kisah dimana saat aku bertemu denganmu, kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan.
ini salah ku, seharusnya aku tak melibatkan perasaan kepadamu, seharusnya aku tau kamu hanya singgah untuk sementara.
aku mungkin terlihat biasa saja saat di depanmu...
ini cerita pertama aku jadi maklum saja kalau berantakan ya gaisss.
happy reading cintakuuu semoga suka sama cerita aku iniii
kalau ada typo tolong tandain!!
jangan lupa masuk perpustakaan ya sayyy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mas suamiii😜
_______________
namanya raihan memang nama yang pasaran, tapi aku menyukainya wkwkwk.
awal bertemu denganmu waktu aku tanpa sengaja melihatmu ke kelasku, saat itu aku masih kelas 2 smp.
disitu aku belum mengenalmu karna pada saat itu kamu murid pindahan, aku hanya tau namamu saja karena teman laki-laki dikelasku ada yang berteman dengannya.
kamu sangat pendiam, beberapa kali kita bertemu tapi tidak saling menyapa.
waktu itu aku belum menaruh rasa kepadamu.
aku tau kamu, tapi kamu mungkin tak pernah tau aku.
kelasku dan dia hanya berbeda 5 kelas saja, tidak terlalu jauh.
hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan begitu seterusnya.
kamu hampir setiap hari ke kelasku karena ada temanmu di kelasku.
semakin hari perasaan ini semakin tumbuh saat melihat kamu tertawa, apalagi saat kamu tersenyum, aku yang melihatnya dari jauh sangat terpanah, satu kata untukmu tampan. padasaat kamu tertawa matamu terlihat lucu, matamu melengkung seperti bulan sabit, dan senyummu menampilkan gummy smile.
aku hendak pergi ke kantin karna memang sudah jam istirahat dan perutku yang sudah minta diisi, kalau mau ke kantin harus melewati lapangan yang luas terlebih dahulu dan itu sangat membuatku kesal. saat sudah sampai di kantin tanpa sengaja kamu menabrak bahuku.
"eh maaf maaf aku ga sengaja, ini nih si rendi yang dorong aku". ujar raihan berbicara kepadaku.
"loh kenapa aku sih han?!, kok jadi aku yang disalahin, kan kamu yang lari-larian". sahut rendi memberenggut kesal.
rendiadiputra namanya, dia teman satu kelasku, dan dia juga merupakan teman raihan.
"emang kamu kok, eh maaf ya sekali lagi tar". lanjut raihan.
entahlah aku bingung ingin bereaksi seperti apa saat dia memanggil namaku. aku pun tidak mengetahui darimana dia tau namaku.
tapi tak apalah, aku tidak memperdulikannya.
"hah? oke gapapa han". jawabku
setelah interaksi yang singkat itu dia berlalu dari hadapanku dan melanjutkan acara berlariannya tadi bersama teman-temannya.