1 : there's a stranger following me

1.6K 119 3
                                    

tw/cw : harshwords, mentioning kiss, bahasa non-baku, bxb!

don't forget to leave your mark with votement here, enjoy! <3

______________________________________

Sudah seminggu, dan rasa-rasanya Syavero mulai muak melihat pemandangan yang sama secara berulang-ulang. Seorang pemuda yang selalu menunggu kepulangannya setelah shift malamnya terselesaikan, pemuda yang sama yang selalu mengekorinya hingga ia tiba didepan pintu kost-an miliknya.

"Lo mau apa sih dari gue?" Syavero berakhir bertanya dengan muak, sedangkan lawan bicaranya mengerjap kaget karena secara mendadak Syavero berhenti melangkah, dan berbalik ke arahnya. Untung kagak tabrakan. Udah gitu dapet pula bonus caci maki, double banget kagetnya pria dihadapan Syavero itu.

"Nggak ada". Jawabnya dengan santai.

"Terus ngapain ngikutin gue terus? Udah gue bilang kalo gue gak akan ngadu apa-apa ke kantor polisi!" Tentu Syavero menyadari bahwa pemuda dihadapannya itu menginginkan sesuatu. Sebab kemunculannya mulai terasa janggal semenjak Syavero tanpa sengaja mendapati perbuatan tak lazim yang dilakukannya di sebuah gang sempit minim pelita!

"Kalo lo ngelapor juga, gue gak merasa di rugikan sama sekali". Seringai tengil terbentuk miring, sedang Syavero pasang raut penuh tanya.

"Terus tujuan lo apa? Perilaku lo bikin gue gak nyaman".

Disahuti dengan berani, "Kenapa gak nyaman?"

"Pake nanya. Gue gak tau lo itu siapa, dan lo nguntit gue hampir setiap hari, setiap malam, without acceptable reason".

"Nama gue Sekala. Tuh, udah tau kan nama gue?" Kepala Syavero malah berdenyut makin keras karena pernyataannya ditampik bagai candaan sedemikian rupa. Syavero sudah cukup sabar menahan amarah meski asam lambung siap runtuhkan pertahanan tubuhnya detik itu juga, namun pria yang mengaku bernama Sekala itu tak terlihat berniat untuk membiarkannya bernafas lega malam ini. Atau bahkan malam-malam berikutnya.

"Lo mending pergi, gak ada hal menarik yang bisa lo ambil dari orang kayak gue. Gue bukan orang kaya". Final Syavero ungkapkan gejolak frustasi. Bodohnya Sekala malah tertawa, buat sang lawan bicara makin gusar.

"Yang bilang gue tertarik sama barang-barang lo itu siapa sih?"

Syavero mendengus sinis, "Emangnya apalagi tujuan lo ngikutin gue kalo bukan buat ngerampok gue?"

"Kalo sejak awal tujuannya emang itu, ngapain gue ngikutin lo seminggu penuh? Mending gue dobrak sekalian pintu kost-an lo, terus ngebunuh lo kayak berita-berita di televisi yang gak masuk akal itu". Benar juga. Syavero akhirnya terdiam meski jawaban yang terlontar gagal telak menjawab segala kalimat retoris yang mengudara. Kini beban pikirnya dibuat makin rumit, sorot Syavero menatap penuh telisik guna rekam lamat-lamat tiap inci visual yang tersaji di depan mata.

Selagi sunyi berikan ruang, Sekala dengan lancang menarik jemari lentik Syavero untuk ditautkan. Sempat buat Syavero ingin berontak, namun langkah berikutnya justru perkeruh keadaan.

Sebuah plastik yang entah apa isinya ditautkan erat, dengan senyuman penuh maksud disunggingkan.

"Buat makan". Jelasnya singkat, tapi Syavero tak luluh secepat itu.

"Lo mau ngeracunin gue?" Spontan tudingkan imaji terburuk yang mungkin dilakukan oleh yang bersangkutan.

"Lo beneran nganggep gue penjahat yang bakal ngasih racun ke dalem makanan lo itu?" Sekala cukup tersinggung hingga mendecak tak percaya,"Yang bener aja".

Steal A Kiss | Yangsun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang