6 : hilang wujudnya, muncul angannya

612 79 2
                                    

tw/cw : harshwords,bahasa non-baku, bxb!

don't forget to leave your mark with votement here, enjoy! <3

-----------------
"Ah elah, kenapa sih lu lemes amat? Tipes ya lu?" Suara Raji, Rajiwa Danuputra, sahabat karib dari Syavero yang sejak kemarin menghilang karena sibuk lomba diluar sekolah terdengar menggema mengisi ruang kelas yang memang sedang dalam keadaan berisik.

Syavero menghela nafasnya guna redakan panas dikepala. Ia mengangkat kedua bahunya acuh, merespon tanpa minat menatap sang lawan bicara. Matanya justru fokus menatap lembaran berisi materi sepanjang dua halaman didepan mata.

"Ga tau, gausah banyak tanya".

Buset, sensi amat diliat-liat.

Raji tatap Syavero dengan penuh selidik, pasang ekspresi menyebalkan yang nyaris buat Syavero khilaf untuk sumpalkan pena dalam mulut bawelnya.

"Hmm..roman-romannya ada yang lagi galau nih?" Tanya Raji dengan ekspresi menggoda, Syavero yang pada dasarnya ngerasa gak ada apa-apa dengan dirinya itupun mengangkat alis dengan bingung.

Ekspresinya mulai terusik, "Apaan sih lo? Sotoy! Emangnya gue galauin apa coba?"

"Itu si adek kelas yang biasa nempel-nempel minta cium sama lu, udah seminggu kan ga keliatan?" Si kamprett ini pake tau aja. Dari mana coba? Padahal setau Syavero, Raji ini tipikal anak yang jarang masuk ke kelas karena sibuk ngurusin Olimpiade. Kok bisa-bisanya..

Syavero netralkan ekspresi kagetnya meski gak ngaruh bro, "Ga tau, ga peduli". Balasnya dengan acuh. Gak solid sama hati yang sebenernya diem-diem ke triggered soalnya yang diomongin sama Raji ya bener semua. Langsung 'jleb' gitu dihati Syavero.

"Apa dia udah move on terus ganti degem ya?" Raji ini sok-sokan mikir didepan Syavero yang aslinya lagi pusing ngerjain PR Sejarah. Udah dibikin pening sama Sejarah yang entah kenapa GAK KELAR-KELAR PADAHAL UDAH 3 HALAMAN, si Raji malah NAMBAH beban pikiran dengan membawa-bawa Seka-ekhem, adik kelasnya yang sangat rese itu.

"Apa urusannya lagi sama gue", Desisnya malas.

"Ntar lu cemburu lagi".

"Ogah banget gue. Lagian sotoy banget dah lu, kerjaan lu diluar kelas mulu padahal".

"Sensi amat neng".

"Sekali lagi lo ngajak gue ngomong, gue kirim langsung lo ke alam kedua ya, Ji". Balasan itu mendapat desisan ngeri dari Raji. Mana si Syavero ngomongnya pake tatapan tajam gitu, apa gak ketar-ketir.

Enggan menggoda temannya itu lagi, Raji putuskan untuk mengganti fokusnya pada hal lain : mengenai apa yang tengah di kerjakan oleh temannya itu misalnya.

"Ngerjain apa sih? Ada pr?" Tanyanya sembari melirik tipis-tipis ke arah tulisan Syavero diatas buku.

Syavero mendengus, beri satu tatapan bengis "Ada".

"HEH YANG MANA KOK GA BILANG". Dengan segala kealayannya si Raji nggebrak meja sampai seluruh penghuni kelas reflek jantungan serentak. Gak satu dua doang yang ngumpat karena kaget, termasuk Syavero. Emang bajingan betul si Rajiwa Danuputra ini.

"Kaget bego. Lagian lu gak nanya". Balas Syavero gak merasa berdosa sama sekali. Berhubung punya dia udah kelar, biar si Raji gak bacot lagi yaudahlah langsung dia serahin ke Raji aja bukunya dia.

Selagi Raji sibuk mengerjakan tugasnya (ralat : nyalin punya Syavero), Syavero memilih untuk berdiam, bergulat dengan angan dan pikirnya.

Di bilang moodnya sedang jelek gara gara Sekala, Syavero rasa itu tak sepenuhnya benar. Ia yakin dirinya hanya badmood karena terlupa untuk makan sejak semalam.

Steal A Kiss | Yangsun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang