151-160

32 4 0
                                    

Bab 151 Tanah Di Bawah Yurisdiksi Raja Ini, Naga Monster Dilarang!

Bab Sebelumnya

Bab selanjutnya

IKLAN

Hari sudah gelap.

Saat ini di masa lalu, tidak ada orang yang hidup di Kuil Dijun.

Tapi hari ini, itu padat dengan orang.

Banyak orang berlutut di seluruh Kuil Dijun, termasuk jalan-jalan di luar kuil.

Dan itu lebih seperti penularan.

Semakin banyak orang dari Xucheng, Yisheng datang menuju kuil.

Kemudian diam-diam berlutut lagi.

Ada pria dan wanita, tua dan muda.

Xu Shan dan Lin Pingnan dari Biro Pengendalian Hantu juga tiba~.

Mereka melihat utusan penjaga yang berlutut di depan.

Dia membuka mulutnya dan tidak berbicara.

Sebaliknya, mereka saling melirik, lalu dengan hati-hati melihat ke toko swalayan dengan lampu kuning redup tidak jauh dari sana.

Dia berjalan di belakang Ye Hongyu dan yang lainnya, dan berlutut di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kuil Dijun.

Nona kecil dari keluarga Lin juga bingung harus berbuat apa.

Melihat nenek saya diam-diam bersujud ke arah kuil.

Dia melihat ke arah kuil.

Saya melihat sosok yang saya kenal muncul di depan Kuil Dijun.

Xiao Nizi juga berlutut di tanah seperti orang dewasa.

"Saya mohon Penguasa Bumi untuk menjaga saya, melindungi saya, dan membunuh naga itu!"

Segera setelah itu, suara lain seperti gemuruh gunung dan tsunami datang dari segala arah.

"Memohon Tuan Bumi, Bunuh Naga!"

Di toko serba ada 444, lelaki tua itu ketakutan dengan pertempuran itu.

Sedikit bingung, dia melihat tuan tanahnya sendiri.

Diri sejati Luo Chen masih memejamkan mata dan mengistirahatkan pikirannya.

Avatar dupa masih berdiri di gerbang kuil.

Dia melihat ke dunia.

Aura kebajikan yang mengepul mengumpulkan orang-orang dari segala arah.

Lampu emas berjasa yang tak terhitung jumlahnya terus meningkat di panelnya hampir secara eksplosif.

Bukan hanya dupa.

Ini adalah... kekuatan iman!

Ini adalah kepercayaan yang datang dari dunia.

Sebagai dewa dupa dan api.

Luo Chen juga telah mencapai kondisi puncak saat ini.

Inilah puncaknya di alam Asura.

IKLAN

Di malam hujan yang gelap, cahaya keemasan muncul.

Cahaya keemasan menjadi semakin makmur, semakin besar dan semakin besar.

Pada akhirnya, hampir langsung ke langit.

Cahaya keemasan menyatu menjadi sosok manusia.

Semua orang di Kota Xu melihatnya malam ini.

Horror Resurgence: I Checked In At The Convenience Store For GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang