01 : awal

12 2 0
                                    

Suara gemuruh petir melanda kota yang sangat ramai dengan berbagai kesibukan dan awan mulai menurunkan setitik demi setitik air yang ia bendung. ditengah kota muncul nya seorang gadis sma yang tengah berlari mencari tempat untuk berteduh. deru nafas yang terengah engah dan keringat yang bercucuran dari gadis tersebut sungguh memprihatinkan.

"huhh astaga, basah semua deh seragam gue" ucap gadis itu dengan perasaan kesal akibat seragam nya yang basah. ia berusaha mengeringkan dengann mengibas ibaskan tangan nyaa ke area bajuu yang basah. ia duduk di halte sembari menunggu bus yang akan ia tumpangi menuju kerumah.

bus telah datang, gadis itu segera masuk kedalam bus dan tak sengaja menabrak seorang pria paruh baya yang sekarang terlihat marah.

"hei, apa kauu tidak bisa berjalan dengan benar? bagaimana jika aku terjatuh dan terluka?" ucap pria paruh baya itu dengann nada bicara yang tinggi.

"ah maafkan saya, sayaa salah. saya terburu buru untuk menaiki bus ini, sekali lagi maafkan saya" tutur sang gadis kepada pria paruh baya yang menatap nya dengan tatapan tidak suka. ia berjalan ke arah kursi belakang dan bergegas duduk untuk beristirahat sementara di dalam bus. ia menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak.

beberapa menit telah berlalu, gadis itu masih tertidur pulas di bangku bus paling belakang. seorang wanita menepuk pipi nya untuk membangunkan gadis yang sedang bermimpi tersebut.

"nakk, bangun. bis ini sudah berhenti di pemberhentian terakhir." ucap wanita itu dan membuat sang gadis terkejut dengan wajah bantalnya.

"ohh iyaa, terimakasih sudah membangunkan saya" ucap lembut sang gadis sembari tersenyum ramah dan ia segera turun untuk menuju kerumah nya. ia telah tiba di rumahnya dan segera masuk ke dalam.

"aku pulangg.." ucap sang gadis dan disambut oleh beberapa pelayan yang ada dirumah nya itu. ia menatap ke sekeliling rumah yang terlihat sunyi.

"bi, apa ayah dan bunda belum pulang kerja? kenapaa sepi sekali?" tanya gadis itu kepada pelayan pribadinya. sang pelayan hanya diam dan menunduk tak berani menatap wajah majikan nyaa.

"bi, saya tanya loh. kenapaa malah diam saja? apa ada masalah?" ucap sang gadis itu penasaran.

"iyaa non, ada masalah antara tuan dan nyonya" ucap sang pelayan dengan lirih. kening sang gadis berkerut, menunjukkan bahwa ia sedang kebingungan.

"masalah apa bi?" ucap sang gadis dengan penasaran nya yang tinggi. sang pelayan diam sejenak sebelum ia menjawab pertanyaan dari majikan nya tersebut.

"tuan membawa wanita selingkuhan nya kerumah non, dan nyonya mengetahui hal tersebut. tadi tuan dan nyonya sempat bertengkar hebat" sang pelayan berbicara lirih dan tetap menundukan kepalanya. tubuh sang gadis membeku. ia tak menyangka akan perbuatan ayah nya itu.

"yasudah bi, siapkan saya air hangat ya. saya ingin mandi dan segera istirahat" ucap gadis itu sembari tersenyum lirih dan sang pelayan segera menjalankan perintah majikan nya.

Continue...

RenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang