memiliki nama ALDERO GRANICHOL ZHURTEUS, kerap dipanggil Al atau DERO, yang baru berumur 16 tahun sejak 1 bulan lalu.

Dero mengambil nikotin lalu duduk disebelah jendela kamar milik nya yang berhadapan dengan danau kecil berisi ikan ikan yang dipeliharanya.

Duduk lalu menghisap nikotin dan menggumamkan beberapa lirik lagu, tiba tiba matanya terpejam lalu, telinga nya mencoba fokus terhadap suara yang terdengar aneh.

Dero membuka mata nya kembali membuat pencahayaan menerangi nya, dia segera berdiri dan mematikan nikotin di tangannya.

Berjalan menuju pintu dengan perlahan menuju kearah dapur benar saja dia melihat 3 orang dengan topeng kain diwajah mereka berwarna hitam dan mengobrak abrik dapur milik nya.

Dengan segera Dero mengambil Tongkat bisbol di pojok samping meja yang berisi banyak sekali riasan di atas nya.

Selangkah demi selangkah semakin dekat, naas seorang dari kelompotan ternyata berada dibelakang nya dengan pisau tajam mengendap dibelakang Dero.

Saat Dero mengangkat tongkat bisbol milik nya, bertepatan dengan seseorang dibelakang Dero mengambil langkah besar lalu dengan segera menancapkan pisau tersebut di bahu kiri milik Dero.

Belum sempat Dero berteriak orang yang berada dibelakangnya lekas membekap nya hingga muncul suara tak jelas yang terdengar.

"Emmmhhhhggg"

Erangan Dero membuat 3 orang yang berada didepan nya segera menoleh dengan mata yang terlihat terkejut mereka dengan segera membantu teman mereka hingga akhirnya salah satu dari mereka tanpa sengaja menancapkan pisau dapur milik Dero ke dada sebelah kiri Dero bertempatan pada jantung milik nya.

Dero membelalak tak percaya, 4 orang yang tadinya mengeroyok Dero segera pontang panting melarikan diri karna takut jikalau ada orang yang memergoki mereka.

"Kaburrrr" tegur seseorang yang mungkin ketua dikelompotannya.

"A-aku membunuhnya, bagaimana ini?" Gumam salah satu dari mereka yang menusukkan pisau didada Dero, memandang darah yang berceceran dilantai serta bekas darah yang menempel pada lengannya.

Temannya yang mendengar gumamannya segera menarik nya untuk mengikuti sang ketua kabur.

" ayoo cepatlah" tegurnya.

Derap kaki terdengar menjauh, rumah yang sepi dengan isinya yang berantakan pintu yang rusak akibat didobrak oleh kelompotan yang berusaha mencari jalan keluar membuat udara dingin merambat masuk menuju sang tuan rumah yang tergeletak tak berdaya.

Jantungnya berdetak dengan cepat dengan mata sayu dia menggumamkan suatu hal yang hanya diketahui oleh tuhan yang maha mendengar dan melihat.

" ......

Jantung yang tadinya berdetak kencang mulai melambat, pandangan yang kabur hawa dingin yang merayap dari kaki miliknya yang tidak beralaskan apapun.

Rasa sakit membuat Dero sedikit terkekeh pasalnya ini adalah sensasi yang dia rindukan.

Bahkan sampai akhir pun dia masih bisa tersenyum kekehan kecil itu bukti dimana sang tuan rumah Dero kehilangan nyawanya.

Angin berhembus kencang diluar, dengan petir petir yang menyambar diberbagai tempat.

Hujan mulai turun, untuk memulai kisah baru tentang sang tuan rumah.

___________________________________________________

Publish 10, juni 2023.

~T.

592 kata.

ZERO * Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang