5. Libur?

97 22 0
                                    

Aku memutuskan untuk mendengarkan mereka berbicara sampai selesai dan akhirnya mereka pergi keluar WC.

"Untung... Aku rekam" bisikku pelan

Saat di dalam kelas, Ersya nampak merenung sambil melihat suasana luar sekolah, dia memandangi dengan penuh rasa sedih.
"Er?" tanya ku sambil memegang pundak mungilnya.

"Eh? Ya?" sahutnya sambil menggaruk kepala.
"Kenapa?? Sedih banget keliatannya?" balasku

"Keliatan banget ya?" jawabnya sambil tertawa kecil

"Kamu belum ngasih nomor kamu nihh" ucapku sambil menyodorkan ponselku padanya.

"Ehh iya ya? Kita kan sekamar, jadi lupa buat minta nomor temen sekamar ku" balasnya

"Kamu mau disimpen pake nama apa di kontak?" tanyaku

"Terserah" jawabnya singkat, kemudian langsung memandangi HP nya

Ersya:

Aku rasyaa

Ya

Saat sudah saling menyimpan nomor, akhirnya aku kembali duduk sambil Merangkulnya

"Istirahat nanti belanja Ice Cream yuk" ajakku

Saat jam pelajaran berlangsung, Tiba-tiba Guru disuruh mengadakan rapat dadakan.

"Kira-kira ada apa ya?" tanya Ersya padaku.

Saat tidak ada guru, Tiba-tiba Mahen terkejut bukan main

"Ohh? Kenapa Ketua kelas?" tanya Darren

"Guys? Ini ada info katanya kita akan libur" ucap Mahen yang kemudian disoraki para murid.

"Kok bisa!????" jawab Radit antusias

"Perlu bukti nih gw" balas Reyhan

"Info mana yang kamu dapat?" tanya Jerome

"Anu tadi, info berita dari kepala sekolah" sahut Mahen.

"Kalo gini gue suka banget!" balas Natha

"Infonya katanya penyebaran Covid" jawab Mahen untuk memastikan agar semua siswa yang ada di kelas percaya padanya.

Tak lama kelas kami yang senyap menjadi sangat ricuh dan gaduh karena bersemangat untuk libur

"Baru aja masuk sekolah masa libur sih?" tanya Aji

"Positif Thinking aja Ji, mungkin inilah jalan terbaik kita hehe" balas Haikal

"Kenapa gak di asrama aja? Baru nemu teman disini masa harus libur?" tanya Marvin.

"Lo nya aja kali Vin, gw mah mau libur" balas Naufal.

"Keputusan yang bagus? Nanti gw tanya deh" sahut Mahen, yang kemudian Marvin disoraki para siswa karena membuat keputusan sendiri.

"Bilang aja lu ga betah dirumah Vin! Pake bawa nama asrama segala" balas Bagas kemudian disetujui oleh teman sebangkunya.

"Gimana kalo vote aja? Siapa yg banyak, bakal disetujui?" ucap Byan.

"Kamu memang bisa diandalkan Byan" balas Mahen.

"Yasudah... Siapa yang memutuskan untuk libur?" tanya Mahen yang kemudian hampir seluruh kelas mengangkat tangan mereka termasuk aku.. kecuali Ersya, Byan, Marvin

"Mereka murid teladan Hen, gausah diajak" balas Jevan

"Gw sih ga penting itu dirumah ato di asrama yang penting kalo ada kata LIBUR gw suka aja dengernya" sahut Galen

Friendship Will Be Okay! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang