Part 18

9.8K 450 0
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan komen nya ya, terimakasih 💚

Selamat membaca, semoga menghibur 🐻🌻

Di sepanjang koridor Galvin dan Kai saling bergenggaman tangan dengan wajah datar. Ken yang berada di sisi kanan Galvin mendengus kesal. karena posisinya sekarang ini anak itu ada di tengah-tengah mereka.

Ada rasa iri menghampiri Ken, ketika adik bungsunya itu hanya mau bergenggaman tangan dengan saudara kembar nya saja. lagi dan lagi Ken melihat wajah songong Kai, yang membuat tangannya mengepal. rasanya ia ingin menonjok wajah songong saudara kembarnya itu.

Kai tersenyum smirk, hari ini ia puas memanas-manasi saudara kembarnya. sesampainya di kantin mereka duduk dengan tenang.

"Dek, abang ke sana dulu ya?"

Galvin mengangguk tersenyum tipis. "Iya bang. jangan lama-lama ya bang soalnya Galvin udah laper hehe" ucap Galvin melirik Ken. anak itu penasaran dengan reaksi abang ketiganya.

Kai mengangguk sembari mengacak-acak rambut adiknya gemas. tentu dengan mata yang melirik saudara kembarnya.

Dilihatnya Ken sedang menunjukkan wajah masam. bahkan tangannya terlihat mengepal di atas meja.

Galvin tersenyum smirk melihat Ken yang sepertinya cemburu melihat kedekatan nya dengan Kai. setelah itu Galvin sibuk memainkan game di ponsel Kai. setelah Kai pergi untuk mengantri makanan.

Galvin memilih untuk bersikap cuek pada Ken. walaupun dia sudah tau alasan mengapa abang-abang nya sibuk dan daddy nya juga, tapi tetap saja anak itu tak mau menerima alasan itu. dan sekarang ia merasa puas karena berhasil membalas mereka semua dengan mencampakkan seluruh keluarganya kecuali Kai.

Ken tersenyum tipis. sepertinya ini adalah kesempatan yang bagus untuk berbicara pada sang adik.

"Adek" panggil Ken lembut.

"Hm"

Ken berdecak kesal mendengar sahutan itu. "Dek" panggil nya lagi tak mau menyerah sampai adiknya mau berbicara banyak pada nya.

Kini Galvin diam tak menjawab panggilan itu. ia memilih untuk fokus pada game nya. "Adekkk"

"Adek, abang manggil adek loh dari tadi. tapi ko gak di sahut si? gak sopan loh dek" ujar Ken mencoba bersabar. menatap adiknya yang malah sibuk dengan ponsel si saudara kembar.

Ken menoel-noel tangan Galvin dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya sedang sibuk menopang dagu nya di atas meja.

"Adekk, udahan dong marah nya. bang Ken minta maaf deh kalo akhir-akhir ini jarang ada waktu sama adek. adek plisss maafin abang ya?" bujuk Ken lagi.

Galvin tak menggubris ucapan Ken. dan itu tak luput dari pandangan Kai. Kai terkekeh kecil melihat saudara kembar nya yang masih sibuk membujuk Galvin. itu terlihat lucu.

"Adekk abang minta maaf. adekk"

Galvin menatap jengah ke arah Ken dengan tatapan garang namun terlihat menggemaskan bagi siapapun yang melihat nya. "Apasih! ganggu aja" cibir nya kesal.

Ken menegakkan duduknya, menatap Galvin berbinar-binar. "Nah gitu dong ngomong sama abang"

"Dek, abang minta maaf ya?"

Sebelum Galvin menjawab ucapan sang kakak, Kai sudah lebih dulu datang dengan membawa makanan di tangan nya

"Dek, ini makanan nya udah dateng. ayo di makan"

"Makasih abang!"

"Sama-sama"

Ken mendengus kesal. kenapa saudara kembarnya harus datang di saat-saat yang seperti ini? sangat menggangu.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang