5.

1.6K 193 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tibanya waktu petang, pekerjaan Jeno dan Jaemin memang sengaja selesai lebih dahulu dibandingkan hari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tibanya waktu petang, pekerjaan Jeno dan Jaemin memang sengaja selesai lebih dahulu dibandingkan hari biasanya. Tadi pagi Jaemin sudah sampai diapartement Jeno dan menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan oleh Jeno selama masa perjalanan mereka di Jeju nanti. namun persiapan itu sayangnya belum selesai 100% karena hari itu mereka memiliki jadwal rapat jam 9 pagi, Jaemin menunda pekerjaannya yang tengah menyiapkan perlengkapan Jeno dan mereka segera berangkat ke kantor.

"pesawat kita take off pukul 8.30 pak, saya izin menyelesaikan persiapan bapak yang tertunda tadi pagi ya pak. ah iya, apakah bapak mau makan malam? biar saya pesankan terlebih dahulu." Ucap Jaemin ketika keduanya sudah sampai diapartemen mewah milik Jeno.

"biar saya saja yang pesan, kamu lanjutkan saja persiapan saya untuk di Jeju nanti." Jaemin mengangguk dan izin pamit memasuki kamar Jeno. Setelah Jaemin meninggalkannya sendiri, Jeno merebahkan sejenak tubuhnya di sofa empuk di ruang tengahnya. ia mengutak atik ponselnya dan segera memesan menu makan malamnya dengan Jaemin.

30 menit berlalu, pesanan Jeno sudah sampai. ia mengambilnya dari kurir kemudian menyajikannya diatas meja ruang tengah. "Jaemin" panggilnya, tak lama Jaemin pun keluar sambil menggeret sebuah koper yang sudah terisi rapih dengan barang barangnya.

"iya pak?" tanyanya.

"makan dulu" dagunya terangkat mengarah ke dua loyang pizza yang terlihat sangat menggugahkan selera.

"eh, pak Jeno tumben pesan pizza?" Jaemin menjatuhkan bokongnya di sofa empuk yang bersikuan dengan posisi Jeno.

"bukannya kamu mau pizza? saya lihat tadi di lift kamu sibuk buka buka aplikasi dan melihat menu menu pizza. kamu juga bergumam terus rasa apa yang akan kamu pesan" jawab Jeno membuat Jaemin terkikuk malu.

"ah, pak Jeno liat ya..." ia menggusap tengkuknya malu malu. keduanya pun menghabiskan jatah pizza masing masing hingga pukul 8 mereka segera berangkat kebandara takut takut tertinggal pesawat.


T B C.

Ceo's sonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang