Sanctuary. ✓

008.

Unedited, typos, dan selamat membaca juga dimohon untuk meninggalkan vote beserta comment untuk masa depan yang lebih baik.

.

.

.

Sanctuary

━━━ 008 : Confession.

...

Sanctuary.

...

INI sudah hari kedua selepas dimana Mikael melakukan apa yang diinginkan oleh Esther.

Dean sudah tau?

Jawabannya sudah, tak butuh waktu lama bagi si bungsu mengetahuinya bahkan langsung dari mulut Esther sendiri yang mengatakan kalau dirinya meminta Mikael untuk menyingkirkan kedua orang itu.

Lalu.. Apa si bungsu marah?

Jawabannya tidak, Dean bahkan sangat senang.

Itu tandanya mereka dalam keadaan menyenangkan karna tak harus lagi hidup dalam ketakutan, terlebih Juan juga Bianca sudah binasa.

Dan.

Sekarang ini meja makan keluarga Sterling itu tampak sedikit lebih ramai.

Bagaimana tidak?

Eric juga Anya sudah berada disini semenjak beberapa menit yang lalu, sang papa dari Mikael itu baru kemarin sampai dan ia sangat senang bisa berjumpa dengan kedua anak dari Claire.

Mikael sendiri tak begitu memperdulikan itu semua, dirinya hanya melirik tangan mungilnya Esther yang berada di pahanya.

Sedari kemarin.

Iya, Esther dari kemarin itu agak touchy dengannya.

Ia jadi was-was sendiri karna tak bisa memprediksi apa yang sedang gadis itu lakukan, sungguh, haruskah dirinya merasa terancam?

Tapi kalau dipikir lagi.

Apa yang harus membuatnya terasa begitu? Bukankah itu jauh lebih bagus karna Esther tak mau ditinggal olehnya?

"Jadi, kita semua kapan akan mendengar kabar baik dari kalian?"

Suara dari Eric itu memenuhi ruangan setelah, kepala keluarga Sterling tersebut puas bertanya-tanya kepada Esther juga Dean perihal perlakuan Mikael atau sekolah mereka.

Anya sendiri lebih banyak mendengarkan dan sedikit menimpali jika ada yang membuatnya tertarik.

Sementara Mikael.

Anak tunggal dari sepasang konglomerat ini hanya sibuk memikirkan sesuatu, dan juga, oh.

Kukunya Esther yang beberapa kali mendapatkan perawatan karna bersama Anya itu, perlahan membuat gerakan di atas paha yang terlapis dengan celana berbahan katun ini.

"Mikael," tegur Eric dengan helaan nafas yang membuat anaknya itu menatap orang tuanya, "Dengar aku tidak?"

"Dengar,"

"Lalu? Kalian akan memberikan kabar baik kepada papa dan mama mulai kapan? Tolong jangan pakai pengaman, ya? Atau kalian masih ingin berkelana?" tanya si kepala keluarga Sterling itu sekali lagi.