25. Foreplay 🔞

3.1K 110 10
                                    

Ugh... Ah . . . Nghh....

Tangan kekar penuh otot yang berurat itu mengusap leher Megumi.  Perlahan turun menuju dada Megumi yang masih tertutup pakaian.

"Megumi, jangan mendesah. Apa kau ingin melakukannya?" tanya Sukuna. Degup jantungnya tak beraturan sedari tadi. Kepalanya tak bisa berpikir jernih. Selain karena pengaruh alkohol, melihat tubuh Megumi yang mabuk itu membuat penisnya berdiri.

"Ha-haik, ngh.. lakukan pelan-pelan, Sensei..." bisik Megumi. Matanya terpejam rapat. Kedua pipinya merona merah hingga area telinga dan leher. Kedua tangannya dikalungkan ke leher Sukuna.

"Sial, kau mengira aku gurumu? Baiklah," gumam Sukuna.

Cup . . .

Ia mengecup bibir Megumi lembut. Perlahan, kecupan itu berubah menjadi lumatan kasar. Suara desahan tertahan memenuhi ruangan kamar yang gelap.

"Ngh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngh... Sensei . . , ah-aku menyukaimu, sensei..."

Megumi mendongak dan mengigit bibirnya saat tangan Sukuna masuk ke dalam baju dan mengusap putingnya.

"Yeah, panggil aku sensei," bisik Sukuna.

Slurpp. . . Slurpp....

Setelah memainkan puting berwarna kemerahan itu, Sukuna menjulurkan lidahnya dan melumatnya. Memainkan puting itu dengan lidahnya dan sesekali menggigitnya perlahan.

"Cho-chotto .. eunghh... Tidak disana ah..." Megumi menahan kepala Sukuna yang masuk lebih dalam ke dalam bajunya.

"Kenapa? Apa ini titik sensitifmu?" Sukuna meremas puting itu.

"Ahh!"

Sukuna tersenyum lebar. Bagian bawah Megumi terlihat mengeras.
Ia bergerak melepas celana Megumi dan membuangnya ke sembarang arah.

"Lihat, ini sudah berdiri," ujar Sukuna menyentuh ujung penis Megumi yang mengeluarkan sedikit cairan precum.
Dilihatnya Megumi masih memejamkan matanya. Sepertinya, cowok itu benar-benar mabuk. Tubuhnya terasa panas efek dari alkohol yang diminumnya.

Sukuna memegang penis Megumi dan mengusapnya sebentar, lantas mulai memasukkan ke dalam mulutnya. Memainkan penis itu dengan lidahnya.

"Eunghh. ... Ah, tu-tunggu itu ... Ahh ahh sh..."
Megumi meliukkan tubuhnya ke atas, tangannya mencengkeram erat rambut Sukuna.

"Manis sekali. Aku yakin, bagian bawah ini juga sudah menunggu untuk dimasuki," gumam Sukuna. Ia mengangkat kaki Megumi dan melebarkannya.
Membuat tubuh bagian bawah Megumi terlihat. Sementara bagian atasnya masih ada baju yang menutupi walaupun berantakan.

Gulp . . .

Susah payah Sukuna meneguk ludah saat melihat lubang kemerahan yang masih sangat sempit itu. Jantungnya berdegup kencang. Perlahan, ia mengusap bagian lubang Megumi.

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang