04 : Titisan Matahari

7 5 0
                                    

Miko, Yuria, Dan Hana pun membayar pakaian yang mereka beli. Miko dan Yuria adalah orang yang paling bergembira karena mereka baru saja menemukan Toko dengan pakaian kualitas tinggi dan harga yang bahkan tidak sampai 10.000 yen per set.

Namun ditengah tengah kebahagiaan itu, Miko pun tersentak dan mengingat kedatangan mereka Ke toko ini. Dia pun Menyenggol Yuria yang tengah berbahagia melihat pakaian nya.

Yuria yang sedikit kesal pun menoleh kearah miko, setelah melihat wajah miko dia akhirnya sadar tentang tujuan kedatangan mereka sehingga dia hanya mengangguk dikarenakan tau apa yang Miko pikirkan.

"Nee hana apakah kau memiliki tempat makan yang bagus disini?" Tanya Yuria.

"Eh... Hmm? Aku pikir tempat yang paling bagus ada di perempatan disana. Ada toko Es krim yang sangat weunak yang bisa kita kunjungi" Ucap Hana dengan gembira sambil memegang kedua pipinya.

"Kalau begitu ayo pergi kesana!!" Ucap Yuria sambil menarik tangan Hana.

"Eh tunggu!!, Bagaimana dengan Miko!?"

"Ah!, Kalian pergilah terlebih dahulu... Aku akan menyusul nanti!!" Ucap miko sambil melambaikan tangannya.

"Owh, oke!!" Ucap Hana sambil membalas lambaian tangan miko.

Kedua orang itu pun pergi, meninggalkan Miko dan resepsionis itu berdua. Suasana menjadi sepi karena tidak adanya pelanggan yang datang, walaupun toko ini tidak memiliki pelanggan yang datang sebenarnya pesanan online yang dimiliki nya sangatlah menumpuk.

Namun tentu saja tidak semuanya bisa dilakukan secara online, sehingga Amaterasu Store hanya bisa mengirimkan 50 barang customer yang berbeda setiap satu hari. Dan itu membuat beberapa customer mengeluh namun hanya bisa mewajarkannya saja.

Kembali ke cerita, miko pun menunjukkan Gelang merah pada Resepsionis itu. Gelang merah tersebut dia pinjam dari Hana ketika berangkat kesini menggunakan transportasi kereta umum.

"Maaf, tapi apakah saya bisa mendapatkan 2 set dari gelang merah ini?" Tanya miko dengan gugup.

"Hmm?, Maaf?. Aku pikir kami tidak menjual gelang seperti ini di toko ini?" Ucap resepsionis.

"Benarkah? Tapi temanku bilang dia mendapatkan gelang ini dari Promo set pakaian"

"Hmm maaf nona, aku rasa kami tidak memiliki promo seperti itu bulan ini. Tapi bisakah saya melihat gelang itu?, Aku merasa pernah melihatnya di suatu tempat" ucap Resepsionis itu.

Resepsionis itu memasang wajah berpikir sambil memegang dagunya dan menatap gelang yang ada di tangan miko dengan rasa penasaran.

"Ah!, Silahkan anda bisa mengamati nya dengan seksama" ucap Miko menyerahkan Gelang itu.

Resepsionis itu dengan perlahan mengambil gelang itu dari telapak tangannya miko dan mengamati nya baik baik. Resepsionis itu terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri yang membuat Miko penasaran.

Resepsionis itu sedikit menggosokkan ibu jarinya pada tekstur untaian tali merah yang saling terlilit pada gelang itu, dan dia pun mendekatkan Gelang itu pada hidungnya untuk memastikan sesuatu. Namun, tindakannya itu membuat Miko memandang nya dengan aneh.

"Sudah kuduga" ucap Resepsionis itu sambil mengembalikan gelang yang ada ditangannya pada telapak tangan miko.

"Apakah anda mengetahui sesuatu?" Ucap miko dengan sedikit nada harapan.

Miko sangat berharap untuk mendapatkan salah satu dari gelang ini. dia benar benar menderita dikarenakan matanya bisa melihat sesuatu yang seharusnya tidak di lihat oleh orang normal.

Heaven's Path Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang