GNS 01

532 48 2
                                    

Daeren terbangun ditempat yang ia tak kenali, karena tempat itu dominan bernuansa putih saat Daeren ingin berdiri tiba-tiba ia dikejutkan dengan sosok pemuda mungil dan tentunya imut.

"Hai kak Daeren." Ucap pemuda itu.

"Eh. Lo tau dari mana nama gue?" Tanya Daeren kepada sosok itu.

"Hihi ada dong rahasia." Jawab sosok itu.

"Aelah ngeselin lu cil." Cibir Daeren.

"Tapi kok tubuh lo kayak gak asing."
Tanya Daeren sambil berpikir siapa sosok pemuda kecil ini.

"Masa kakak gak tau sih sama aku." Tanya sosok itu kepada Daeren.

"Mana gue tau." Jawab Daeren.

"Oh lo si Galon-galon itu kan?" Sambung Daeren saat ingat nama yang dia baca di buku tadi, sebelum dia terbangun di sini.

"Ihh nama aku itu Galendra kak. Bukan Galon." Ucap Galendra dengan kesal.

"Iya deh. Jangan cemberut gitu makin jelek lo cil."

"Iih kak Eren nyebelin banget sih."

"Eren,eren,eren,lu kira gue kuyangnya Attack on Titan apa." Ujar Daeren tak terima karena namanya di panggil begitu.

"Ihh kak Daeren wibu." Canda Galendra.

"Kalo iya ngapa emang." Jawab Daeren dengan nada yang sedikit kesal.

"Pantes bau bawang." Ledek Daeren sambil menutup hidungnya.

"Anjing lo ya cil."

"Aku manusia ya kak bukan anjing." Balas Galendra membuat Daeren menjadi sangat malas dengan bocil satu ini.

"Udah ah. Jadi ini dimana cil kok putih semua tempatnya gak sawan lo lama-lama disini."

"Ini tuh alam bawah sadar ya kak. Yakali di alam bawah sadar ada setannya sampai buat orang sawan segala lagi."

"Oh. Gue kira ini tempat perkumpulan para setan atau hantu gitu."

"Disini mana ada setan kak."

"Ada kok."

"Mana setannya kak disini kan cuman ada aku sama kakak aja."

"Nah itu lo tau cuman ada kita berdua. Berarti setannya itu lo gue sih anak baik hati."

"Ish! Dasar kakak jelek!"

"Bodoamat! Btw cil ngapain gue kesini?"

"Ya karena aku yang manggil"

"Gak ada something-something gitu."

"Ada sih jadi gini. Aku mau minta tolong sama kakak, tolong jagain dan rawat tubuh aku. Kakak mau ngapain aja bebas dah terserah yang penting tubuh aku sehat wal Afiat." Jelas Galendra.

"Lo gak mau balik lagi ke tubuh lo cil?" Tanya Daeren.

"Udah gak bisa kak. Lagian disini enak tau ada mommy."

"Oh gitu terus raga gue gimana?"

"Aman kok kak udah di kubur di pemakaman yang layak."

"Itu namanya gak aman dodol. Terus gue dimakamin dimana cil."

"Setahu aku di dekat pemakaman ibunya kakak di makamkan."

"Kok lo tau cil?"

"Kan kalo mau narik jiwa orang tuh dilihat dulu kehidupannya. Pas banget liat kakak kayak gak ada warna hidup terus berakhir tragis jadi ya udah tarik aja."

"Dih kayak hidup lo bewarna aja."

"Ada kok warnanya hitam sama abu-abu."

"Terserah lo dah. Capek gue ngeladeni lo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galendra New Soul [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang