"Langit, tolong jagain Bulan ya."
"Langit."
"Langit."
-
"Hah!" Langit terbangun dari tidurnya.
Entah kenapa ia terus bermimpi tentang Bintang yang meminta tolong kepadanya untuk menjaga Bulan.
"Mas Bintang, gimana caranya aku jagain adekmu?" Monolog Langit sambil memijat pelipisnya.
Langit tadi pagi sudah siap-siap untuk pergi ke sekolah tapi Ibu dan Ayahnya melarangnya pergi karena kakinya barusan sembuh. Memang masih sakit sedikit sih bagi Langit, tapi dalam hatinya ia sangat ingin pergi ke sekolah karena hari ini ada mata pelajaran favoritnya, Bahasa Indonesia.
Ting!
Notifikasi di ponsel Langit berbunyi.
_____________________________
12 IPS 4 JAYA!
Fernando: @Langit payah kowe...
_____________________________Langit terkejut usai melihat notifikasi yang muncul. Fernando siswa yang paling nakal dikelasnya mengatainya payah? Karena apa? Buru-buru Langit menekan notifikasi itu.
________________________________________
12 IPS 4 JAYA!
Sarah: Beberapa bulan lagi kita lulus nih ges, semangat rek!
Budi: Ada yang ga masuk gara-gara kakinya pincang nich
Fernando: @Langit payah kowe, masa gitu doang gak masuk. Gak lanang iku jenenge.
Surya: Anake Pak Tono sewot ae
Karepku lah, sewot ae
Budi: WOK NGERI!
Fernando: Ampun pahlawan bocil
Surya: Opose opose?
Gausah disebar kalo kalian lihat, please.
_______________________________________
"Gawat, mereka lihat," monolog Langit.
Ting!
_______________________________________
Fernando
send a video
Itu kamu kan? Be my 'babu' for a month, and videonya gabakal aku posting.
_______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You!
Fanfiction[SUDAH TERBIT] - TXT AU - Surabaya terasa lebih berwarna ketika aku bisa melihatmu tersenyum bahagia menghidupi mimpi-mimpimu. Bulan, pantai, senja, dan bintang-bintang di langit selalu mengingatkanku padamu. Bisakah kita bersama sampai selamanya? T...