Langit senja sepenuhnya tenggelam, bahkan adzan Maghrib pun telah lama berkumandang namun itu tak menghentikan Mentari untuk berdoa dengan khusuk di sebuah Surau yang terdapat di ujung desa. Gadis itu terlihat menengadahkan kepalanya demi menghalau air matanya yang akan jatuh untuk kesekian kalinya dia mendesah panjang demi menghilangkan rasa sakit yang menghimpit dadanya, Lalu selanjutnya dia melipat mukena yang baru saja dikenakannya dan mengembalikannya ditempat semula disebuah tak penyimpanan yang disediakan pengelola berdampingan dengan kitab suci Al-quran yang tertata rapi disampingnya. Sejenak dia melihat ke sekeliling tempat itu yang mulai sepi karena sholat berjamaah memang telah usai beberapa saat lalu.
Kembali berjalan dengan hati yang resah meski sesaat lalu dia telah mengadukan semuanya kepada Gusti Allah tentang semua keluh kesahnya, sejenak dia berhenti untuk mengagumi keindahan alam di sekitarnya setidaknya dapat sedikit mengobati keresahan hatinya. Tak jarang Penduduk sekitar berlalu lalang menyusuri jalanan desa yang pada hari itu terlihat benderang disinari oleh rembulan yang mulai naik ke peraduan.
Mentari kembali merasa sendiri di tempat asing ini membuat air matanya tanpa terasa mengalir deras gadis itu cepat-cepat menghapus airmata itu sebelum penduduk yang berlalu lalang dan menyapanya menaruh curiga dengan keadaannya.
Sementara itu Awan yang tengah mencari Mentari ke sekitar posko dan sekitarnya mulai gelisah karena tak menemukan gadis itu dimanapun hanya satu tujuan yang kini ada di kepalanya, ujung desa. Awan mempercepat langkahnya dengan tetap berhubungan dengan kedua sahabatnya Seno dan Yoni yang juga membantunya mencari Mentari disisi lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari diatas Awan
RomanceTradisi perjodohan para petinggi untuk putra-putrinya mempertemukan Awan Raka Bumi dan Mentari Aulia Azahra, namun niat kedua keluarga tak semulus kenyataan di depan mata karena nyatanya Awan adalah pribadi yang pendiam dan susah didekati sedangkan...