Rizqiwahid - Part 1

3 0 0
                                    

Saat Sakura Bermekaran

(Bagian 1) -Awal yang Baru- 


Narator: Pada pagi yang cerah di sebuah kota bernama Sakuramachi. Terlihat seseorang siswa laki-laki yang sedang berjalan di trotoar menuju sekolah barunya, SMA Flower.

-SMA Flower, ruang kelas 11A-

Bu Yuuki: (mendengar suara ketukan pintu dan menoleh ke arah pintu kelas) "Oh! Ternyata sudah datang ya." (menghadap murid-murid) "Anak-anak! Ibu minta perhatiannya sebentar ya!"

Murid-murid 11A: "Baik, bu!"

Bu Yuuki: "Kita ada kedatangan murid baru hari ini! Ayo, silahkan masuk." (mempersilahkan murid baru untuk masuk ke kelas)

Murid Baru: (berjalan masuk kedalam kelas)

Bu Yuuki: "Oke. Ayo, perkenalkan dirimu kepada murid-murid yang lain."

Eiyo: (menghela nafas) "Halo semuanya. Perkenalkan, namaku Eiyo. Aku adalah murid pindahan dari kota Tugu Emas. Salam kenal."

Murid-murid 11A: "Salam kenal juga, Eiyo."

Bu Yuuki: "Selamat datang ya, nak. Baiklah, karena jam istirahat sebentar lagi, kamu ikuti pelajaran ini dulu ya."

Eiyo: "Baik, bu."

Bu Yuuki: "Kamu bisa duduk di bangku belakang sebelah Rina." (menunjuk kearah bangku)

Eiyo: (berjalan menuju bangku lalu duduk)

Bu Yuuki: "Baiklah, anak-anak. Kita lanjutkan pembelajarannya."

Narator: Jam istirahat telah tiba. Eiyo memutuskan 'tuk tinggal dikelas untuk memakan bekalnya. Ketika ia hendak mengambil bekal didalam tas, dua orang siswa menghampiri Eiyo.

Shima: "Hei, murid baru! Perkenalkan, aku Shima dan ini Saito. Salam kenal!"

Eiyo: "Oh, iya. Halo."

Saito: "Hei, Shima. Dia 'kan sudah menyebutkan namanya tadi. Kenapa kau tadi memanggilnya murid baru? Dia 'kan punya nama."

Shima: "Oh, diamlah. Kenapa kau sangat suka membahas ini? Aku yang berbicara, maka akulah yang... Yang apa ya?"

Saito: "Dan sekarang kau tidak tahu mau bilang apa. Selamat." (menghela nafas) "Biarkanlah dia, dia memang begitu."

Shima: "Kau! Cih."

Narator: Setelah perdebatan kecil itu, mereka bertiga pun mengobrol Bersama. Tanpa disadari, waktu istirahat telah habis. Eiyo mengikuti semua pelajaran yang ada sampai pelajaran terakhir. Ia pun akhirnya pulang. Tapi di perjalanan pulang, dia salah belok dan malah tersesat.

Eiyo: "Ya ampun. Kok bisa tersesat sih. Dari gerbang sekolah itu lurus lalu belok kiri, kan? Bagaimana bisa salah.. Aduh." (menggaruk kepala dan melihat sebuah buku tergeletak dijalan) "Tunggu, buku apa ini?" (mengambil buku yang tergeletak dijalan dan memeriksa sampulnya) "Hmm, milik Rina Tamaki? Orang yang duduk disebelah ku itu ya.."

Rina: (berjalan terengah-engah kearah Eiyo, berusaha mengambil bukunya kembali) "B-bukuku.."

Eiyo: (mendengar suara Rina dan seketika melihat kearahnya sambil terkejut)

Shima: "Ayolah, Rina. Kau lebih lemas dari biasanya. Ada apa, pecundang?" (berkata dengan nada mengejek) "Hahahaha! Tumben sekali ya. Entah kenapa kau-" (seketika berhenti berbicara karena terkejut melihat Eiyo)

Eiyo: "Shima?! Apa yang kau lakukan disini dengan Rina?!"

Shima: "O-oh! Hai Eiyo! Kita ketemu lagi ya! K-kok kamu ada disini? Ngapain?"

Eiyo: "Shima, apa yang kau lakukan pada Rina? Dia terlihat terluka!"

Shima: "B-bukan aku! Dia tersandung batu tadi! Dia terjatuh dan bukunya terlempar!" (berusaha berbohong)

Rina: "D-dasar pembohong.. Akan aku laporkan kau kepada guru!" (masih terengah-engah)

Shima: "Kau! Rasakan ini!" (menendang Rina sampai ia terjatuh)

Rina: "Ah!" (terjatuh)

Eiyo: "Shima!!" (mendorong Shima) "Apa yang kau lakukan?!"

Shima: "Hei! Jangan membelanya! Minggir! Aku ada urusan dengan si Rina!!"

Eiyo: "Jangan membelanya, katamu? Kau menendangnya tanpa alasan!!"

Shima: "Dia memang pantas diperlakukan begitu! Kau 'kan cuma murid baru! Memangnya kau tahu apa?!"

Eiyo: "Aku memang anak baru, tapi aku tahu jelas bahwa kau ingin melakukan sesuatu yang buruk padanya!!"

Shima: "Ugh.. Kau..! Sudahlah. Terserah kau. Tolonglah dia. Dasar murid baru.

Eiyo: (menatap Shima lalu menolong Rina berdiri) "Kamu gapapa?"

Rina: "A-aku gapapa.. Makasih.."

Shima: (menatap Eiyo dengan tatapan tajam, memberinya peringatan untuk segera pergi)

Eiyo: (berbisik pada Rina) "Ayo pergi dari sini. Ikuti aku."

Rina: "A-apa?! Apa yang kamu mau?!"

Eiyo: "Ikut saja. Aku butuh bantuanmu dengan sesuatu."

Rina: "..." (melihat sekilas ke arah Shima lalu kembali menatap Eiyo) "Baiklah.. Aku ikut.."


--Bersambung ke Part 2--

Karya Pena VIII BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang