Mentari Aulia Azahra merupakan pribadi yang ceria meski sedikit pendiam namun gadis itu tak pernah kesulitan untuk bergaul dimana saja namun saat ini gadis itu seakan mati kutu ketika kedua orang tuanya sengaja mengajaknya ke sebuah acara temu kangen para pejabat yang merupakan teman-teman seangkatan dari Papanya dulu saat lulus dari Akademi militer.
Meski sudah terbiasa dengan didikan Papanya tentang kedisiplinan dan tata krama kehidupan militer namun disaat benar-benar dihadapkan secara langsung dengan mereka sungguh membuat Mentari tak tenang, tata krama itu, wajah-wajah kaku itu dan juga tubuh-tubuh tegap berbalut seragam yang terbentuk sempurna membuatnya merasa kecil dan terasingkan, apalagi Mentari sendiri bukan tipe seorang gadis yang mudah beradaptasi dalam satu lingkungan yang dia sendiri asing terhadap lingkungan itu dia juga bukan seorang gadis yang suka tebar pesona ditengah sekumpulan lelaki seperti kebanyakan gadis yang saat ini ada disekelilingnya semua itu seakan menambah kadar kengerian dalam hatinya.
Sebenarnya Mentari tidak keberatan diajak ke acara seperti ini namun biasanya dia bertemu Ria teman mainnya dari kecil sewaktu keduanya sama-sama tinggal di asrama dulu, dimana Ria merupakan putri salah satu teman sejawat Papanya namun entah mengapa saat ini gadis itu tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali membuat Mentari mencari cari sosok temannya itu diantara sekian banyak orang yang ada di tempat itu membuat Mentari tanpa sengaja beradu pandang dengan sepasang mata tajam yang pada tatapan pertama langsung menguncinya.
Mentari langsung menunduk tak kuat menahan tatapan tajam itu yang seakan menghunus tepat kedalam jantungnya. Mentari masih menunduk hingga pada akhirnya diapun memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan kembali menatap ke arah pandangannya tadi yang sayangnya orang itu tak ada lagi disana bahkan saat Mentari mencarinya kesegala arah orang itu tak kunjung ditemukannya.
"Pa! Ma! Tari bosan dan ingin kesana saja!" Ujar Mentari pada kedua orang tuanya sambil menunjuk kearah pintu samping gedung yang terbuka.
"Iya sayang tapi jangan jauh-jauh yah apa kamu ingin pulang Mama akan bilang Papamu!"
"Tidak usah Ma kelihatannya Papa masih terlibat pembicaraan penting Tari hanya sebentar saja kok itung-itung cari udara segar setelah itu Tari akan masuk lagi!"
"Ya sudah kalau begitu hati-hati yah sayang Mama khawatir!"
"Oke Ma!"
Mentari melangkah dengan anggun menyusuri sepanjang aula yang dipadati oleh rekan seangkatan Papanya dan keluarganya. Mereka terlihat bahagia asyik berbincang, tertawa, bersenda gurau dengan bumbu-bumbu perkenalan diantara putra putri mereka. Mentari tertawa miris dalam hati apa hanya dirinya yang merasa bosan disini! Mentari membuka tas tangannya untuk mengambil handphone-nya yang berdering.
"Hallo Ria Wa'alaikumsalam!"
"Kamu ikut ya Tar hari ini?"
"Iya ini aku lagi keluar untuk menghirup udara segar, suntuk nggak ada teman ngobrol di dalam kamu kenapa sih nggak ikut bikin aku bosan nggak betah didalam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari diatas Awan
RomanceTradisi perjodohan para petinggi untuk putra-putrinya mempertemukan Awan Raka Bumi dan Mentari Aulia Azahra, namun niat kedua keluarga tak semulus kenyataan di depan mata karena nyatanya Awan adalah pribadi yang pendiam dan susah didekati sedangkan...