Sekolah

2 0 0
                                    

Berbicara tentang sekolah pastinya asik, menyenangkan, banyak teman, bisa bersenda-gurau, dan pastinya ramai. Baju putih merah dengan tas punggung dan sepatu hitam tidak lupa dengan kaos kaki putih di bawah lutut serta kuncir dua kanan dan kiri. Itu ciri khas anak kecil yang pergi ke sekolah setiap pagi.

Sekolahku cukup jauh, aku harus berjalan kaki kira-kira 1,5 kilo meter dari rumah. Dulu ketika pertama kali masuk sekolah dasar, jalanan belum beraspal dan masih bebatuan bahkan banyak rumput liar menutupi area jalanan. Tapi setelah setengah tahun kemudian jalan di aspal dan terlihat bagus, walaupun itu jalanan antar desa yang bahkan tidak terdeteksi di Google maps tapi jalan tersebut sangat banyak kenangannya. Jika saja  ingin mencari daerah tersebut, pasti keterangan di google maps akan bertuliskan berada di titik lintang selatan lintang Utara dan bujur berapa derajat bukan langsung nama daerahnya.

Dari jalan kaki 1.5 kilo meter itu muncullah kenangan-kenangan itu, aku setiap pagi berangkat setengah 6 bersama teman-teman yang lain dan itu berjalan sampai lulus SD.
Lelah? Pastinya tapi tidak mengurungkan semangat ku saat itu, walau kadang jenuh karena banyak tugas rumah dan lebih menyenangkan ketika bermain. Ya begitulah masa kanak-kanak bukan.

Ada kalanya jika aku berangkat ke sekolah bisa bertepatan dengan para bapak-bapak di desa yang ingin pergi ke ladang, entah mereka mencari kayu bakar atau mencari lira dari pohon aren sebagai gula jawa. Ya, kebanyakan di daerahku mata pencarian mereka adalah pembuat gula aren atau gula jawa.

Sekolah ku tidak besar dan tidak terkenal layaknya sekolah di berbagai tempat lainnya. Sekolah dengan murid yang tidak begitu banyak dan guru yang tidak begitu banyak pula. Sekolah dengan bangunan sederhana yang berada di tengah-tengah desa. Di kelilingi banyak rumah warga di sekitarnya.

Bangunan sederhana yang bercat hijau dan berlantai keramik putih kecil saat itu terdiri dari ruang guru, perpustakaan, ruang kelas 1 sampai 6 dan tentunya kamar mandi tidak lupa juga tiang bendera besi kecil yang berada di depan kelas.
Sederhana bukan?
Tapi nyaman, karena bukan hanya di kelilingi rumah warga desa saja tapi banyak pohon dan pemandangan alam.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Childhood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang