II

10 2 0
                                    

Waktu sudah menunjuk-kan waktu istirahat, semua murid berlarian keluar kelas menuju kantin.

"Yeoreum lu mau ke kantin atau mau nitip aja?" Tanya Hisa pada teman sebangku nya.

"Nitip aja deh, kayak biasa."

"Wokeh deh."

Hisa segera menuju kantin, jarak kantin dan kelas nya lumayan jauh. Saat dia hampir sampai di kantin Hisa mendengar suara di ujung lorong yang sepi.

Saat gadis itu menghampiri asal suara tersebut dia mendapati bahwa seorang siswa sedang dipojok kan oleh tiga siswa lainnya. Di liat dari sepertinya mereka kakak kelas yang suka merundung atau pun memalak adik kelas.

Hisa segera mengelurkan handphone nya untuk merekam kejadian tersebut.

"Bagi duit lu, cepetan!" Paksa siswa yang berdiri ditengah.

"Maaf kak aku gak bisa ngasih." Ucap siswa di pojok kan. Dia berusaha tenang.

"Berani lu sama gue." Saat itu aja siswa yang berdiri di tengah hendak memukul sang adik kelas tersebut namun terhenti.

"AND CUT! wah acting kalian keren banget, mesti dapet OSCAR kalian." Ujar Hisa sambil masih merekam kejadian itu.

Mereka semua menoleh ke arah Hisa salah satu dari mereka mulai menghampiri gadis itu.

"Lu gak usah ikut campur deh." Lelaki itu mendorong Hisa.

Sebelum menjawab Hisa melihat sekilas nametag dari kakak kelas tersebut.

"Gak usah emosi gitu dong kak... Jaesuk. Emang kakak gak takut kalo video ini dikasih ke guru BK?" tantang Hisa.

"Oh... gue tau siapa lu, lu cewek sering di gosipin yang suka masuk ruang BK-kan? Dibayar berapa lu sama dia?" Jaesuk melihat Hisa dari atas kebawah.

"Emang salah ya ketemu sama om sendiri terus minta uang jajan." Mendengar hal itu Jaesuk membelalak kan mata nya.

"Gue minta lu sama antek-antek nya lu itu berhenti malakin adek kelas lagi kalo lu gk mau video ini gue kasih ke guru BK, ngerti?" Tegas Hisa yang dibalas anggukan oleh pria di depan nya.

Segera mungkin Jaesuk pergi berama kedua teman nya meninggalkan Hisa bersama adik kelas berambut coklat itu. Gadis itu menghampiri pria itu.

"Kamu gak papa?" Tanya Hisa.

"Gak papa kak, makasih." Hisa hanya tersenyum.

Dia lalu melihat nametag dari lelaki yang bertuliskan Choi Jongho.

"Choi.... Jongho, kamu adik nya San kan?"

(Not?) Too Late || ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang