Prolog

8.3K 254 23
                                    

"Ti..tidak. Tolong jangan lakukan ini."

"Ahhh-..."

Megumi merintih pelan saat seorang siswa yang menindih tubuhnya itu mengusap bagian belakang lehernya.

Siswa dengan model rambut cepak bagian bawah namun bagian atas rambutnya dibiarkan memanjang dengan warna jingga itu tak menghentikan kegiatannya. Ia terus menindih tubuh Megumi. Tak memedulikan rintihan cowok itu yang meminta untuk dilepaskan.

"Yamete..."

Srekk...

Dengan sekali tarikan, kancing-kancing kemeja milik Megumi terlepas begitu saja. Megumi terbelalak lebar. Ia berusaha berontak. Namun usahanya sia-sia. Pria yang menindihnya itu bertubuh lebih besar dengan tenaga yang juga besar.

"Kau melawanku, bukan? Maka, aku akan memberikanmu hukuman," kata pria itu berbisik di telinga Megumi. Nafasnya yang hangat membuat bulu kuduk Megumi meremang. Jantungnya berdegup kencang seolah suara berat pria itu masuk sampai ke jantungnya.

"Jangan bergerak atau kau akan kesakitan," bisik pria itu memeringatkan.

Megumi memejamkan matanya saat tangan si pria menjamah masuk ke dalam bajunya. Jemarinya bergerak lincah mengusap perut Megumi. Lantas dengan perlahan, usapannya merambat naik keatas. Tepat diatas dada Megumi.

"Ti... Tidak. Jangan disana. Yamete! Akhh!"

Megumi mendongak saat jemari itu mengusap lembut putingnya lantas dengan gerakan yang sudah terlatih, jemarinya memilin pelan putingnya.

"Ahh, yamete, Sukuna Kun," keluh Megumi. Ia berusaha menghentikan gerakan tangan pria bernama Sukuna itu.

"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak melawan, bukan?" tanya Sukuna dengan suara pelan namun terdengar tajam.
Megumi meneguk ludahnya sendiri. Ia tak bisa berkata apapun lagi.

Toh, kedua tangannya kini berada didalam genggaman tangan Sukuna. Pria itu dengan kekuatannya yang super besar, mampu menahan kedua tangan Megumi hanya dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain sibuk menjamah tubuh Megumi.

"Apakah kau merasa enak?" tanya Sukuna.

Megumi memejamkan matanya dan menggeleng. Belaian lembut tangan Sukuna dari arah dadanya kini berputar ke belakang. Sukuna mengusap pelan pinggang Megumi yang ramping. Membuat Megumi refleks mengencangkan pinggulnya.

"Hahaha... Munafik sekali," Sukuna terkekeh pelan. Ia tahu, bagian mana yang menjadi kelemahan Megumi. Apalagi kalau bukan bagian belakangnya itu.

Perlahan, tangannya bergerak masuk ke dalam celana Megumi. Mengusap pelan dua bongkahan besar di bagian belakang, lantas meremasnya pelan.

"Ii... Iee... Yame.. yameteeh...akhh!"

Cup...

Sebuah kecupan mendarat di bibir Megumi, membuat Megumi kehilangan kata-katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah kecupan mendarat di bibir Megumi, membuat Megumi kehilangan kata-katanya. Ia berusaha menggeleng untuk melepaskan kecupan itu. Akan tetapi, Sukuna malah melumat bibir Megumi.

"Hmmphh... Yamee..." Megumi mulai kehabisan nafas. Sukuna mengigit pelan bibir Megumi bagian bawah.

"Hah..." Megumi mengambil nafas saat Sukuna melepaskan kecupannya. Juga remasan di bagian belakang tubuhnya.

Megumi terlihat terengah-engah dengan nafas ngos-ngosan. Pakaiannya berantakan dengan seluruh kancing kemejanya yang terbuka dan memperlihatkan tubuhnya yang mulus. Juga sebagian celananya yang sedikit melorot ke bawah, nyaris memperlihatkan bagian intimnya.

Awalnya, Megumi mengira Sukuna akan berhenti sampai disitu. Namun, Megumi salah mengira hal itu.

Sukuna melepas kemejanya. Memperlihatkan bagian otot tubuhnya yang kekar.

"Kau siap, bukan?" tanyanya sambil menyeringai lebar ke arah Megumi.

"Ti... Tidak..!" Megumi tergagap. Ia terjajar mundur ke belakang, namun tak ada celah untuk melarikan diri.

June, 3rd, 2023 . Saturday

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang